14 Intensitas Sampling sebesar 2,62 berdasarkan luas kawasan TNGC secara
keseluruhan.
2. Inventarisasi Vegetasi
Kegiatan inventarisasi vegetasi dilakukan pada jalur yang sama dengan jalur pengamatan mamalia, dengan tujuan untuk mengetahui kondisi dan komposisi
vegetasinya. Data yang dikumpulkan untuk tingkat pohon dan tiang adalah jenis, jumlah individu setiap jenis, diameter batang setinggi dada 130 cm, tinggi total
dan tinggi bebas cabang. Sedangkan data yang dikumpulkan untuk pertumbuhan tingkat semai dan pancang hanyalah jenis dan jumlah individu setiap jenis yang
ditemukan. Metode yang digunakan dalam analisis vegetasi yaitu metode garis berpetak
Soerianegara Indrawan 2002. Panjang jalur yang digunakan sebesar 100 meter dengan lebar sebesar 20 meter, sehingga luas setiap jalur sebesar 0,2 ha.
Soerianegara Indrawan
2002 menjelaskan bahwa p
ada tingkat pertumbuhan semai a digunakan ukuran dengan besar 2x2 m, sedangkan untuk
tingkat pertumbuhan pancang b ukurannya sebesar 5x5 m. Pada tingkat pertumbuhan tiang c memiliki besar ukuran 10x10 m, sedangkan untuk tingkat
pertumbuhan pohon d digunakan petak berukuran 20x20 m. Bentuk metode garis berpetak disajikan pada Gambar 4.
Gambar 4. Bentuk unit contoh metode garis berpetak dalam inventarisasi vegetasi
Jumlah jalur inventarisasi vegetasi pada setiap daerah pengamatan, adalah sebagai berikut:
Linggarjati sebanyak 3 jalur, Palutungan dan Seda sebanyak 2 jalur serta Cibeureum, Pajambon, Sayana, Bandorasa dan Sukamukti sebanyak 1 jalur.
100
m
1 m
1 m
d c
b a
c b
a d
c b
a
15 Jumlah jalur pada setiap daerah disesuaikan dengan luas daerah pengamatan.
Inventarisasi vegetasi terhadap hutan pinus dilakukan di dua tempat yaitu Bintangot daerah pengamatan Seda serta Cibunar daerah pengamatan
Linggarjati. Hutan dataran rendah dilakukan inventarisasi pada lokasi-lokasi sebagai berikut: Ayakan daerah pengamatan Seda, Cibeureum daerah
pengamatan Cibeureum serta Cilengkrang daerah pengamatan Pajambon. Inventarisasi vegetasi pada hutan pegunungan dilakukan pada wilayah
Kondang Amis daerah pengamatan Linggarjati, Alas Bandorasa daerah pengamatan Bandorasa, Japarana daerah pengamatan Sayana, Gunung Putri
daerah pengamatan Sukamukti serta Panggoyangan badak daerah pengamatan Palutungan. Inventarisasi vegetasi pada hutan subalpin dilakukan pada dua lokasi
yakni Tanjakan Asoy daerah pengamatan Palutungan dan Leuweung Gede daerah pengamatan Linggarjati.
E. Analisis Data