IV. GAMBARAN UMUM
4.1. Industri Logam Dasar Besi dan Baja
Industri logam dasar besi dan baja biasa dikenal dengan sebutan industri besi baja merupakan industri yang memfokuskan dalam memproduksi besi baja.
Besi baja digunakan sebagai bahan baku dasar bagi industri-industri lainnya, mulai dari industri peralatan dapur, transportasi, generator pembangkit listrik,
kerangka gedung, dan juga jembatan semuanya menggunakan bahan dasar baja. Besi pertama kali ditemukan dalam bentuk pasir-pasir besi dan besi ini
tidak digunakan dalam keadaan murni tetapi biasanya digunakan dalam bentuk persenyawaan atau campuran, salah satunya yang disebut Cast Iron. Cast Iron
merupakan suatu campuran Fe besi dengan C sebanyak 3-4 persen dan beberapa elemen seperti Si, Mn dan sebagainya tetapi bila C sebanyak 2 persen, inilah yang
dinamakan baja. Dengan kata lain, baja merupakan paduan logam yang tersusun dari besi sebagai unsur utama dan karbon sebagai unsur penguat. Unsur karbon ini
berperan dalam peningkatan performan. Adanya perlakuan panas terhadap baja dapat mengubah baja dari lunak seperti kawat menjadi baja keras seperti pisau
karena perlakuan panas mengubah struktur mikro besi yang berubah-ubah dari susunan kristal berbentuk kubik berpusat menjadi kubik berpusat sisi atau
heksagonal. Menurut Rochman 2003, saat ini dalam proses pembuatan baja bahwa
besi kasar diproduksi dengan menggunakan blast furnace dapur bijih besi yang berisi kokas pada lapisan paling bawah kemudian batu kapur dan bijih besi. Kokas
terbakar dan menghasilkan gas CO yang naik ke atas sambil mereduksi oksida
besi. Besi yang telah tereduksi melebur dan terkumpul dibawah tanur menjadi besi kasar yang biasanya mengandung C, Si, Mn, P, dan S. Kemudian leburan besi
dipindahkan ke tungku lain converter dan diembuskan gas oksigen untuk mengurangi kandungan karbon. Melalui cara ini dapat diproses besi kasar menjadi
baja sebanyak kurang lebih 300 ton dalam waktu 15 sampai 20 menit. Untuk menghilangkan kandungan oksigen dalam baja cair dapat ditambahkan Al, Si, dan
Mn, proses ini dinamakan dioksidasi. Setelah dioksidasi, baja cair dialirkan dalam mesin cetakan kontinu berupa slab atau dicor dalam cetakan berupa ingot. Slab
dan ingot diproses dengan penempaan panas, rolling panas, penempaan dingin, perlakuan panas, pengerasan permukaan dan lain-lain untuk dibentuk menjadi
sebuah produk atau kerangka dasar dari sebuah produk.
4.2. Sejarah Perkembangan Industri Logam Dasar Besi dan Baja Indonesia