Sarana Pendidikan KARAKTERISTIK WILAYAH DAN SISTEM USAHATANI RESPONDEN 4.1. Geografi dan Administrasi

Tabel 10 Sarana pendidikan Kecamatan Pangalengan, 2005 Sekolah Jumlah buah Taman Kanak-kanak 9 Sekolah DasarSD Negeri dan Swasta 49 Sekolah Menengah PertamaSMP Negeri dan Swasta 12 Sekolah Menengah AtasSMA Negeri dan Swasta 6 Sekolah Kejuruan Sekolah Ketrampilan Peternakan 1 Sumber: Monografi Kecamatan Pangalengan 2005 Jumlah penduduk menurut pendidikan disajikan dalam Tabel 11. Dari Tabel terlihat bahwa mayoritas penduduk mempunyai pendidikan hanya sampai tingkat Sekolah DasarSD 42.3 yang kemudian diikuti tingkat Sekolah Menengah PertamaSMP 23.47. Dari hasil wawancara dengan responden, jika penduduk ingin menyekolahkan anaknya sampai perguruan tinggi, kebanyakan dari mereka menyekolahkannya di Bandung. Tabel 11 Jumlah penduduk menurut pendidikan No Keterangan Jumlah orang Persentase 1 Belum sekolah 12 813 10.29 2 Tidak tamat Sekolah Dasar 1 321 1.06 3 Tamat SDsederajat 52 774 42.39 4 Tamat SMPsederajat 29 213 23.47 5 Tamat SMAsederajat 22 469 18.05 6 Tamat Akademisederajat 3 273 2.63 7 Tamat Perguruan Tinggisederajat 2 355 1.89 8 Buta huruf 271 0.22 Sumber: Monografi Kecamatan Pangalengan 2005

4.6. Kebijakan dan Program Pembangunan Pertanian Kabupaten

Bandung 2004 Kebijakan umum Pemerintah Daerah yang telah dituangkan dalam Peraturan Daerah No. 15 Th. 2004 tentang Rencana Strategis Kabupaten Bandung, telah menetapkan Visi Kabupaten Bandung yaitu terwujudnya ketahanan pangan dan agribisnis yang tangguh dan dinamis melalui pembangunan pertanian partisipatif yang berwawasan lingkungan. Upaya untuk mewujudkan visi ini dituangkan dalam lima misi yaitu: 1. Mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya lahanair berwawasan lingkungan 2. Meningkatkan propfesionalisme aparatur dan petani 3. Memperkuat sarana dan prasarana serta kelembagaan usahatani 4. Meningkatkan daya saing produk pertanian 5. Mengembangkan dan meningkatkan penerapan teknologi tepatguna spesifik lokasi dan ramah lingkungan Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran pembangunan pertanian di Kabupaten Bandung 2004, sesuai kesepakatan antara DPRD dan Pemerintah Kabupaten Bandung N0. 132102-Um. 40308-Huk2003. Tentang Arah Kebijakan Umum AKU Anggaran Pendapatan Belanja Daerah APBD Kabupaten Bandung, maka ditetapkan kebijakan umum yaitu: 1. Peningkatan Pendapatan Petani 2. Pengembangan Agribisnis Terpadu 3. Pengendalaian Pangan dalam Rangka Ketahanan Pangan 4. Berkurangnya Lahan Kritis 5. Meningkatkan Produksi Hutan Rakyat 6. Peningkatan Lahan Perkebunan 7. Peningkatan Produksi Lahan Perkebunan. Untuk tercapainya Arah Kebijakan Umum Tahun 2003 maka Dinas Pertanian menjabarkan ke dalam dua Program melalui delapan kegiatan, yang dibiayai dari Dana Alokasi Umum DAU Kabupaten Bandung , DAU Propinsi Jawa Barat, dan Anggaran Pendapatan Belanja Negara APBN. Program-program tersebut antara lain: program Pemutahiran Data Pertanian, program Penanganan Pasca Panen Pengolahan Hasil dan Pemasaran, program Pemberdayaan Sumberdaya Pertanian, program Bantuan Operasional Penyuluhan Pertanian, program Pengembangan Komoditas Hortikultur, program kegiatan Mutu Intensifikasi Padi dan Palawijaya, program Analisa Bahan Makanan dan Pola Pangan Harapan, dan program Pengembangan Komoditas Kehutanan dan Perkebunan Hasil, program Pembinaan Kawasan Sentra Kentang Industri, program Pengembangan Konservasi Areal Perkebunan, program Pengembangan Sistem Agribisnis berdaya saing tinggi kentang, anggrek, program Peningkatan Produktivitas Padi dan Pengembangan Sentra Produksi jagung, program Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan GERHAN. Arah kebijakan umum Dinas Pertanian Kabupaten Bandung untuk Kecamatan Pangalengan adalah: sentra produksi palawija untuk tanaman jagung, sentra produksi sayuran untuk kentang utama, kubis, tomat, dan cabe merah.