Kegiatan Pendahuluan ± 10 Menit Kegiatan Inti ± 50 Menit Eksplorasi

siswa. Penilaian kinerja guru dengan cara melingkari skor pada lembar observasi, sedangkan penilaian aktivitas belajar siswa, hasil belajar afektif, dan hasil belajar psikomotor dengan cara memberikan tanda ceklist  sesuai dengan indikator yang dilaksanakan.

d. Tahap Refleksi

Pada tahap ini peneliti bersama guru melakukan refleksi untuk menganalisis kelebihan dan kekurangan selama proses pembelajaran berlangsung. Hal-hal yang dianalisis adalah aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa dan kinerja guru selama proses pembelajaran. Analisis tersebut sebagai acuan perbaikan kinerja guru dan digunakan sebagai acuan untuk menentukan langkah-langkah lebih lanjut dalam rangka mencapai tujuan penelitian tindakan kelas. Hasil analisis juga digunakan sebagai bahan perencanaan pada siklus berikutnya dengan membuat rencana tindakan baru agar menjadi lebih baik.

G. Indikator Keberhasilan

Keberhasilan dalam penerapan model cooperative learning tipe talking stick dengan media grafis dapat dilihat dalam beberapa indikator sebagai berikut. 1. Adanya peningkatan aktivitas belajar siswa pada setiap siklusnya. 2. Adanya peningkatan hasil belajar siswa pada setiap siklusnya, sehingga mencapai ≥75 dari jumlah siswa dengan KKM 60.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan bahwa penerapan model cooperative learning tipe talking stick dengan media grafis pada siswa kelas IV A SDN 1 Bumi Kencana dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar dapat dilihat sebagai berikut. 1. Nilai rata-rata aktivitas belajar siklus I sebesar 61,90 dengan kategori aktif, dan meningkat 13,10, sehingga siklus II menjadi 75,00 dengan kategori aktif. Persentase ketuntasan klasikal siklus I sebesar 61,90 dengan kategori aktif dan meningkat 23 ,81, sehingga siklus II menjadi 85,71 dengan kategori sangat aktif. 2. Nilai rata-rata hasil belajar siklus I sebesar 60,84 dengan kategori baik, dan meningkat 16,84, sehingga siklus II menjadi 77,68 dengan kategori baik. Persentase ketuntasan klasikal siklus I sebesar 57,14 dengan kategori cukup baik dan meningkat 28,57, sehingga siklus II menjadi 85,71 dengan kategori sangat baik.

B. Saran

1. Kepada Siswa Siswa diharapkan dapat mengikuti pembelajaran dengan baik dan berpartisipasi aktif, berani mengajukan pertanyaan ketika belum paham tentang materi yang dijelaskan, berani menjawab pertanyaan dari guru, dapat bekerja sama dengan teman-temannya ketika mengerjakan tugas kelompok, percaya diri dalam melakukan kegiatan di kelas, dan bertanggung jawab terhadap soaltugas yang diberikan oleh guru. Siswa juga diharapkan mampu memiliki pengetahuan yang luas dan pengalaman yang baik guna untuk dapat memotivasi diri siswa sendiri menjadi seorang siswa yang lebih baik. 2. Kepada Guru Diharapkan guru dapat lebih kreatif dalam menciptakan dan menginovasi pembelajaran serta dapat memahami dan mencoba terlebih dahulu dalam mengunakan model cooperative learning tipe talking stick dengan media grafis maupun model pembelajaran yang lain sebelum menerapkan model tersebut dalam pembelajaran. Berinovasi untuk menerapkan model serta media pembelajaran yang kreatif, menarik, dan menyenangkan sehingga menghasilkan pembelajaran yang berkualitas. 3. Kepada Sekolah Diharapkan agar sekolah dapat mengembangkan model cooperative learning tipe talking stick dengan media grafis sebagai inovasi dalam pembelajaran sehingga dapat diterapkan oleh guru-guru pada semua mata pelajaran sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 TEMPURAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 10 64

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IVB SD NEGERI 3 KARANG ENDAH LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 11 61

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV SD NEGERI 4 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 27 83

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK PAIR SHARE DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IVB SDN 6 METRO PUSAT TAHUN 2013/2014

0 11 97

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV SDN 04 METRO TIMUR T.P. 2013/2014

1 6 79

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY DENGAN MEDIA GRAFIS PADA SISWA KELAS IV A SDN 2 LANGKAPURA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 24 54

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN PKn KELAS V B SD NEGERI 7 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 5 112

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER DAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI 3 SIMBARWARINGIN

0 6 83

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SD NEGERI SUKABUMI

1 39 65

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DENGAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 NOTOHARJO

0 15 79