Sebuah bahan ajar paling tidak mencakup antara lain; a.
Petunjuk belajar Petunjuk siswaguru b.
Kompetensi yang akan dicapai c.
Informasi pendukung d.
Latihan-latihan e.
Petunjuk kerja, dapat berupa Lembar Kerja LK f.
Evaluasi
2.5.3 Faktor Media dalam Proses Pembelajaran
Media dalam komunikasi merupakan bagian dari komponen yang tidak dapat tidak mesti ada, yaitu; komunikator adalah seseorang yang
menyampaikan informasi, komunikan adalah seseorang yang menerima informasi, pesan merupakan isi yang disampaikan dalam berkomunikasi, dan
media merupakan perangkat penyalur informasi. Jika satu dari empat komponen ini tidak ada, maka proses komunikasi tidak mungkin terjadi.
Karena itu, media mempunyai makna jika dan hanya jika ketiga komponen lain ada. Jika tidak, maka media secara praktis dianggap tidak ada dan tidak
perlu dibicarakan. Dalam komunikasi keempat komponen itu saling terintegrasi, seperti terlihat pada gambar berikut.
Gambar 9. Integrasi komponen media informasi
Gambar di atas ini menunjukkan bahwa konsep sumber atau penerima informasi adalah konsep relatif. Di satu saat seseorang atau suatu benda bisa
berperan sebagai informasi, namun pada saat lain, ia bisa juga sebagai penerima informasi. Namun tidak semua proses informasi berlangsung secara
dua arah atau timbal balik semacam ini. Kadangkala, komunikasi juga bisa terjadi secara satu arah arah panah yang tertuju ke penerima informasi; dan
peran sumber dari penerima informasi hanya tunggal. Dalam dunia pendidikan, konsep komunikasi tidak banyak berbeda
kecuali dalam aspek kontek berlangsungnya komunikasi itu. Dalam proses pembelajaran, sumber informasi adalah, guru, mahasiswa, siswa, bahan
bacaan, dan lain sebagainya. Penerima informasi mungkin juga guru, siswa atau orang lain. Maka dalam hal ini media mendapat definisi lebih khusus,
yakni “teknologi pembawa pesan informasi yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran” Schramm,1990:73, atau sarana fisik untuk
menyampaikan isimateri pembelajaran Briggs, 1998:68. Media memegang peran yang penting dalam pembelajaran, sebagaimana
bab sebelum ini penulis telah mengutarakan dalam interaksi dan komunikasi pembelajaran, salah satu unsur dalam proses komunikasi yang sangat
menonjol peranannya bagi pembelajaran adalah media. Teori-teori yang dikembangkan dan berbagai penelitian tentang media komunikasi telah
memberi arti tersendiri bagi pengembangan pembelajaran. Beberapa cara dilakukan untuk membuat klasifikasi atau taxonomi
media. Briggs misalnya, membuat penggolongan media berdasarkan bentuk
penyajian dan penyimpanan pesan. Mula-mula diidentifikasi tiga bentuk utama yaitu; ujud, suara, dan gerak. Ujud kemudian dijabarkan lagi menjadi
tiga, yaitu; gambar, garis, dan lambang. Berdasarkan klasifikasi itu Bretz 2005:128 membedakan delapan kategori media, dimulai yang mempunyai
ciri banyak hingga media yang mengandung satu ciri. Bretz telah banyak memberi petunjuk tentang media dan pemilihannya untuk keperluan
pembelajaran. Schramm merupakan seorang ahli komunikasi yang vocal dalam
mengaplikasikan teori, model, dan hasil penelitian tentang media ke dalam bidang pendidikan, yang tidak lain mengembangkan gerapannya ke teknologi
pendidikan. Buku Schramm yang terkenal adalah Big Media Little media; Tools and Technologies for Instruction
1990. Sesuai dengan judul bukunya tersebut Schramm membedakan media besar yaitu yang kompleks dan mahal,
dan media kecil yang sederhana dan biaya relatif murah. Perbedaan itu bukan suatu dikotomi melainkan suatu skala kelangsungan. Dalam bukunya
Schramm mengkaji informasi yang ada mengenai pemilihan media untuk keperluan pembelajaran. Dia berusaha membuat generalisasi dan teori yang
berhubungan dengan pemilihan media berdasarkan hasil-hasil eksperimen, bukti-bukti pedagogis, bukti-bukti ekonomis serta bukti-bukti dari lapangan.
Beberapa kesimpulan yang dianjurkan Schramm 1990:173 adalah; a.
Orang dapat belajar dari media, namun hasil eksperimen belum cukup memberi petunjuk tentang media apa yang paling efektif untuk terjadinya
belajar dalam situasi tertentu.
b. Penentuan media yang sebaiknya merupakan resultante dan analisis tugas
belajar, analisis media itu sendiri, dan analisis perbedaan individual di antara para siswa.
c. Sistem simbolik digital pada media sangat berguna untuk peristiwa-
peristiwa belajar dan dalam mempelajari keterampilan intelektual dasar. Bila dikombinasikan dengan simbol iconic, dapat melaksanakan hampir
seluruh apa yang harus dilakukan dalam pembelajaran. d.
Kode iconic gambar, diagram dan lain-lain sangat efektif untuk menarik minat, mengingat kembali unsur-unsur yang telah tersimpan dalam proses
belajar, dalam presentasi stimulus utama, dan dalam mendorong terjadinya transfer dari pengetahuan dan keterampilan yang telah dipelajari ke hal-hal
baru. e.
Media interaktif tak tersaingi kemampuannya memberi umpan balik selama belajar, kecuali mungkin dengan komunikasi tatap muka.
f. Kombinasi dari berbagai sistem pengkodean dapat dilakukan oleh
kombinasi media kecil atau pembelajaran tatap muka yang dibantu oleh satu atau lebih media kecil.
g. Sistem pembelajaran yang diciptakan di sekeliling media siaran, dapat
mempunyai keuntungan ekonomis untuk kelanjutan dan perluasan kesempatan.
h. Ratio pembiayaan yang menguntungkan dapat diharapkan dengan
penggunaan media siaran untuk memberikan apa yang telah dapat dilakukan dengan cara yang konversional.
i. Biaya tambahan tidak diperlukan dengan ditambahkannya media siaran
pada pembelajaran di kelas yang sekarang berlangsung, bila guru dapat mengajar lebih banyak siswa tanpa kehilangan efektivitasnya.
j. Proyek pembaharuan pendidikan nasional dengan menggunakan media
komunikasi mampu membawa perubahan penting, memperluas kesempatan belajar, dan memberikan sumbangan dalam peningkatan mutu
pendidikan asal sejak awal dapat diintegrasikan tidak hanya dengan kebutuhan lokal melainkan juga struktur kepemimpinan setempat.
k. Penggunaan media pembelajaran sebagai suplemen pembelajaran di kelas,
akan efektif dan lebih mudah diterima oleh guru kelas. l.
Pembelajaran jarak jauh yang dilakukan dan didukung dengan media yang tepat dapat berlangsung dengan baik.
2.5.4 Faktor Metode dalam Proses Pembelajaran