Deskripsi Lobster Air Tawar Analisis Usaha Lobster Air Tawar

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Deskripsi Lobster Air Tawar

Lobster air tawar termasuk ke dalam keluarga parastacidae. Salah satu lobster ini dikenal dengan sebutan lobster air tawar capit merah, karena pada kedua capitnya terdapat warna merah. Berdasarkan Holthuis 1950 dan Meririck 1993, lobster air tawar diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom : Animalia Filum : Anthropoda Kelas : Crustacea Ordo : Decapoda Famili : Parastacidae Genus : Cherax Spesies : Cherax quadricarinatus Nama Lokal : Lobster air tawar capit merah Genus Cherax adalah krustasea air tawar yang mempunyai bentuk seperti lobster, karena memiliki capit yang besar dan kokoh, serta rostrum berbentuk segitiga yang meruncing Holdich dan Lowery, 1981. Lobster air tawar dikenal dengan sebutan red claw atau biasa juga disebut Yabby Queensland Utara, karena lobster air tawar dewasa jenis ini memiliki warna merah pada capit bagian luarnya, khususnya pada lobster air tawar jantan. Umumnya dijumpai di sungai- sungai di Diving Range. Lobster air tawar dengan warna dasar hijau coklat ini, di daerah asalnya merupakan makanan penduduk setempat. Lobster air tawar biasa dijumpai di perairan sungai, danau, dan rawa. Seperti halnya krustasea yang lain, yakni kepiting atau udang windu, lobster air tawar memiliki kerangka pelindung tubuh terdiri dari kerangka luar yang keras cangkang. Cangkang ini secara berkala harus diganti moulting sejalan dengan pertumbuhan, karena rangka tersebut bersifat kaku dan tidak bisa ikut membesar. Cangkang berfungsi untuk melindungi diri dari pemangsa atau bahkan dari kelompok sendiri. Tubuh lobster air tawar sendiri dari dua bagian, yaitu bagian kepala dengan dada atau toraks disebut sebagai cephalothorax dan abdomen. Cephalothorax secara keseluruhan dilingkupi oleh cangkang yang disebut sebagai karapas. Bagian abdomennya terdiri dari enam ruas dan sebuah ekor berbentuk kipas.

2.2 Analisis Usaha Lobster Air Tawar

Dalam analisis usaha lobster air tawar, komponen yang digunakan adalah investasi, biaya operasional, penerimaan usaha serta pendapatan yang diperoleh dari usaha budidaya lobster air tawar. Penerimaan adalah hasil perkalian dari jumlah produksi total dan harga satuan, sedangkan pengeluaran dimaksudkan sebagai nilai pengeluaran sumber-sumber untuk mendapatkan manfaat sumber- sumber tersebut sebagian atau seluruhnya dapat dianggap sebagai barang-barang konsumsi yang dikorbankan dari penggunaan masa sekarang untuk memperoleh manfaat Gitingger, 1996. Tujuan dari kegiatan usaha, baik pemerintah maupun swasta yaitu mencari laba atas investasi dan mempertahankan lajunya atau kelanggengan perusahaan. Keberhasilan suatu usaha budidaya tergantung pada kemampuan manajemen perusahaan dalam mengatur biaya produksi dan penerimaan yang melibatkan aspek keteknikan dan ekonomi dalam analisis finansial Gitingger, 1996.

2.3 Penelitian Terdahulu