29 selama proses pembelajaran, tangggapan siswa dan guru terhadap efektivitas
model pembelajaran TGT berbasis eksplorasi. Adapaun data yang diperoleh adalah sebagai berikut :
1. Aktivitas siswa
Data aktivitas siswa diperoleh dari hasil observasi yang dilakukan pada pertemuan I, II dan III menggunakan lembar observasi aktivitas siswa. Data ini
digunakan untuk mengetahui peran aktif siswa selama proses pembelajaran. Setelah dilakukan analisis data, diketahui bahwa siswa kelas XMIPA1 lebih aktif
dibandingkan dengan dua kelas lainnya disetiap pertemuan. Hal ini dapat dilihat dari persentase keaktifan pada ketiga pertemuan yaitu 96,76; 96,77 dan 100
siswa kelas XMIPA1 termasuk dalam kategori aktivitas tinggi dan sangat tinggi. Kelas XMIPA2 persentase keaktifan pada tiga kali pertemuan yaitu 68,75;
78,15 dan 97,25. Sementara dikelas XMIPA3 persentase keaktifannya yaitu 62,27; 76,03 dan 97 Tabel 5. Hasil rekapitulasi data aktivitas siswa pada
pertemuan pertama dan kedua menunjukkan bahwa kelas XMIPA2 dan XMIPA3 belum mencapai indikator keberhasilan yaitu 85. Selanjutnya, pada pertemuan
ketiga, aktivitas di ketiga kelas MIPA sudah 85 dari indikator keberhasilan. Hal ini menunjukan adanya peningkatan disetiap pertemuan pada aktivitas siswa.
Hasil penelitian juga menunjukkan masih terdapat kelas yang siswanya memiliki aktivitas sedang dan rendah. Persentase terendah keaktifan siswa untuk
kategori sedang dan rendah terdapat di kelas XMIPA1 yaitu sebesar 3. Persentase tertinggi untuk kategori aktivitas rendah terdapat di kelas XMIPA3
pada pertemuan pertama yaitu sebesar 21. Persentase tertinggi untuk kategori aktivitas sedang terdapat di kelas XMIPA2 pada pertemuan pertama yaitu sebesar
19 Tabel 5. Tabel 5 Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran
Kriteria keaktifan
Kelas XMIPA1 Kelas XMIPA2
Kelas XMIPA3 P1
P2 P3
P1 P2
P3 P1
P2 P3
Sangat tinggi
∑ 12
26 28
8 18
21 4
9 13
38,70 83,87
90,32 25,00 56,25 66
14,00 31
45 Tinggi
∑ 18
4 3
14 7
10 14
13 15
58,06 12,90 9,68 43,75
21,90 31,25 48,27
45 51
Sedang ∑
1 1
6 2
1 5
4 1
3 3
19 6
3 17
14 4
30
Rendah ∑
4 5
6 3
12 16
21 10
Sangat ∑
rendah Keaktifan
Tinggi dan sangat
tinggi 96,76
96,77 100
68,75 78,15
97,25 62,27
76,03 97
Data selengkapnya disajikan pada lampiran 14 halaman 107-124
2. Hasil Belajar Hasil belajar siswa kelas XMIPA1, XMIPA2 dan XMIPA3 pada materi
Protista dengan menggunakan model pembelajaran TGT berbasis eksplorasi pada semester ganjil tahun ajaran 20132014, diperoleh dari dua ranah kognitif dan
ranah psikomotorik. a. Hasil belajar ranah kognitif
Pengukuran hasil belajar ranah kognitif diperoleh dengan tes tertulis, nilai tugas berupa lembar diskusi siswa LDS, nilai pembuatan kartu identifikasi
Protista, nilai rancangan praktikum, nilai lembar kerja siswa LKS dan nilai turnamen. Penilaian ranah kognitif dilakukan untuk mengetahui kualitas
pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan yaitu materi Protista. Rekapitulasi data hasil belajar menunjukkan rata-rata nilai hasil belajar di kelas
XMIPA1 lebih tinggi yaitu 84,2 daripada kelas XMIPA2 dengan rata-rata 78,08 dan kelas XMIPA3 dengan rata-rata hasil belajar 79,15 Tabel 6
Tabel 6 Rekapitulasi hasil belajar kognitif
Variasi Kelas
XMIPA1 XMIPA2 XMIPA3
Nilai tertinggi 89,32
84,05 89,68
Nilai terendah 72,15
65,95 63,93
Rata-rata 84,2
78,08 79,15
Jumlah siswa yang tuntas 29
24 24
31 Jumlah siswa yang tidak tuntas
2 8
5 Ketuntasan klasikal
93,54 75
82,75 Rata-rata ketuntasan klasikal
84 dari ke 3 tiga kelas
Data selengkapnya disajikan pada lampiran 16 halaman 128-133
Hasil belajar ranah kognitif menunjukkan bahwa ada beberapa siswa yang tidak tuntas. Hal ini terlihat di kelas XMIPA1, XMIPA2 dan XMIPA3. Ketiga kelas
tersebut masing-masing memiliki siswa yang tidak tuntas sebesar 7 2 siswa, 25 8 siswa dan 18 5 siswa. Hal ini terlihat nilai hasil belajar siswa belum
mencapai ketuntasan belajar minimal yang ditetapkan. Hail rekapitulasi data hasil belajar, menunjukkan ketuntasan klasikal kelas XMIPA1 adalah 93,54,
sedangkan ketuntasan klasikal pada kelas XMIPA2 dan XMIPA3 adalah 75 dan 82,75. Rata-rata nilai hasil belajar ranah kognitif pada kelas XMIPA1 sebesar
84,2; kelas XMIPA2 sebesar 78,08 dan kelas XMIPA3 sebesar 79,15. Berdasarkan tabel 6 diketahui bahwa hasil belajar ranah kognitif siswa pada tiga
kelas tersebut telah mencapai ketuntasan klasikal yaitu 84 siswa memperoleh KKM ≥75 Tabel 6. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata ketuntasan klasikal
belajar siswa ≥80 dari indikator keberhasilan.
b. Hasil belajar ranah psikomotorik Ranah psikomotorik diperoleh melalui pengamatan siswa secara langsung
selama proses pembelajaran pada saat dilakukan praktikum berlangsung. Aspek yang dinilai meliputi kesiapan alat dan bahan, menggunakan mikroskop,
melakukan pengamatan, membuat laporan, menarik kesimpulan serta mengumpulkan dan mengkomunikasikan laporan tepat waktu. Hasil pengukuran
ditulis pada lembar observasi aspek psikomotorik siswa.
Tabel 7 Rekapitulasi hasil belajar psikomotorik Variasi
Kelas XMIPA1 XMIPA2 XMIPA3
Nilai tertinggi 100
95,24 100
Nilai terendah 76,19
52,38 71,42
Rata-rata 86,78
82,59 86,37
32 Jumlah siswa yang tuntas
100 87,5
96,55 Jumlah siswa yang tidak tuntas
12,5 3,45
Data selengkapnya pada lampiran 17 halaman 134-136
Tabel 8 Skor aspek psikomotorik selama kegiatan pembelajaran No
Kegiatan Persentase
XMIPA 1
XMIPA 2
XMIPA 3
1 Pendahuluan
a. Mempersiapkan alat dan bahan 100
100 88
2 Kegiatan pengamatan
a. Menggunakan mikroskop dengan benar
92 84
91 b. Melakukan pengamatan dengan benar
79 64
80 3
Laporan a. Menarik kesimpulan
89 89
90 b. Membuat laporan akhir praktikum
86 78
80 c. Mengumpulkan dan
mengkomunikasikan 79
79 87
laporan tepat waktu 4
Penutup 81
82 87
Data selengkapnya pada lampiran 17 halaman 134-136
Hasil rekapitulasi data ranah psikomotorik menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar kelas XMIPA1 lebih tinggi yaitu 86,78 dibandingkan dengan kelas
XMIPA2 dan XMIPA3, walaupun perbandingan rata-rata nilainya tidak terlalujauh yaitu 82,59 dan 86,37. Selama penilaian proses kegiatan praktikum
sampai pembuatan laporan, ternyata masih ada siswa yang belum tuntas. Kelas XMIPA2 dan XMIPA3 memiliki jumlah siswa yang tidak tuntas masing-masing
sebesar 12,5 dan 3,45 Tabel 7. Hasil penilaian dari tujuh aspek yang diamati, ada tiga aspek yang mendapat skor paling sedikit pada kelas XMIPA1
dan XMIPA2. Aspek tersebut diantaranya adalah “melakukan pengamatan dengan benar” dengan skor 79 pada kelas XMIPA1 dan skor 64 pada kelas XMIPA2.
Aspek “membuat laporan akhir praktikum”, kelas XMIPA2 mendapatkan skor yang paling rendah yaitu 78. Aspek “mengumpulkan dan mengkomunikasikan
laporan tepat waktu” dengan skor 79 pada kelas XMIPA1 dan XMIPA2, skor
87 pada kelas XMIPA3 Tabel 8.
33
3. Kinerja Guru Selama Proses Pembelajaran