oleh pengusaha lobster air tawar untuk pembenihan pola usaha I adalah 2 000 ekor per bak, untuk usaha pembesaran pola usaha II dan pola usaha III adalah 13
ekor per m
2
. Dari pengamatan langsung ke lokasi pengusahaan, kondisi alam di daerah
pengusahaan cocok untuk melakukan usaha lobster air tawar. Kondisi air, ketersediaan oksigen dalam air dan ketersediaan pakan yang tersedia yang
merupakan syarat penting untuk melakukan usaha lobster air tawar Cuncun, 2006. Walaupun pelet tidak terdapat dilokasi usaha, tapi untuk mendapatkannya,
pengusaha tinggal memesan ke agen terdekat, yang lokasinya tidak jauh dari tempat budidaya. Sedangkan cacing sutera, dan bekicot terdapat di sekitar lokasi
usaha. Untuk faktor keamanan, secara umum relatif aman dari tindakan
kriminalitas seperti pencurian ikan. Namun demikian tindakan pencegahan tetap dilakukan seperti selalu mengadakan ronda keliling secara bergiliran untuk
mengontrol dan menjaga kolam pada malam hari.
6.2.2 Keragaan Usaha Pembenihan Lobster Air Tawar.
Teknik pembenihan lobster air tawar pada CV. Vizan Farm dilakukan dengan menggunakan teknologi yang ada saat ini, seperti menggunakan akuarium
untuk penetasan telur, bak semen untuk pemeliharaan benih, dan Hi-blow untuk mensuplai oksigen pada akuarium penetasan telur dan kolam pembenihan.
Pengetahuan yang didapatkan pemilik tentang pembenihan didapat dari mulut ke mulut antar sesama pengusaha lobster, dan juga melalui buku yang dibacanya.
Selain itu juga, pemilik memperole h tambahan pengetahuan melalui pengalaman
yang didapatkannya dengan menjalankan usaha ini. Pembenihan lobster air tawar mempunyai tujuan untuk memperoleh benih ukuran lima cm atau dua inci.
Beberapa teknik pembenihan yang dilakukan pada usaha pembenihan lobster air tawar adalah sebagai berikut :
1. Persiapan Tempat Pembenihan Persiapan kolam terdiri atas kegiatan mempersiapkan kolam pemijahan
dan pemeliharaan benih.Kolam pemijahan dan pemeliharaan benih merupakan kolam permanen dari semen. Pada tahapan ini, hal- hal yang perlu
diperhatikan, antara lain: •
Kolam baru yang sudah diplester dengan semen dibiarkan hingga kolam kering dan kuat.
• Kolam yang telah kering dan kuat kemudian diisi dengan air sampai
hampir penuh. •
Air dalam kolam dibiarkan selama dua minggu untuk menetralkan semen. Kemudian air dikuras dan dikeringkan sampai dasar kolam.
• Kemudian masukan air, dan menaburkan garam aquarium untuk proses
menetralkan air secukupnya, kemudian ditebari dengan ikan kecil sebagai indikator apakah kolam tersebut sudah nyaman untuk lobster air tawar
atau belum. Akuarium sebelum digunakan juga dilakukan perlakuan yang ditujukan
untuk menjaga kenyamanan dan keamanan lobster air tawar selama proses pembenihan. Perlakuan ini antara lain dengan cara mengisi air dan
membiarkannya kemudian menguras dan menjemurnya pada sinar matahari. Penggunaan akuarium dimaksudkan agar proses pengontrolan terhadap penetasan
telur dapat dimaksimalkan, sehingga jumlah benih lobster air tawar yang diproduksi dapat maksimal.
Khusus kolam pemeliharaan benih dan pemijahan, dasar kolam ditaburi dengan pupuk kompos kotoran sapi yang telah diurai oleh cacing terlebih
dahulu. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga bagian dasar kolam tetap gelap karena lobster air tawar merupakan binatang malam. Pemberian kompos ini juga
ditujukan untuk memberikan pakan alami berupa cacing dan plankton yang banyak mengandung protein. Setelah diberi kompos kemudian kolam diisi dengan
air dan dibiarkan selama satu minggu untuk menetralkan racun yang terkandung dalam pupuk kompos. Kemudian air dibuang dan diganti dengan air yang baru.
Setelah dua hari maka kolam siap untuk digunakan. Debit air yang digunakan untuk pemijahan dan pemeliharaan benih yaitu 40 cm dari dasar kolam. Kolam
pemeliharaan benih juga ditebari dengan cacing sutera untuk mendukung pakan alami lobster air tawar. Secara umum persiapan tempat pembenihan dapat dilihat
pada Gambar 2.
Sumber : CV. Vizan Farm.
Gambar 2. Alur Proses Persiapan Tempat Pembenihan
Kolam Permanen
Pengeringan Kolam
Pengisian air Pengeringan
kolam
Pengurasan air
Penaburan pupuk
kompos Pengisian air
dan ikan kecil Penetralan pH
dan racun
Kolam siap digunakan
2. Persiapan Peralatan Peralatan yang digunakan dalam proses pembeihan lobster air tawar antara
lain: a Tempat Persembunyian Shelter
Tempat persembunyian terbuat dari bahan pipa paralon dengan diameter tiga inci cukup dimasuki satu ekor lobster air tawar. Panjang
potongan pipa yaitu sepanjang 15 cm. Tempat persembunyian dari pipa paralon diikat menjadi satu dan membenamkannya ke dalam dasar kolam.
Persembunyian dari pipa paralon diutamakan untuk induk lobster air tawar. Pipa paralon yang dibutuhkan yaitu 35 buah.
Untuk pemeliharaan benih, pemilik lebih memprioritaskan penggunaan kayu apu sebagai tempat persembunyian karena kayu apu
juga berfungsi untuk peneduh dan juga penghasil oksigen pada siang hari selain itu kayu apu juga banyak terdapat disekitar lokasi usaha. Selain
kayu apu, usaha ini juga menggunakan pelepah kelapa dan juga sabut kelapa sebagai tempat persembunyian dan peneduh. Pelepah kelapa
dengan daunnya juga berfungsi untuk mengikat kotoran-kotoran sehingga memudahkan dalam proses penyiponan pembersihan kolam. Selain
sebagai tempat persembunyian, sabut kelapa juga berfungsi sebagai indikator ketersediaan oksigen pada kolam.
b Hi-Blow Hi-Blow berfungsi untuk mensuplai oksigen pada akuarium tempat
penetasan telur dan kolam pemeliharaan benih.
c Jaring kecil Serok Jaring kecil berfungsi untuk pemanenan benih. Serok terbuat dari waring
dengan lubang kecil dan berbahan lembut. Hal ini dimaksudkan agar benih lobster air tawar tidak terluka saat pemanenan.
d Selang kecil Selang kecil berfungsi untuk mengalirkan udara dari Hi-Blow ke
kolam pemeliharaan benih, kolam pemijahan dan akuarium yang dihubungkan dengan menggunakan selang aerasi.
e Jaring kawat Jaring kawat berfungsi sebagai tempat molting benih lobster air tawar
ataupun induk lobster air tawar. f Pompa air
Pompa air berfungsi untuk mengalirkan air dari sumber air ke dalam bak penampungan air.
g Ember Ember berfungsi sebagai tempat sortir, pemindahan benih dari tempat
penetasan telur ke tempat pemeliharaan benih serta digunakan pada saat pemanenan benih.
h Timbangan kecil Timbangan berfungsi untuk menimbang pakan lobster air tawar dan
melakukan penimbangan terhadap benih lobster air tawar saat sortir. 3. Pemilihan Induk
Induk yang digunakan yaitu berukuran 15 cm atau berumur delapan bulan. Induk lobster air tawar didatangkan dari Jakarta. Hal ini didasarkan atas
pengalaman usaha yang belum mumpuni dan juga untuk mendapatkan benih lobster air tawar yang berkualitas baik. Jumlah induk yang dibutuhkan pada
usaha pembenihan ini yaitu sebanyak empat set tiga jantan dan lima betina. Dalam satu tahun, induk betina mampu bertelur sebanyak tiga kali.
4. Pemeliharaan Induk Calon induk yang diperoleh perlu diperhatikan pada kondisi kolam yang
menyenangkan bagi pertumbuhan dan perkembangan induk lobster air tawar, terutama perkembangan gonad dan kesehatan induk. Untuk kolam induk, yang
perlu diperhatikan adalah air harus bersih dan cukup jernih dengan kedalaman sedikitnya 30 cm. Banyaknya calon induk yang dipelihara yaitu 32 ekor per
kolam, dengan perbandingan tiga banding lima yang berarti untuk tiga induk jantan dapat mengawini lima ekor betina.
Pemeliharaan induk dilakukan dengan menjaga supply oksigen pada kolam, memberikan pakan alami dan buatan secara optimal dan kontinyu serta
tepat waktu. Supply oksigen dari tanaman air yang berada di kolam dan Hi-Blow. Pakan buatan yang digunakan yaitu pakan tenggelam dengan kadar
protein minimal 22 persen. Pakan buatan yang digunakan yaitu pakan dengan merek Marine dengan kadar protein 22-28 persen. Sedangkan pakan alami
yang digunakan yaitu tauge yang diberikan dua kali seminggu. 5. Pemijahan Induk Lobster Air Tawar
Pemijahan merupakan proses pembuahan antara lobster jantan dengan lobster betina. Pemijahan dilakukan secara masal dengan menempatkan induk
pada kolam pemijahan yang sama. Hal ini dilakukan untuk mengefisienkan tempat yang ada tanpa mengurangi kualitas benih yang dihasilkan.
Pada sistem pemijahan ini, induk jantan akan berusaha mencari pasangan induk betina yang siap mijah. Untuk tiga ekor induk jantan mampu mengawini
lima ekor induk betina dalam satu kali masa pemijahan yaitu tiga sampai empat bulan.
6. Penetasan Telur Lobster air tawar betina yang telah bertelur kemudian dipindahkan ke
dalam akuarium penetasan telur. Pemindahan dilakukan dengan cara mengurangi atau menguras bak pemijahan kemudian memindahkan induk
betina yang telah bertelur. Sejak telur dikeluarkan sampai menetas berlangsung selama 40 hari atau lima minggu.
Penetasan telur sengaja dilakukan pada akuarium untuk memudahkan pengontrolan, sehingga benih yang diperoleh optimal dan baik dari segi
kualitas maupun kuantitas. Pada masing- masing akuarium ditempatkan dua induk betina yang menetaskan telurnya. Induk lobster air tawar yang berumur
kurang dari satu tahun dan telah menetaskan telurnya kemudian dikarantina dan diberi pakan secara intensif. Hal ini ditujukan untuk memulihkan kondisi
induk. 7. Pemeliharaan Benih
Benih lobster yang telah menetas dan lepas dari induknya pada minggu ke enam sampai minggu ke delapan masih dipelihara di dalam akuarium.
Pemindahan benih dilakukan pada minggu kesembilan dengan menggunakan selang dengan ukuran besar yang dialirkan dari akuarium penetasan ke dalam
bak pemeliharaan benih.
Kegiatan yang dilakukan dalam proses pemeliharaan benih yaitu: a. Sortasi
Sortasi dilakukan dua minggu sekali. Sortasi dimaksudkan untuk memilah benih lobster sesuai dengan ukurannya, sehingga benih yang diperoleh
mempunyai ukuran sama. Pemilahan ukuran ini akan berpengaruh pada pertumbuhan lobster air tawar.
b. Pemberian pakan Pakan yang diberikan selama pemeliharan benih yaitu pakan alami dan
pakan buatan. Pakan buatan yaitu pelet dengan merek Bintang dengan prosentase pemberian pakan 25 persen pada pagi hari dan 75 persen pada sore
hari. Pemberian pakan yaitu sebanyak tiga persen dari berat lobster air tawar. Pakan alami yang diberikan dalam kolam pemeliharaan benih yaitu cacing
sutra. Pemberian pakan diberikan secara teratur dan intensif dikarenakan lobster dengan umur nol sampai empat bulan sering melakukan moulting
ganti kulit. 8. Panen
Panen dilakukan pada benih lobster air tawar dengan umur empat bulan atau berukuran lima cm. Pemanenan dilakukan pada pagi atau malam hari
untuk menghindari minimnya oksigen saat pemanenan. Pemanenan dilakukan dengan menggunakan jaring kecil serok dengan cara meletakannya
dibelakang lobster air tawar kemudian mengejutkan lobster dari depan maka lobster akan masuk ke dalam jaring. Pola panen terlampir pada Lampiran 1.
9. Pengemasan Pengemasan menggunakan styrofoam yang dilengkapi dengan lapisan
layer kapas filter ataupun sabut kelapa yang dibasahi dan diberi es. Pengemasan menggunakan kotak styrofoam dapat mengangkat 1 000 ekor
benih. Alur pembenihan lobster air tawar dapat dilihat pada Gambar 3.
Sumber : CV. Vizan Farm.
Gambar 3. Alur Proses Produksi Pembenihan Lobster Air Tawar
10. Kontrol Mutu Kontrol mutu dilakukan untuk menghasilkan produk sesuai dengan yang
diharapkan dengan permintaan pasar. Kontrol mutu tersebut meliputi pengawasan terhadap kualitas air, pemilihan, dan pemeliharaan induk,
pemijahan, penetasan telur, pemeliharaan benih dan pemanenan serta pengemasan. Pengawasan terhadap kualitas air dilakukan dengan menampung
Persiapan tempat pembenihan
Persiapan peralatan Pemilihan dan pemeliharaan
induk
Pemanenan dan pengemasan o
Sortir o
Pemberian pakan o
Pengendalian hama penyakit
o Pengelolaan air
Pemeliharaan benih Penetasan telur
Pemijahan o
Kolam pemijahan o
Kolam pemeliharaan benih
o Akuarium penetasan
dan mengendapkan air pada bak penampungan air, penyiponan kotoran pada bak pemeliharaan benih, pemijahan dan akuarium penetasan telur.
Pengawasan terhadap pemilihan dan pemeliharaan induk dilakukan dengan memperhatikan ukuran, umur dan juga kualitas induk lobster air tawar serta
pemberian pakan sesuai dengan waktu dan bobotnya. Pengawasan terhadap pemijahan dilakukan dengan memperhatikan kenyamanan induk dalam
melakukan pemijahan dan memberikan pakan alami yang dapat merangsang kesuburan induk untuk melakukan pemijahan. Hal yang dilakukan pada saat
pemeliharaan benih untuk menjaga kualitas lobster air tawar yaitu dengan memberikan kombinasi pakan alami dan pakan buatan dengan memperhatikan
kadar kandungan protein dan kadar pemberian pakan. Kegiatan sortir dilakukan untuk menyeragamkan ukuran benih. Kegiatan
sortir dilakukan dua minggu sekali. Hal ini juga ditujukan untuk melakukan penimbangan terhadap bobot lobster untuk mengetahui kadar pakan yang
harus diberikan kepada benih lobster air tawar. Kontrol mutu yang dilakukan saat pemanenan yaitu dengan melakukan
pemanenan sesuai dengan teknik yang baik. Sortir juga dilakukan saat pemanenan untuk menyeragamkan ukuran lobster air tawar.
6.2.3 Keragaan Usaha Pembesaran Lobster Air Tawar.