Populasi dan Kegiatan Ekonomi

seperti permen karamel, dodol, dan keripik susu. Sebagian produksi dari susu segar tersebut dikirim ke pabrik pengolahan susu di luar kecamatan Pangalengan. Mata pencaharian lainnya yang cukup banyak adalah buruh non tani yang meliputi buruh perkebunan, terutama di desa Banjarsari karena merupakan desa perkebunan, yaitu desa yang terletak di areal perkebunan teh, buruh bagunan, buruh pertambangan, dan buruh industri. Kegiatan mencari nafkah penduduk kecamatan Pangalengan cukup beragam, baik di sektor pertanian maupun di sektor non pertanian. Secara umum masyarakat kecamatan Pangalengan dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Penduduk berusaha melakukan berbagai jenis kegiatan yang menghasilkan uang. Banyak dari penduduk juga melakukan pola nafkah ganda, seperti misalnya pegawai negeriABRI merangkap petani, petani merangkap peternak atau pedagang, petani menjadi pengusaha keripik kentang, dan sebagainya. Dengan pola ini mereka sebenarnya telah menerapkan potensi yang ada baik suami, istri, maupun anak untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Namun demikian karena kegiatan utamanya adalah di sektor pertanian, maka sektor pertanian merupakan sektor yang perlu untuk dikembangkan sesuai dengan kondisi masyarakat, tetapi dengan tetap memperhatikan kondisi lingkungan mengingat kecamatan Pangalengan yang berada di dataran tinggi dan peka erosi. Kegiatan perekonomian kecamatan Pangalengan ditunjukkan oleh adanya pasar, koperasi, KUD, tempat pelelangan hasil usahatani sayuran, dan tokokioswarung, baik yang menjual barang-barang kebutuhan pertanian maupun kebutuhan rumah tangga lainnya. Perekonomian di kecamatan Pangalengan juga ditunjang oleh prasaranasarana pengangkutan dan komunikasi seperti stasiun bus, stasiun oplettaksi, dan telepon umum Tabel 9. Tabel 9 Sarana perekonomian di Kecamatan Pangalengan No Sarana Perekonomian Jumlah buah 1 Koperasi Simpan Pinjam + Produksi 46 2 Koperasi Unit Desa KUD 1 3 Badan PerkreditanBank 4 4 Pasar umum 5 5 Tokokioswarung 2075 6 Stasiun bis 1 7 Stasiun oplettaksi 1 8 Telepon umum 428 Sumber: Monografi Kecamatan Pangalengan 2005 Penjualan hasil pertanian dan kebutuhan rumah tangga dilakukan di ibukota kecamatan yaitu Pangalengan yang terletak di desa Pangalengan. Koperasi Unit Desa KUD Walatra merupakan KUD yang besar di Pangalengan dan sudah dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat setempat karena KUD tersebut sudah berkembang dengan baik dan bahkan pernah menjadi KUD terbaik di kabupaten Bandung. Pengaruh krisis yang berkepanjangan cukup mempengaruhi perkembangan kehidupan KUD. Walaupun pengembalian pinjaman tidak seperti sebelumnya, yang mencapai 100 persen, namun KUD tersebut masih tetap bertahan dan masih dikatakan terbaik karena pengembalian pinjaman masih mencapai sekitar 60 persen Laporan Pertanggung Jawaban Pengurus dan Pengawas KUD Walatra Pangalengan Bandung, 2005. Pasar utama di Pangalengan merupakan pasar yang berkembang dengan baik, ramai dan dibuka setiap hari. Selain menjadi tempat menjual hasil pertanian, pasar ini juga merupakan tempat pelelangan hasil pertanian terutama kentang, kubis, tomat, dan wortel, dan cabe merah. Pelelangan hasil pertanian dilakukan secara terbuka. Pada umumnya pedagang pengumpul berasal dari desa-desa yang ada di kecamatan Pangalengan namun dapat juga berasal dari luar Pangalengan.

4.5. Sarana Pendidikan

Sarana pendidikan di kecamatan Pangalengan dapat dilihat pada Tabel 10. Sarana pendidikan tertinggi berupa Sekolah Menengah Atas SMA sebanyak 6 buah dan satu buah sekolah kejuruan yaitu Sekolah Ketrampilan Peternakan di desa Sukamanah. Di Pangalengan juga terdapat Unit Pelaksana Teknis Dinas UPDT Balai Benih Induk BBI Kentang Pangalengan, Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Propinsi Jawa Barat di desa Sukamanah dan Balai Bibit Intensif BBI kentang di desa Margamulya. Balai BBI ini menjadi tempat pendidikanpelatihan bagi para petanipetugas dari dinas pertanian lain di seluruh Indonesia maupun dari luar negeri. Balai BBI tersebut juga dilengkapi fasilitas pendukung seperti laboratorium modern, gudang bibit, lahan pembibitan, dan sebagainya. UPDT BBI Pangalengan menjadi salah satu sentra bibit kentang untuk Indonesia. Tabel 10 Sarana pendidikan Kecamatan Pangalengan, 2005 Sekolah Jumlah buah Taman Kanak-kanak 9 Sekolah DasarSD Negeri dan Swasta 49 Sekolah Menengah PertamaSMP Negeri dan Swasta 12 Sekolah Menengah AtasSMA Negeri dan Swasta 6 Sekolah Kejuruan Sekolah Ketrampilan Peternakan 1 Sumber: Monografi Kecamatan Pangalengan 2005 Jumlah penduduk menurut pendidikan disajikan dalam Tabel 11. Dari Tabel terlihat bahwa mayoritas penduduk mempunyai pendidikan hanya sampai tingkat Sekolah DasarSD 42.3 yang kemudian diikuti tingkat Sekolah Menengah PertamaSMP 23.47. Dari hasil wawancara dengan responden, jika penduduk ingin menyekolahkan anaknya sampai perguruan tinggi, kebanyakan dari mereka menyekolahkannya di Bandung. Tabel 11 Jumlah penduduk menurut pendidikan No Keterangan Jumlah orang Persentase 1 Belum sekolah 12 813 10.29 2 Tidak tamat Sekolah Dasar 1 321 1.06 3 Tamat SDsederajat 52 774 42.39 4 Tamat SMPsederajat 29 213 23.47 5 Tamat SMAsederajat 22 469 18.05 6 Tamat Akademisederajat 3 273 2.63 7 Tamat Perguruan Tinggisederajat 2 355 1.89 8 Buta huruf 271 0.22 Sumber: Monografi Kecamatan Pangalengan 2005

4.6. Kebijakan dan Program Pembangunan Pertanian Kabupaten

Bandung 2004 Kebijakan umum Pemerintah Daerah yang telah dituangkan dalam Peraturan Daerah No. 15 Th. 2004 tentang Rencana Strategis Kabupaten Bandung, telah menetapkan Visi Kabupaten Bandung yaitu terwujudnya ketahanan pangan dan agribisnis yang tangguh dan dinamis melalui pembangunan pertanian partisipatif yang berwawasan lingkungan. Upaya untuk mewujudkan visi ini dituangkan dalam lima misi yaitu: 1. Mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya lahanair berwawasan lingkungan 2. Meningkatkan propfesionalisme aparatur dan petani