Lokasi dan Waktu Penelitian Variabel Penelitian Rancangan Penelitian Prosedur Penelitian

17

BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas X SMA 1 Tengaran pada materi Protista tahun ajaran 20132014. Waktu penelitian dilaksanakan bulan Oktober – November 2013, kelas X semester gasal di SMA 1 Tengaran yang terdiri dari 3 tiga kelas MIPA.

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh kelas X SMA 1 Tengaran yang terdiri dari 7 tujuh kelas, dari ke ketujuh kelas tersebut sudah terbagi atas kelas MIPA dengan jumlah 3 tiga kelas, kelas IPS dengan jumlah 2dua kelas dan kelas Bahasa dengan jumlah 2 dua kelas.

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah 3 tiga kelas MIPA. Kelas tersebut diambil sebagai kelas perlakuan. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Convineant Sampling yaitu mengambil sampel berdasarkan atas tujuan berupa kondisi dan pertimbangan sekolah Arikunto, 2006

C. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini variabel yang digunakan yaitu: 1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Aktivitas siswa pada saat kegiatan TGT berbasis eksplorasi 2. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah : Skor hasil belajar siswa pada materi Protista.

D. Rancangan Penelitian

Penelitian dilakukan dengan metode experimental dengan desain one shot case study. Secara sistematis rancangan penelitian dapat dilihat sebagai berikut. 18 Keterangan : X : Perlakuan Pembelajaran berbasis eksplorasi disertai dengan pembelajaran kooperatif TGT : hasil observasi sesudah perlakuan Arikunto,2006 Perlakuan yang diberikan adalah pembelajaran berbasis ekplorasi kelompok disertai dengan metode pembelajaran TGT. Observasi dilakukan pada saat proses belajar berlangsung, evaluasi dilakukan sesudah perlakuan dan hasil evaluasi dianalisis untuk melihat hasil belajar siswa setelah perlakuan diberikan.

E. Prosedur Penelitian

Langkah-langkah pokok yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu: 1. Tahap persiapan Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah: a. Melaksanakan observasi awal melalui kegiatan wawancara dengan guru serta melakukan kegiatan pengamatan kegiatan belajar mengajar di kelas. b. Melaksanakan observasi pada lingkungan sekolah yang mendukung pembelajaran materi Protista. c. Menyusun instrumen penelitian berupa:  Silabus  Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP,  Lembar Diskusi Siswa LDS Lembar diskusi siswa disusun untuk melengkapi RPP. Lembar diskusi siswa disusun berdasarkan materi yang ada. Dengan LDS tersebut siswa diajak menemukan sendiri konsep-konsep yang dipelajari.  Lembar Kerja Siswa LKS Lembar kerja siswa ini disusun untuk melengkapi RPP. Lembar kerja siswa disusun berdasarkan materi yang ada. Lembar kerja siswa disusun sebagai panduan siswa dalam merancang percobaan. X X 19 d. Membuat alat evaluasi, yang nantinya di uji cobakan kepada siswa kemudian dianalisis. Langkah-langkah penyusunan instrumen evaluasi adalah sebagai berikut: a. Materi yang diberikan sesuai dengan konsep Protista. b. Menentukan tipe soal untuk menguji kemamuan siswa berupa soal pilihan ganda. c. Menyusun kisi-kisi soal sesuai dengan aspek pengetahuan C1 , aspek pemahaman C2 , aspek penerapan C3 , aspek analisis dan sintesis C4 , aspek evaluasi C5 dan kreativitas C6. d. Menyusun soal sesuai dengan kisi-kisi yang telah ditentukan. Alat evaluasi berupa tes tulis berbentuk pilihan ganda sebanyak 45 butir soal yang akan diujicobakan dan ditentukan tingkat kesukaran, daya pembeda, validitas dan reabilitasnya. Uji alat evaluasi dilakukan secara empiris sebagai berikut: 1 Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan suatu instrumen. Menurut Arikunto 2006, sebuah data dikatakan valid jika sesuai dengan keadaannya. Validitas butir soal dapat dicapai bila terdapat kesejajaran antara skor butir soal tersebut dengan skor total. Validitas butir soal ditentukan dengan rumus korelasi product moment sebagai berikut: Rxy = 2 2 2 2 . . . . Y Y N X X N Y X Y X N Keterangan : R xy = koefisien korelasi skor item dengan skor total N = jumlah peserta ∑X = jumlah skor item ∑Y = jumlah skor total ∑XY = jumlah perkalian skor item dengan skor total ∑X 2 = jumlah kuadrat skor item 20 ∑Y 2 = jumlah kuadrat skor total Setelah itu dikonsultasikan dengan harga r product moment. Apabila harga r xy lebih besar daripada harga r table dengan taraf signifikansi α = 5, maka butir soal tersebut valid. Butir soal yang valid akan digunakan sebagai alat evaluasi, sedangkan butir soal yang tidak valid akan dibuang. Hasil uji coba soal dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1 Hasil validitas soal uji coba No Kriteria No soal Jumlah 1 Valid 1, 2, 6, 7, 8, 11, 13, 19, 21, 22, 23, 24, 25 27 27, 28, 29, 30, 37, 38, 39, 40, 42, 43, 45 46, 49, 50 2 Tidak Valid 3, 4, 5, 9, 10, 12, 14, 15, 16, 17, 18, 20, 26 23 31, 32, 33, 34, 35, 36, 41, 44, 47, 48 Data selengkapnya terdapat pada Lampiran 9 halaman 94-99 Dari jumlah soal yang valid sebanyak 27 akan diambil 25 soal yang digunakan untuk soal evaluasi, sedangkan soal yang tidak valid akan dibuang. 2 Uji Reliabilitas Menurut Arikunto 2006 untuk menghitung reliabilitas digunakan rumus: 2 2 11 1 S pq S k k r keterangan: r 11 = Reliabilitas tes secara keseluruan p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar q = Proporsi siswa yang menjawab salah pada setiap butir soal Σ pq = Jumlah hasil perkalian antara p dan q S 2 = Varians total k = banyaknya item 3 Tingkat Kesukaran Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar Arikunto, 2006. Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal 21 disebut indeks kesukaran difficulty index. Besarnya indeks kesukaran antara 0,00-1,0. Indeks kesukaran tersebut menunjukkan taraf kesukaran soal. Klasifikasi tingkat kesukaran soal adalah sebagai berikut: 0,00 ≤ P 0,30 adalah soal yang sukar 0,31 ≤ P 0,70 adalah soal yang sedang 0,71 ≤ P ≤ 1,00 adalah soal yang mudah Rumus untuk mengetahui indeks kesukaran adalah : Dimana P = tingkat kesukaran soal B = banyaknya siswa yang menjawab benar JS = jumlah seluruh siswa peserta tes Dari hasil uji coba yang telah dilaksanakan diperoleh hasil seperti tabel 2 berikut : Tabel 2 Hasil analisis tingkat kesukaran No Kriteria No soal Jumlah 1 Sukar 18, 44 2 2 Sedang 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16 42 17, 22, 23, 25, 26, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 45, 46, 47, 48 49, 50 6 3 Mudah 6, 19, 20, 21, 24, 27 Data selengkapnya terdapat pada Lampiran 9 halaman 94-99 4 Daya beda tes Menurut Arikunto 2006, Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai berkemampuan tinggi dengan siswa yang bodoh berkemampuan rendah. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut diskriminasi DP. Rumus yang digunakan adalah : DP = - = PA-PB JS B P JS B P 22 Keterangan : DP = daya pembeda JA = banyaknya peserta kelompok atas JB = banyaknya peserta kelompok bawah BA = banyaknya peserta kelompok atas menjawab benar BB = banyaknya peserta kelompok bawah menjawab PA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar PB = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab Kriteria daya pembeda : DP antara 0,00 sampai 0,20 = jelek DP antara 0,21 sampai 0,40 = cukup DP antara 0,41 sampai 0,70 = baik DP antara 0,71 sampai 1,00 = baik sekaliHasil analisis daya pembeda pada soal uji coba dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3 Hasil analisis daya pembeda soal Daya Nomor Soal Jumlah Pembeda Sangat Jelek 3, 14 16 Jelek 4, 5, 10, 12, 15, 16, 17, 18, 20, 31, 32, 35, 41 18 Cukup 2, 6, 7, 8, 9, 11, 24, 26, 33, 34, 36, 44, 45, 47, 48, 50 13 Baik 1, 13, 19, 21, 22, 23, 25, 27, 28, 29, 30, 37, 38, 39 19 40, 42, 43, 46, 49 Data selengkapnya terdapat pada Lampiran 9 halaman 94-99 Soal yang baik dan layak digunakan harus mencapai kriteria validitas dan reliabilitas yang tinggi valid dan reabel dengan tingkat kesukaran mudah, sedang, dan sukar, sedangkan daya beda soalnya mempunyai kriteria yang cukup dan baik. Berdasarkan analisis validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda soal yang digunakan dalam penelitian ini adalah dapat dilihat pada Tabel 4 Tabel 4 Soal yang digunakan untuk penelitian Jenis soal Nomor Butir Soal Digunakan Tidak digunakan Pilihan Ganda 1, 2, 6, 7, 8, 11, 13, 19, 21, 22 3, 4, 5, 9, 10, 12, 14, 15, 16, 17 23, 24, 25, 27, 28, 29, 30, 37, 38, 18, , 20, 26, 31, 32, 33, 34, 35, 36 23 39, 40,42, 43, 45, 46, 49,50 41, 44, 47, 48 Jumlah 27 23 Data selengkapnya terdapat pada Lampiran 9 halaman 94-99 2. Tahap Pelaksanaan Sekolah yang akan digunakan sebagai tempat penelitian adalah SMA 1 Tengaran. Adapun tahap – tahap pelaksanaannya adalah sebagai berikut : a. Menyiapkan perangkat pembelajaran b. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran RPP pada setiap pertemuan. Kegiatan pembelajaran pertama yaitu penyampaikan materi dengan pendekatan saling kemas. Kegiatan pembelajaran kedua, siswa dikelompokkan untuk mengerjakan soal diskusi dan selanjutnya akan dilaksanakan kegiatan TGT. Pada kegiatan ini siswa akan menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan soal lembar diskusi yang telah dikerjakan oleh siswa. Selanjutnya, Melaksanakan eksperimen yang sudah mereka rancang dimana dalam pelaksanaan praktikum tersebut juga akan dilaksanakan TGT. Pada kegiatan TGT dalam pelaksanaan praktikum, siswa akan diberikan kesempatan untuk bisa menemukan dengan cepat jenis Protista yang terdapat dalam sampel air. Kelompok tercepat akan mendapatkan point TGT. c. Melakukan penilaian selama proses pembelajaran sesuai dengan instrument yang telah dibuat d. Membagikan dan mengumpulkan angket tanggapan siswa tentang pembelajaran berbasis eksplorasi dengan disertai permainan akademik TGT selama proses pembelajaran. e. Memberikan angket dan melakukan wawancara kepada guru mata pelajaran tentang tanggapan terhadap pembelajaran berbasis eksplorasi disertai permainan akademik TGT selama proses pembelajaran 24

F. Data dan Metode Pengambilan Data