Simpulan SIMPULAN DAN SARAN

konservasi tanah lebih tinggi daripada NPV usahatani yang tidak mengadopsi konservasi tanah. 4. Penerapan teknik konservasi tanah mampu menahan hilangnya unsur C dan hara N, P akibat erosi. Pengaruh buruk dari usahatani kentang yang tidak mengadopsi konservasi tanah akan tampak dalam jangka panjang yaitu jumlah pupuk yang diperlukan untuk menggantikan unsur hara yang hilang akibat erosi akan semakin besar dan keuntungan NPV usahatani kentang akan lebih rendah daripada usahatani kentang yang mengadopsi konservasi.

6.2. Saran untuk aplikasi

Saran yang dapat disampaikan untuk meningkatkan adopsi konservasi di usahatani kentang Pangalengan adalah sebagai berikut: 1. Kepada petani yang mengadopsi teknik konservasi tanah di lahan usahataninya disarankan diberi insentif. Insentif dapat berupa pengurangan besaran pajak PBB yang harus dibayar. Insentif juga dapat berupa bunga kredit usahatani yang lebih rendah bagi yang menerapkan konservasi tanah. Namun demikian alternatif pemberian pengurangan besaran pajak yang harus dibayar dan pemberian bunga kredit yang lebih rendah untuk petani yang mengadopsi teknik konservasi ini perlu dikaji secara hati-hati dan mendalam – dapat menjadi studi lanjutan dari penelitian ini - agar menjadi insentif yang baik bagi petani sehingga tambahan biaya yang dikeluarkan petani untuk konservasi dapat dikompensasi dari pengurangan pembayaran pajak tanah atau bunga kredit yang lebih rendah. Kebijakan yang tepat dan baik hanya dapat dikembangkan berdasarkan informasi rinci dari setiap situasi yang spesifik. 2. Pemerintah disarankan membuat peraturan yang berisi untuk kecuraman lereng 8 -14 petani wajib menerapkan teknik konservasi tanah penanaman pada guludan searah kontur, sedangkan untuk kecuraman lereng 15 petani diwajibkan menerapkan teknik konservasi tanah teras bangku. Bila tidak menerapkan dapat diberi sanksidenda berupa membayar iuran lingkungan. Besarnya iuran lingkungan disesuaikan dengan besarnya dampak off-site yang ditimbulkan akibat praktek pertanian tersebut. Sanksi atau iuran lingkungan dalam bagian ini berhubungan dengan kebijakan yang diambil dalam perumusan insentif pada saran pertama. Oleh karena itu sanksi atau denda ini juga perlu dikaji secara hati-hati dan disertai landasan hukum hukum yang kuat. 3. Pemerintah disarankan membuat peraturan yang diperlukan untuk mengatur durasi sewa-menyewa lahan. Jika petani menyewa lahan untuk satu atau dua musim tanam saja, maka tidak ada insentif untuk melakukan konservasi tanah yang disewanya. Lahan sewa yang cukup panjang memungkinkan petani penyewa memperoleh manfaat dari konservasi tanah yang dilakukannya. Pengaturan durasi sewa lahan juga perlu dikaji secara hati-hati dan mendalam. 4. Kepada petani sayuran di Pangalengan disarankan untuk diberi penyuluhan menginformasikan bahwa keberlanjutan produksi kentang di lahannya saat ini karena ditopang pupuk yang disubsidi pemerintah. Jika subsidi dicabut dan harga pupuk menjadi mahal maka akan terlihat keunggulan dari adopsi pertanian konservasi. Usahatani yang tidak mengadopsi konservasi menjadi boros dalam menggunakan pupuk, sehingga menyebabkan biaya meningkat dan keuntungan usahatani mengecil. 5. Perlu peningkatan pengetahuan bagi petani maupun PPL, serta pihak terkait lainnya aparat desa, dinas-dinas: pertanian, kehutanan, perkebunan, dan lainnya tentang manfaat atau keuntungan jangka panjang yang diperoleh dari menerapkan pertanian konservasi. Pengetahuan tentang manfaat dan keuntungan jangka dari pertanian konservasi dapat ditingkatkan melalui kursus atau pelatihan secara bersama-sama antar petani, PPL, aparat desa dan dinas.

6.3. Saran Untuk Penelitian Lanjutan

1. Penelitian yang dimaksud dengan konservasi hanyalah sebatas konservasi mekanik dalam bentuk penanaman pada guludan searah kontur dan penanaman dengan teras. Konservasi tanah tidak saja secara mekanik tetapi juga secara vegetatif dan kimia. Oleh sebab itu disarankan agar dikaji kombinasi teknik konservasi yang paling menguntungkan dan mudah diaplikasikan daripada membuat teras bangku yang dianggap mengurangi luas lahan. 2. Dalam penelitian ini aspek finansial lebih ditekankan pada manfaat dan biaya yang dipandang dari sudut petani saja. Untuk masa yang akan datang disarankan agar dilakukan kajian yang lebih rinci terkait dengan aspek biaya off- site. Biaya off-site juga perlu dihitung dalam perspektif jangka panjang.