Pengertian Model Cooperative Learning

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa talking stick adalah tipe pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan pendapat dan menjawab pertanyaan dari guru. Tipe pembelajaran ini dilakukan dengan bantuan sebuah tongkat, siswa yang memegang tongkat wajib menjawab pertanyaan dari guru setelah siswa mempelajari materi pokoknya.

2. Kelebihan dan Kelemahan Talking Stick

Setiap pembelajaran memiliki kelebihan dan kelemahan yang berbeda. Seperti halnya tipe talking stick memiliki kelebihan dan kelemahan. Kurniasih dan Berlin 2015: 83 mengemukakan kelebihan dan kelemahan talking stick sebagai berikut. a. Kelebihan talking stick 1. Menguji kesiapan siswa dalam penguasaan materi pelajaran. 2. Melatih membaca dan memahami materi pelajaran dengan cepat materi yang telah disampaikan. 3. Agar lebih giat belajar karena siswa tidak pernah tahu tongkat akan sampai gilirannya. b. Kelemahan talking stick Jika ada siswa yang tidak memahami pelajaran, siswa akan merasa gelisah dan khawatir ketika nanti giliran tongkat berada pada tangannya. Suprijono 2014: 110 mengemukakan tentang kelebihan dan kelemahan talking stick sebagai berikut. a. Kelebihan dari talking stick 1. Menguji kesiapan siswa 2. Melatih siswa membaca dan memahami materi dengan cepat 3. Memacu siswa lebih giat dalam belajar 4. Siswa berani mengemukakan pendapat b. Kelemahan dari talking stick 1. Membuat siswa senam jantung 2. Ketakutan akan pertanyaan yang diberikan oleh guru 3. Tidak semua siswa siap menerima pertanyaan Huda 2013: 225-226 mengemukakan kelebihan dan kelemahan talking stick sebagai berikut. a. Kelebihan talking stick 1. Mampu menguji kesiapan siswa 2. Melatih keterampilan mereka dalam membaca dan memahami materi pelajaran dengan cepat 3. Mengajak mereka untuk terus siap dalam situasi apa pun. b. Kelemahan talkingh stick Bagi siswa yang secara emosional belum terlatih untuk bisa berbicara di hadapan guru, tipe ini mungkin kurang sesuai. Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa kelebihan talking stick adalah menguji kesiapan siswa, melatih siswa membaca dan memahami materi pelajaran, memacu siswa lebih giat belajar. Kelemahan talking stick adalah siswa merasa gelisah dan khawatir, membuat siswa senam jantung, dan tidak semua siswa siap menerima pertanyaan.

3. Langkah-langkah Talking Stick

Kurniasih dan Berlin 2015: 83-84 mengemukakan langkah-langkah pembelajaran talking stick sebagai berikut. 1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran pada saat itu. 2. Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 5 orang. 3. Guru menyiapkan sebuah tongkat yang panjangnya 20 cm. 4. Setelah itu, guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian memberikan kesempatan kepada para kelompok untuk membaca dan mempelajari materi pelajaran tersebut dalam waktu yang telah ditentukan. 5. Siswa berdiskusi membahas masalah yang terdapat di dalam buku. 6. Setelah kelompok selesai membaca materi pelajaran dan mempelajari isinya, guru mempersilahkan siswa untuk menutup bukunya. 7. Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada salah satu anggota kelompok, setelah itu guru memberi pertanyaan dan anggota kelompok yang memegang tongkat tersebut harus menjawabnya, demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa mendapat bagian

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 TEMPURAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 10 64

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IVB SD NEGERI 3 KARANG ENDAH LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 11 61

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV SD NEGERI 4 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 27 83

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK PAIR SHARE DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IVB SDN 6 METRO PUSAT TAHUN 2013/2014

0 11 97

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV SDN 04 METRO TIMUR T.P. 2013/2014

1 6 79

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY DENGAN MEDIA GRAFIS PADA SISWA KELAS IV A SDN 2 LANGKAPURA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 24 54

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN PKn KELAS V B SD NEGERI 7 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 5 112

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER DAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI 3 SIMBARWARINGIN

0 6 83

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SD NEGERI SUKABUMI

1 39 65

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DENGAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 NOTOHARJO

0 15 79