50 pembelajaran TGT berbasis eksplorasi membutuhkan waktu lebih banyak. Hal ini
terlihat pada saat siswa mempresentasikan hasil pengamatan dan pada saat guru memberikan penjelasan kepada siswa. Saat presentasi tidak semua kelompok
mempresentasikan hasil pengamatan mereka, sehingga untuk mengatasi hal tersebut, guru hanya menunjuk dua kelompok yang mempresentasikan hasil
pengamatannya. Keterlaksanaan pembelajaran merupakan faktor yang penting terutama guru yang berperan sebagai fasilitator. Kemampuan guru dalam
mengelola kelas merupakan aspek yang penting karena situasi pembelajaran yang menyenangkan dapat berengaruh terhadap motivasi belajar siswa dan akhirnya
dapat meningkatkan aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Santiboon et al 2012 berpendapat bahwa guru berperan penting dalam menciptakan lingkungan
belajar dan dapat membantu siswa untuk mencapai prestasi terbaik dan pengalaman belajar yang bermakna. Guru harus menciptakan suasana positif
diantaranya yaitu memiliki hubungan yang baik dengan siswa dan membantu siswa mencapai hasil belajar Fisher et al, 1997
4. Tanggapan siswa
Hasil analisis tanggapan siswa terhadap pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran TGT berbasis eksplorasi memperoleh respon yang positif,
karena melalui strategi ini siswa dapat berperan aktif dalam proses pembelajaran. Siswa mampu berinteraksi dengan temannya melalui diskusi kelompok dan
terlibat langsung dengan lingkungan melalui kegiatan eksplorasi baik dalam mencari bahan belajar maupun mencari bahan untuk kegiatan praktikum. Adanya
tournament akademik dalam pembelajaran materi Protista menjadikan siswa merasa senang dan semangat mengikuti proses pembelajaran. Hal ini terlihat dari
hasil angket tanggapan yang tertera pada tabel 9 yaitu pada aspek tanggapan terhadap suasana kelas saat pembelajaran TGT disertai dengan kegiatan eksplorasi
dikelas XMIPA menunjukkan presentase sebesar 80, kelas XMIPA2 sebesar 97 dan kelas XMIPA3 sebesar 97.
Pada lembar tanggapan aspek “menemukan obyek yang diamati”, “membuat laporan dan kesimpulan” dikelas XMIPA1 menunjukkan persentase
51 100 Tabel 10. Hal ini dapat diartikan bahwa seluruh siswa dikelas XMIPA1
sudah dapat menemukan obyek pada sampel air yang mereka bawa, membuat laporan dan membuat kesimpulan dengan baik. Sementara itu, dua kelas yang lain
masih terdapat siswa yang belum bisa melakukan ketiga kegiatan tersebut. Kelas XMIPA2 terdapat 12 dan XMIPA3 terdapat 13 siswa menjawab tidak dapat
menemukan obyek Tabel 10. Siswa yang belum dapat menemukan obyek dengan baik dikarenakan mereka belum bisa menggunakan mikroskop dengan
baik. Guru juga menyatakan beberapa siswa yang belum bisa menggunakan mikroskop dengan lancar menyebabkan waktu yang dibutuhkan dalam praktikum
lebih lama. Tanggapan dan saran yang diberikan oleh siswa pada aspek ke tujuh sangatlah positif. Sebagian besar siswa menyatakan pembelajaran dengan TGT
berbasis eksplorasi membuat bersemangat dalam memperebutkan skor yang tinggi. Selain itu dengan adanya tournament, mereka bisa berdebat dengan teman
dari kelompok lain karena memiliki jawaban yang berbeda. Siswa juga memberikan tanggapan positif pada saat melakukan kegiatan eksplorasi, yaitu
mencari bahan untuk kegiatan praktikum. Ketertarikan dan tanggapan positif siswa dikarenakan dengan pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan sekitar
sekolah sebagai sumber belajar siswa menemukan hal-hal menarik yang belum pernah ditemui sebelumnya yaitu berbagai jenis Protista seperti paramecium,
amoeba, euglena, spirogyra dan jenis Protista lain secara langsung, sehingga siswa tertarik dalam mempelajari Materi Protista. Selain itu, kegiatan eksplorasi
dalam mencari bahan-bahan materi untuk kegiatan presentasi dan pembuatan kartu Alga, paramecium juga disambut positif oleh sebagian siswa. Terlihat
direkapitulasi tanggapan siswa pada aspek “suasana kegiatan pembelajaran yang memanfaat
kan alam sekitar”, ketiga kelas memberikan tanggapan positif sebesar 100 dari jumlah keseluruhan siswa Tabel 10. Hal ini karena baru pertama kali
nya mereka mencari bahan materi sendiri. Selain tanggapan positif, tanggapan negatif terhadap kegiatan eksplorasi ini juga muncul pada sebagian siswa. Siswa
berpendapat dengan adanya kegiatan eksplorasi, tugas menjadi tambah banyak. Minat siswa yang cukup tinggi dan suasana pembelajaran yang
menyenangkan, membuat siswa tidak mengalami kesulitan dalam belajar sehingga
52 pemahaman siswa pada suatu materi menjadi baik. Hal ini didukung oleh
pendapat Fraser 2002 bahwa suasana dan lingkungan belajar siswa dapat mempengaruhi hasil belajar dan pemahaman siswa. Terbukti di kelas XMIPA1
80 siswa yang menyatakan paham tentang materi Protista dengan penerapan strategi pembelajaran tersebut. Selain itu kelas di kelas XMIPA2 menunjukkan
persentase sebesar 62,5 dan di kelas XMIPA3 menunjukkan persentase sebesar 79 Tabel 10. Perbedaan kepahaman di ketiga kelas tersebut, disebabkan
karena penyesuaian masing-masing siswa dalam menerima strategi pembelajaran yang baru berbeda-beda.
5. Tanggapan Guru