Arus Pengeluaran Outflow Analisis Kelayakan Finansial Pola Usaha III Pembenihan dan

Tabel 22. Penerimaan Penjualan Induk Afkir Pada Pola Usaha III Tahun Jumlah induk ekor Bobotinduk kg Total bobot kg Hargakg Total Pendapatan 2 16 0,15 2,4 150 000 360 000 4 16 0,15 2,4 150 000 360 000 6 16 0,15 2,4 150 000 360 000 8 16 0,15 2,4 150 000 360 000 10 16 0,15 2,4 150 000 360 000 Total 1 800 000

7.3.2 Arus Pengeluaran Outflow

Struktur biaya dalam usaha ini dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu biaya investasi, biaya operasional dan biaya tetap. Ketiga komponen biaya ini dimasukkan ke dalam arus kas. a. Biaya Investasi Biaya investasi merupakan biaya yang dikeluarkan pada saat awal proyek. Biaya investasi yang dikeluarkan pada pola usaha III terdiri dari: 1. Lahan berfungsi untuk membangun tempat pengusahaan lobster air tawar. 2. Biaya pembelian induk lobster air tawar. 3. Biaya pembuatan kolam pembesaran yang berfungsi untuk memelihara lobster hingga ukuran konsumsi . 4. Biaya pembuatan kolam pemijahan dan pembenihan. 5. Pembelian handphone untuk komunikasi. 6. Biaya pembelian akuarium untuk pembenihan. 7. Biaya pembuatan rangka akuarium untuk meletakkan akuarium. 8. Biaya pembuatan naungan untuk kolam bak dan akuarium, untuk melindungi dari hujan dan panas yang dapat merusah bak, akuarium dan kematian pada benih. 9. Biaya pembelian Hi-blow yang berfungsi untuk mensuplai oksigen ke bak pemij ahan, bak pemeliharaan dan akuarium. 10. Pompa air yang berfungsi untuk mensuplai air ke kolam penampungan air. 11. Pembelian perlatan waring, bambu, timbangan dan lain- lain. Adapun komponen biaya investasi yang dikeluarkan dalam pola usaha III dapat dilihat pada Tabel 23. Tabel 23. Biaya Investasi Pola Usaha III Keterangan Harga RpUnit Jumlah Unit Total Harga Rp Umur Ekonomis 1. Lahan 150 000 86 12 900 000 10 2. Induk 300 000 2 600 000 2 3. Pembuatan kolam pembesaran 400 000 1 400 000 10 4. Bak semen 2 844 500 1 2 844 500 10 5. Handphone 400 000 1 400 000 10 6. Akuarium 80 000 5 400 000 5 6 Rangka akuarium 125 000 2 250 000 5 8. Naungan kolam dan akuarium 1 250 000 1 1 250 000 5 9. Hi-blow 60 titik 400 000 1 375 000 5 10. Pompa air 350 000 1 350 000 5 11. Peralatan Waring 7 500 60 450 000 2 Bambu 10 000 2 20 000 2 Timbangan 50 000 1 50 000 2 Jaring 22 500 2 45 000 2 Senter 25 000 1 25 000 2 Ember 15 000 5 75 000 2 Paralon 3 inci 87 500 1 87 500 2 Lampu 15 000 2 30 000 2 Jaring kawat 18 750 1 18 750 2 Serok 6 000 2 12 000 2 Selang sedang 6 125 10 61 250 2 Selang aerasi 3 500 10 35 000 2 Selang sipon 2 500 2 5 000 2 Total Biaya Investasi 20 684 000 Khusus untuk induk, dan peralatan setiap dua tahun diadakan reinvestasi, karena umur ekonomis yang digunakan adalah dua tahun. Reinvestasi dilakukan juga pada akuarium, naungan, pompa, rangka akuarium, dan Hi-blow, yaitu setiap lima tahun sekali. b. Biaya Operasional Biaya operasional yang dikeluarkan pada pola usaha III adalah biaya pakan yang terdiri dari pakan buatan pelet dan pakan alami bekicot, cacing sutera, dan tauge, garam ikan, pemakaian listrik, pulsa, baterai dan transportasi. Biaya operasional tersebut diasumsikan tetap setiap tahunnya. Rincian biaya operasional pola usaha III dapat dilihat pada Tabel 24, Tabel 25, Tabel 26, dan Tabel 27. Tabel 24. Biaya pembelian benih pada Pola Usaha III Tahun Jumlah ekor Nilai Rp 1 1 300 1 950 000 2 650 975 000 3 650 975 000 4 650 975 000 5 650 975 000 6 650 975 000 7 650 975 000 8 650 975 000 9 650 975 000 10 650 975 000 Total 7 150 10 725 000 Pada Tabel 25 akan dijabarkan secara terperinci mengenai biaya operasional rata-rata per bulan. Tabel 25. Biaya Operasional Rata-Rata Pola Usaha III Per Bulan Rincian Harga Rpunit Kebutuhan Total Harga Rp 1. Pakan Pelet udang 8 000 10 kg 80 000 Pelet Indukan 8 000 2,5 kg 20 000 Pelet benih 12 000 5 kg 60 000 Cacing sutera 3 000 4,5 liter 13 500 Tauge 1 000 2,5 kg 2 500 2. Garam ikan 1 500 1,25 kg 1 875 3. Pemakaian listrik 62 500 1 bulan 62 500 4. Pulsa 50 000 1 bulan 50 000 5. Baterai 5 000 1 bulan 5 000 6. Transportasi 50 000 1 bulan 50 000 Total 345 375 Pada Tabel 26, kebutuhan kotak sterofom adalah tiga buah dan es enam plastik yang dibutuhkan untuk pengemasan dalam penjualan benih. Oleh karena itu pengeluaran ini dilakukan per empat bulan berdasarkan panen pada pembenihan. Tabel 26. Biaya Operasional Pola Usaha III Per Empat Bulan Perincian Harga Rpunit Kebutuhan Total Harga Rp 1. Kotak sterofom 35 000 3 buah 105 000 2. Es 1 000 6 plastik 6 000 Total 111 000 Pada Tabel 27, kebutuhan kotak sterofom adalah enam buah dan es sembilan plastik yang dibutuhkan untuk pengemasan dalam penjualan lobster konsumsi. Oleh karena itu pengeluaran ini dilakukan per enam bulan berdasarkan panen pada pembenihan. Tabel 27. Biaya Operasional Pola Usaha III Per Enam Bulan Perincian Harga Rpunit Kebutuhan Total Harga Rp 1. Kotak sterofom 35 000 6 buah 210 000 2. Es 1 000 9 plastik 9 000 3. Bekicot 12 000 25 karung 300 000 4. Karung 1 000 5 buah 5 000 Total 524 000 c. Biaya tetap Biaya tetap adalah biaya yang besarnya tidak dipengaruhi oleh perubahan volume produksi. Biaya tetap dalam budidaya pembesaran lobster air tawar ini berupa gaji manajer, gaji karyawan, perbaikan kolam pembesaran dan perawatan bak pembenihan. Manajer diberi upah sebesar Rp 700 000 per bulannya yang bertugas untuk mengawasi kerja karyawan dan sebagai tenaga ahli. Karyawan diberi upah Rp 400 000 per bulan. Biaya perbaikan kolam pembesaran adalah Rp 50 000 per enam bulan, dan biaya perawatan kolam pembenihan yaitu Rp 25 000 per empat bulan. Tabel 28 menyajikan komponen biaya tetap pada pola usaha III. Tabel 28. Biaya Tetap Pola Usaha III Per Tahun Perincian Harga Rpunit Kebutuhan Total Harga Rp 1. Gaji Manajer 700 000 bulan 12 bulan 8 400 000 2. Gaji karyawan 400 000 bulan 12 bulan 4 800 000 3. Biaya perawatan kolam pembenihan 25 000 4 bulan 1 tahun 75 000 4. Biaya perbaikan kolam pembesaran 50 000 6 bulan 1 tahun 100 000 Total 13 375 000

7.3.3 Kelayakan Finansial Pola usaha III