Pembelajaran Biologi Berbasis Eksplorasi

7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka 1.

Hakikat dan karakteristik pembelajaran Biologi Biologi adalah ilmu yang unik dimana eksperimen dan organisme hidup dapat berlangsung baik di laboratorium dan di lapangan Prokop et al, 2007. Menurut Saptono 2003, dalam pembelajaran biologi, adanya interaksi antara siswa dengan lingkungannya merupakan hal yang tidak dapat dikesampingkan. Akgul 2006 menjelaskan bahwa perilaku pembelajaran, aktivitas dan keputusan merupakan variabel yang penting dalam konteks suatu pelajaran yang dapat mempengaruhi pemahaman siswa tentang ilmu sains. Mata pelajaran biologi berdasarkan Standar Isi SI masuk dalam rumpun mata pelajaran IPA dan kelompok mapel Ilmu Pengetahuan dan Teknologi IPTEK yang memiliki karakteristik sebagai berikut : a. Pembelajaran Biologi memerlukan kegiatan penyelidikan atau eksperimen sebagai bagian dari kerja ilmiah yang melibatkan keterampilan proses yang dilandasi sikap ilmiah. b. Keterampilan proses dalam biologi mencakup keterampilan dasar dan keterampilan terpadu BSNP 2006

2. Pembelajaran Biologi Berbasis Eksplorasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, Eksplorasi adalah penjelajahan lapangan dengan tujuan memperoleh pengetahuan lebih banyak tentang keadaan teutama sumber-sumber alam yang terdapat ditempat itu Poerwadarminta, 2002. Sesuai dengan obyek biologi yaitu suatu fenomena nyata, maka cara-cara yang paling tepat untuk mempelajarinya sehingga saat ini dikembangkan suatu pendekatan pembelajaran biologi berdasarkan prinsip-prinsip ekploratif. 8 Menurut Cavin dan Sund dalam Haryono 2007 membedakan pendekatan untuk pembelajaran sains berdasarkan tingkat dominasi peran guru dan keterlibatan siswa, yaitu : a. Ekspositori, peran guru sangat dominan dan siswa relative pasif hanya bersifat transfer pengetahuan dari guru kepada siswa. b. Eksploratori atau penemuan bebas free discovery, dimana siswa sangat aktif dan guru hanya bertindak sebagai fasilitator. c. Penemuan terbimbing Guaided discorvery, dimana tidak terjadi dominasi pada salah satu pihak, guru dan siswa sama-sama aktif dalam proses pembelajaran. Mengalami dan mengeksplorasi berarti melibatkan indera lihat, dengar, cium, raba, dan rasa. Hal ini akan dapat meningkatkan pemahaman guru tentang suatu konsep dan meningkatkan daya bertahan pemahaman tersebut informasi dalam pemikiran siswa. Maher 2004 dalam penelitian tentang implikasi desain kurikulum menyatakan bahwa pengajaran dan pembelajaran yang baik adalah terciptanya interaksi yang komplek antara siswa, guru dan pengaturan kegiatan belajar. Hal ini ditandai dengan tingkat ambiguitas di dalam kelas antara input dan output dan guru yang baik adalah mereka yang berusaha untuk memotivasi siswa yang menanggapi pertanyaan dan merangsang diskusi. Beberapa pola metode pembelajaran menurut Amien 1988, yaitu : 1. Guided discovery inquiri penemuan dengan bimbingan Pola ini guru memberikan bimbingan yang cukup besar dalam pembelajarannya dan siswa melakukan penyelidikan melalui prosedur selangkah demi selangkah. 2. Modified-discovery-inquiry penemuan dengan fasilitas tersedia Pola ini guru memberikan suatu masalah sekaligus alat dan bahan yang diperlukan kemudian memberi semangat siswa agar bekerja mencari prosedur pemecahan masalah 3. Invitation to inquiry penemuan dengan langkah ilmiah, Pola ini mengajak siswa seperti layaknya ilmuwan. 4. Inquiry role approach penemuan dengan pendekatan pemberian tugas, 9 Pola ini pemecahan masalah melibatkan tim-tim yang memiliki tugas sendiri- sendiri. 4. Free – Inquiry penemuan dengan pendekatan kebebasan dan siswa Pola ini siswa dilibatkan untuk menentukan problem yang akan disedikinya dan sekaligus menentukan sendiri cara pemecahan problem. 5. Pictorial riddle penemuan dengan petunjuk gambar. Pola ini motivasi pemecahan masalah yang menampilkan gambar, poster, transparansi, kemudian guru mengajukan pertanyaan berkaitan dengan gambar tersebut. 6. Synectic Lesson penemuan dengan membandingkan sesuatu Pola ini dapat meningkatkan proses kreatif siswa dengan menghubungkan sesuatu untuk mencari persamaannya. 7. Value Clarification penemuan berdasarkan nilai sikap Pola ini dapat menunjukkan perkembangan moral dengan cara memberikan pertanyaan yang dijawab berdasarkan penilaian siswa tentang pertanyaan tersebut.

3. Model Pembelajaran Team Games Tournament TGT