23
3. Habitat Hutan Pegunungan
Hutan pegunungan adalah ciri khas dari TNGC yang tersebar pada ketinggian 1000 mdpl hingga 2400 mdpl. Pada habitat ini, interaksi masyarakat
dengan kawasan hutan lebih sedikit, dipengaruhi lokasi yang lebih jauh dari permukiman. Namun, masih terdapat bentuk-bentuk aktivitas masyarakat pada
habitat ini, terlihat dengan ditemukannya potongan kayu di dalam kawasan. Pada tingkat pertumbuhan semai, jenis tumbuhan yang mendominasi yakni
bubuai INP=24,78. Pada vegetasi tumbuhan bawah, didominasi oleh pecah beling INP=48,99. Pada tingkat pertumbuhan pancang, didominasi oleh
pasang dengan INP sebesar 17,04. Untuk tingkat pertumbuhan tiang, didominasi oleh pasang INP=23,53. Pada tingkat pertumbuhan pohon, didominasi oleh
saninten dengan INP sebesar 26,51. Jenis-jenis tumbuhan yang mendominasi pada hutan pegunungan disajikan pada Tabel 3 dan secara lebih lengkap disajikan
pada Lampiran12-16. Tabel 3. Jenis-jenis tumbuhan yang mendominasi pada habitat hutan pegunungan
Tingkat Pertumbuhan Jenis Tumbuhan Nama Ilmiah
INP Semai
Bubuai Pinanga conorata
24,78 Kileho
Saurauia sp. 16,50
Pakis ?
15,37 Tumbuhan Bawah
Pecah beling ?
48,99 Paku-pakuan
Cyathea sp. 23,49
Gurunggutu ?
16,40 Pancang
Pasang Lithocarpus ewyckii
17,04 Nangsi
Villebrunea rubescens 12,09
Pulus Ficus sp.
10,91 Tiang
Pasang Lithocarpus ewyckii
23,53 Saninten
Castanopsis javanica 22,57
Kileho Saurauia sp.
15,64 Pohon
Saninten Castanopsis javanica
26,51 Surian
? 13,84
Kiplik Ficus sp.
10,66
Pohon saninten dan pasang memiliki regenerasi yang baik. Hal ini dapat diketahui dengan ditunjukkannya dominasi oleh kedua jenis ini pada tingkat
pertumbuhan pancang, tiang dan pohon. Soerianegara Indrawan 2002 menyatakan bahwa jenis ini merupakan jenis-jenis tumbuhan primer. Hal ini
mengindikasikan bahwa kondisi hutan pegunungan di TNGC masih tergolong baik.
24
4. Habitat Hutan Sub-Alpin
Hutan sub-alpin pada kawasan TNGC terletak di ketinggian 2400 mdpl hingga puncak gunung Ciremai yaitu 3078 mdpl. Jumlah jenis yang ditemukan
pada hutan sub alpin lebih sedikit dari hutan pegunungan. Faktor yang diperkirakan dapat mempengaruhinya adalah terbatasnya jenis-jenis tumbuhan
yang dapat beradaptasi dengan semakin meningkatnya ketinggian tempat. Pada tingkat pertumbuhan semai, jenis tumbuhan yang mendominasi yakni
huru madam INP=26,74. Pada vegetasi tumbuhan bawah, didominasi oleh pecah beling INP=34,26. Pada tingkat pertumbuhan pancang, didominasi oleh
huru piit dengan INP sebesar 29,52. Untuk tingkat pertumbuhan tiang, didominasi oleh huru cantigi INP=28,03. Pada tingkat pertumbuhan pohon,
didominasi oleh pasang dengan INP sebesar 29,79. Jenis-jenis tumbuhan yang mendominasi pada hutan subalpin disajikan pada Tabel 4 dan secara lebih lengkap
disajikan pada Lampiran 17-21. Tabel 4. Jenis-jenis tumbuhan yang mendominasi pada habitat hutan subalpin
Tingkat Pertumbuhan Jenis Tumbuhan
Nama ILmiah INP
Semai Huru madam
Litsea sanguinolenta 26,74
Huru tangkil Psychotria viridiflora
26,04 Kibeunter
Debregeasia sp. 24,31
Tumbuhan Bawah Pecah beling
? 45,40
Paku-pakuan Cyathea sp.
32,28 Teki
? 19,48
Pancang Huru piit
Prunus arborea 29,52
Pasang Lithocarpus ewyckii
22,70 Huru tangkil
Psychotria viridiflora 21,34
Tiang Huru cantigi
Aglaia odorata 28,03
Hambirung Engelhardia servata
25,20 Huru tangkil
Psychotria viridiflora 25,20
Pohon Pasang
Lithocarpus ewyckii 29,79
Kijago Macropanax dispermum
22,89 Ipis kulit
Decaspermum fruticosum 21,39
Kondisi habitat hutan subalpin masih tergolong baik. Hal ini dapat diketahui dengan dominannya pohon pasang yang merupakan indikator hutan yang tidak
terganggu. Terganggunya hutan subalpin dapat disebabkan oleh pendakian yang dilakukan masyarakat umum ke puncak Gunung Ciremai.
25
B. Keanekaragaman Jenis Mamalia besar