Pangsa Pasar Konsentrasi Efisiensi Internal

pasar atau industri di suatu ekonomi. Kedua, struktur juga berarti jumlah dan ukuran distribusi perusahaan di suatu ekonomi secara keseluruhan. Struktur industri juga berhubungan dengan karakteristik dan pentingnya pasar tertentu individual di dalam ekonomi. Dalam hal ini, struktur pasar menggambarkan lingkungan dimana suatu pasar beroperasi. Elemen-elemen struktur pasar antara lain pangsa pasar market share, konsentrasi, dan hambatan untuk memasuki pasar barrier to entry.

a. Pangsa Pasar

market share Menurut Jaya 2001, yang menjadi landasan posisi pasar perusahaan adalah pangsa pasar yang diraihnya. Pangsa pasar dalam praktek bisnis merupakan tujuan atau motivasi perusahaan. Perusahaan dengan pangsa pasar yang besar akan menikmati keuntungan dari penjualan produknya. Peranan pangsa pasar, seperti halnya elemen struktur pasar yang lain adalah sebagai sumber keuntungan bagi perusahaan. Jika skala ekonomi besar, maka tingkat keuntungan yang diraih akan semakin tinggi karena pangsa pasar yang naik. Pangsa pasar yang kuat biasanya menandakan kekuatan pasar yang besar, sebaliknya pangsa pasar perusahaan yang kecil berarti perusahaan tidak mampu bersaing dalam tekanan persaingan.

b. Konsentrasi

Konsentrasi pemusatan merupakan kombinasi pangsa pasar dari perusahaan-perusahaan “oligopolis” dan adanya saling ketergantungan. Kelompok perusahaan ini terdiri dari 2 sampai 8 perusahaan. Kombinasi pangsa pasar ini akan membentuk suatu tingkat pemusatan dalam pasar. Bain dalam Jaya 2001 mengatakan bahwa antara tingkat konsentrasi dengan penghasilan terdapat tingkat korelasi yang rendah. Penerimaan rata-rata industri yang terkonsentrasi akan lebih tinggi daripada penghasilan jenis industri yang kurang terkonsentrasi. Weiss dalam Jaya 2001 dengan mengunakan suatu regresi berganda mendapatkan suatu hubungan yang positif antara keuntungan profit dengan produk-produk yang berkonsentrasi tinggi. Ada hubungan positif antara keuntungan dengan tingkat konsentrasi mengindikasikan adanya halangan masuk yang besar bagi perusahaan baru, karena dengan keuntungan yang besar maka perusahaan tersebut akan terus berusaha untuk meningkatkan lagi konsentrasinya Jaya, 2001.

c. Hambatan Untuk Masuk Barrier to entry

Segala sesuatu yang memungkinkan terjadinya penurunan, kesempatan atau kecepatan masuknya pesaing baru merupakan hambatan untuk masuk. Hambatan-hambatan ini mencakup seluruh cara dengan menggunakan perangkat tertentu yang sah seperti paten, hak mineral, dan franchise. Ada beberapa hal umum mengenai hambatan memasuki suatu pasar. Pertama, hambatan-hambatan timbul dalam kondisi pasar yang mendasar, tidak hanya dalam bentuk perangkat yang legal atau dalam bentuk kondisi-kondisi yang berubah dengan cepat. Kedua, hambatan dibagi dalam tingkatan mulai dari tanpa hambatan sama sekali bebas masuk, hambatan rendah, sedang sampai tingkatan tinggi di mana tidak ada lagi yang masuk. Ketiga, hambatan merupakan sesuatu yang kompleks.

2.1.3. Kinerja Industri

Menurut Caves 1982 dalam Marbun 2004, kinerja adalah seberapa baik hasil yang dicapai atau prestasi yang diperlihatkan oleh perusahaan dalam mencapai tujuan perekonomian dimana tujuan perekonomian adalah untuk memaksimumkan kesejahteraan ekonomi yang meliputi : 1. Penggunaan faktor produksi secara efisien, dimana efisiensi ini dapat diukur melalui return profit yang dihasilkan atau dari struktur biayanya. 2. Progresifitas yang meliputi peningkatan kualitas produksi, jenis produk dan peningkatan teknik produksi. 3. Tingkat tenaga kerja penuh full employment dan kestabilan harga. 4. Pemerataan. Menurut Shepperd 1990 bahwa kinerja didefinisikan dan diakibatkan dari nilai yang dihasilkan oleh perilaku pasar. Kinerja berhubungan dengan pencapaian atau hasil akhir dari fungsi pasar. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa kinerja berhubungan dengan seberapa baik how well pasar berfungsi. Menurut Jaya 2001 dikatakan bahwa kinerja dalam kaitannya dengan ekonomi memiliki banyak aspek, namun hanya dipusatkan pada tiga aspek pokok yaitu efisiensi, kemajuan teknologi dan keseimbangan dalam distribusi.

1. Efisiensi dalam Pengalokasian Sumber Daya

Efisiensi adalah menghasilkan suatu nilai output maksimum dengan menggunakan sejumlah input tertentu, secara kuantitas fisik maupun nilai ekonomis harga. Dengan kata lain, sejumlah input yang boros dapat dihindarkan sehingga tidak ada sumber daya yang tidak digunakan dan terbuang. Efisiensi digolongkan dalam dua kategori yaitu efisiensi internal dan efisiensi pengalokasian.

a. Efisiensi Internal

Efisiensi Internal diperoleh melalui pengelolaan yang baik dalam perusahaan. Para manager menggunakan segala macam cara untuk memacu para pekerja, menekan segala macam biaya dan mengawasi pelaksanaan-pelaksanaan yang menyimpang.

b. Efisiensi Alokasi