Teknik Analisis Data Kualitatif

Tabel 3.13 Persentase ketuntasan hasil belajar afektif secara klasikal No. Persentase Kategori 1. ≥ 80 Sangat baik 2. 60 – 79 Baik 3. 40 – 59 Cukup baik 4. ≤ 39 Kurang baik Sumber: Adaptasi dari Aqib, dkk., 2009: 41 d. Hasil belajar psikomotor 1 Nilai hasil belajar psikomotor secara individu diperoleh dengan rumus: Keterangan: N = Nilai psikomotor R = Skor yang diperoleh SM = Skor maksimum 100 = Bilangan tetap Sumber: Adaptasi dari Purwanto, 2008:102 Tabel 3.14 Kategori nilai hasil belajar psikomotor No. Nilai Kategori 1. ≥ 80 Sangat terampil 2. 60 – 79 Terampil 3. 40 – 59 Cukup terampil 4. ≤ 39 Kurang terampil Sumber: Adaptasi dari Aqib, dkk., 2009: 41 2 Persentase hasil belajar psikomotor secara klasikal, diperoleh dengan rumus: N = x 100 P = x 100 Keterangan: P = Nilai yang dicari siswa terampil = Jumlah siswa dengan kategori ≥ “Terampil” siswa = Jumlah seluruh siswa di kelas 100 = Bilangan tetap Sumber: Adaptasi dari Purwanto, 2008: 102 Tabel 3.15 Persentase ketuntasan hasil belajar psikomotor secara klasikal No. Persentase Kategori 1. ≥ 80 Sangat terampil 2. 60 – 79 Terampil 3. 40 – 59 Cukup terampil 4. ≤ 39 Kurang terampil Sumber: Adaptasi dari Aqib, dkk., 2009: 41

2. Teknik Analisis Data Kuantitatif

Teknik analisis data kuantitatif digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dalam hubungannya dengan penguasaan materi pelajaran. Data kuantitatif diperoleh dari hasil tes yang dilakukan disetiap akhir siklus. 1. Nilai hasil belajar kognitif secara individu diperoleh dengan rumus: Keterangan: N = Nilai kognitif yang dicari R = Skor yang diperoleh SM = Skor maksimum 100 = Bilangan tetap Sumber: Adaptasi dari Purwanto, 2008: 112 N = x 100 Tabel 3.16 Kategori nilai hasil belajar kognitif siswa No. Nilai Kategori 1. ≥ 80 Sangat baik 2. 60 – 79 Baik 3. 40 – 59 Cukup baik 4. ≤ 39 Kurang baik Sumber: Adaptasi Aqib, dkk., 2009: 41 2. Persentase ketuntasan belajar kognitif siswa secara klasikal diperoleh dengan rumus: Keterangan: P = Nilai yang dicari siswa tuntas = Jumlah siswa yang tuntas siswa = Jumlah seluruh siswa di kelas 100 = Bilangan tetap Sumber: Adaptasi dari Purwanto, 2008: 102 Tabel 3.17 Persentase ketuntasan hasil belajar kognitif secara klasikal No. Persentase Kategori 1. ≥ 80 Sangat Baik 2. 60 – 79 Baik 3. 40 – 59 Cukup baik 4. ≤ 39 Kurang baik Sumber: Adaptasi dari Aqib, dkk., 2009: 41 P = x 100

F. Langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas 1. Siklus I

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti membuat perencanaan pembelajaran agar dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan dengan materi “ penjumlahan pecahan berpenyebut sama dan tidak sama” melalui penerapan model cooperative learning tipe talking stick dengan media grafis dengan langkah-langkah sebagai berikut. 1. Menetapkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk menentukan materi. 2. Menyusun perangkat pembelajaran yang diperlukan pemetaan SK- KD, silabus, RPP, tes formatif, dan LKS. 3. Menetapkan materi pembelajaran yang diajarkan melalui model cooperative learning tipe talking stick dengan media grafis. 4. Menyiapkan media pembelajaran gambar, tongkat 20 cm, dan musik. 5. Menyiapkan foto dokumentasi.

b. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan merupakan kegiatan inti dalam penelitian tindakan kelas pada pembelajaran matematika dengan menerapkan model cooperative learning tipe talking stick dengan media grafis yaitu gambar, langkah-langkah dalam kegiatan ini sebagai berikut.

A. Kegiatan Pendahuluan ± 10 Menit

1. Guru mengucapkan salam pembuka. 2. Guru mengkondisikan kelas menertibkan tempat duduk siswa, berdoa bersama, dan mengecek kehadiran siswa. 3. Guru memberikan motivasi kepada siswa. 4. Guru memberikan apersepsi dengan bertanya “Pernahkah anak- anak memakan kue ulang tahun? Pernahkah membuat kue ulang tahun bersama ibu? Apa saja bahan-bahan yang diperlukan? Berapa takaran bahan-bahan tersebut?” 5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

B. Kegiatan Inti ± 50 Menit Eksplorasi

1. Siswa dibagi menjadi 4 kelompok dengan masing-masing kelompok terdiri dari 5 - 6 siswa. 2. Guru menyiapkan sebuah tongkat yang memiliki panjang 20 cm. 3. Guru menunjukkan gambar pizza yang dipotong menjadi beberapa bagian. 4. Siswa diminta untuk menunjukkan kembali gambar pizza yang dipotong. 5. Siswa diberi pertanyaan mengenai pengalamannya dan pengetahuan cara menjumlahkan beberapa bagian tak utuh. 6. Siswa diberi pengetahuan awal mengenai penjumlahan pecahan berpenyebut sama dan tidak sama, serta dalam penyelesaian masalah. 7. Guru menjelaskan nilai pecahan dengan menunjukkan gambar lingkaran dan persegi panjang yang diarsirdiwarnai.

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 TEMPURAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 10 64

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IVB SD NEGERI 3 KARANG ENDAH LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 11 61

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV SD NEGERI 4 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 27 83

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK PAIR SHARE DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IVB SDN 6 METRO PUSAT TAHUN 2013/2014

0 11 97

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV SDN 04 METRO TIMUR T.P. 2013/2014

1 6 79

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY DENGAN MEDIA GRAFIS PADA SISWA KELAS IV A SDN 2 LANGKAPURA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 24 54

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN PKn KELAS V B SD NEGERI 7 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 5 112

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER DAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI 3 SIMBARWARINGIN

0 6 83

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SD NEGERI SUKABUMI

1 39 65

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DENGAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 NOTOHARJO

0 15 79