Aspek Manajemen Aspek Sosial

Gambar 6. Saluran Pemasaran Lobster Air Tawar Konsumsi

6.3.3 Hasil Analisis Aspek Pasar

Berdasarkan analisis aspek pasar, peluang pasar dinilai memadai untuk pemasaran produk. Produk yang dihasilkan pada usaha pembenihan dan pembesaran merupakan produk sesuai dengan permintaan konsumen, dan harga yang ditawarkan pun merupakan harga yang terjangkau oleh konsumen. Sehingga pemasaran dan distribusi dapat berjalan dengan baik. Maka dapat disimpulkan bahwa pada aspek pasar, pengusahaan lobster air tawar layak untuk dijalankan.

6.4 Aspek Manajemen

CV. Vizan Farm dan CV. Sejahtera Lobster Farm memiliki struktur kepengurusan yang sederhana, karena usaha ini tergolong sedang. Dalam menjalankan aktivitas usahanya, pemilik mempekerjakan seorang manajer yang bertugas dalam mengawasi kerja karyawan, dan sebagai tenaga ahli. Manajer tersebut merupakan orang yang dipercaya oleh pemilik, dan memiliki satu orang Pengecer CV Sejahtera Lobster Farm Pedagang pengumpul Konsumen Rumah tangga Hotel dan Restoran pekerja yang bertugas membantu kerja manajer. Struktur organisasi dari CV. Vizan Farm dan CV. Sejahtera Lobster Farm dijabarkan dalam Gambar 7. Gambar 7. Struktur Organisasi Hasil Analisis Aspek Manajemen Struktur organisasi yang sederhana tersebut memudahkan komunikasi antara tiap-tiap jabatan dalam organisasi. Analisis aspek manajemen mencakup struktur organisasi dan pekerjaan masing- masing bagian, membuat usaha ini layak untuk dilaksanakan.

6.5 Aspek Sosial

Analisis proyek dipandang bukan hanya dari sudut pandang pengusahaan yang akan melaksanakan proyek tersebut, tetapi juga harus memperhatikan dampak yang ditimbulkan dan pengaruhnya terhadap lingkungan, masyarakat dan negara. Oleh karena itu, dampak terhadap lingkungan, masyarakat dan negara seharusnya bernilai positif. Berikut ini akan diuraikan secara lebih terperinci mengenai dampak yang akan timbul akibat dari adanya pengusahaan lobster air tawar. a. Lingkungan Pengusahaan losbter air tawar baik itu pembenihan maupun pembesaran, tidak menggangu dan merusak lingkungan sekitar. Air yang berasal dari Pemilik Manajer Karyawan pemeliharaan dapat menyuburkan tanah dikarenakan pada air tersebut mengandung bahan organik yang dapat menyuburkan tanah. Dan juga suara yang ditimbulkan oleh mesin pada usaha pembenihan tidak membuat bising masyarakat sekitar dikarenakan mesin tersebut tidak mengeluarkan suara yang bising. b. Masyarakat Pengusahaan lobster air tawar ini, dengan baik diterima oleh masyarakat sekitar, dikarenakan pekerja yang digunakan yaitu berasal dari lingkungan sekitar. Tenaga kerja yang digunakan tidak mensyaratkan pendidikan yang tinggi, sehingga tenaga kerja yang memiliki pendidikan yang rendah pun dapat dipekerjakan. c. Negara Kontribusi yang diberikan bagi negara yaitu, usaha ini dapat diikuti oleh masyarakat luas dikarenakan dalam pengusahaan lobster air tawar tidak terlalu susah. Sehingga mendorong para pengusaha lain untuk mengembangkan lobster air tawar yang kemudian dapat dijual ke dalam negeri ataupun ke luar negeri sebagai produk ekspor. Sehingga hal tersebut dapat meningkatkan pendapatan negara, dan juga dapat mengurangi angka pengangguran di Indonesia. Hasil Analisis Aspek Sosial Berdasarkan analisis sosial, dampak pengusahaan lobster air tawar terhadap lingkungan, masyarakat dan negara bernilai positif. Sehingga, pengusahaan lobster air tawar dilihat dari aspek sosial layak untuk dilaksanakan.

VII. ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA LOBSTER AIR TAWAR

Analisis kelayakan finansial dalam penelitian ini ditujukan untuk mengetahui kelayakan usaha lobster air tawar yang dikembangkan oleh tiap pola usaha budidaya lobster air tawar di tempat penelitian, juga akan dilakukan rancangan analisis kelayakan finansial usaha lobster air tawar yang dilakukan secara sekaligus yaitu mulai dari pembenihan sampai pembesaran yang nantinya akan dibandingkan tingkat kelayakan finansialnya dengan usaha lobster air tawar per pola usaha. Kriteria yang digunakan dalam analisis finansial ini meliputi NPV, Net BC, IRR, dan Payback Period serta analisis switching value. 7.1 Analisis Kelayakan Finansial Pola Usaha I Pembenihan 7.1.1 Arus Penerimaan Inflow Dalam pola usaha ini arus penerimaan berupa nilai produksi total yang diperoleh setelah proyek berakhir. Pola usaha I merupakan salah satu karakter usaha yang dilakukan oleh CV. Vizan Farm. Penerimaan yang diperoleh pada pola usaha ini adalah penjualan benih yang dihasilkan dan pendapatan dari nilai sisa. Seekor induk betina, diasumsikan dapat menghasilkan 400 butir telur persatu kali pemijahan. Jumlah telur yang dihasilkan dari dua puluh ekor induk per satu kali pemijahan adalah 8 000 butir, selanjutnya telur dibiarkan dalam akuarium sampai menetas selama sekitar empat minggu, populasi per akuarium adalah 800 telur. Jadi, untuk bisa menampung jumlah telur yang dihasilkan dalam satu kali pemijahan adalah sepuluh buah akuarium. Rata-rata tingkat kehidupan telur