depan. Keseimbangan mempengaruhi etika dan terdapat kriteria etika yang harus dikombinasikan yaitu equity kesamarataan, effort upaya, dan contribution
kontribusi atau produktivitas Sheppred, 1990.
2.1.4. Teori Lokasi
Menurut Djojodipuro 1992 bahwa dalam usaha untuk meminimumkan biaya, maka suatu perusahaan berusaha untuk memilih lokasi yang tepat. Barang
yang diproduksi memerlukan bahan mentah dan tenaga kerja yang tidak jarang harus diperoleh dari berbagai tempat yang berbeda, yang memerlukan biaya
angkutan untuk mendatangkannya. Pada umumnya biaya angkutan bagi bahan mentah akan makin rendah bila ia menentukan tempat usahanya mendekati tempat
bahan mentah tersebut, sebaliknya akan makin tinggi bila menjauhi lokasi maupun pasar tempat menjual hasilnya. Oleh karena itu, penting untuk menentukan lokasi
sehingga diperoleh biaya angkutan total yang minimum. Djojodipuro 1992 mengungkapkan bahwa terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi lokasi industri. Adapun faktor yang mempengaruhinya adalah sebagai berikut :
1. Factor endowment
Tersedianya faktor produksi secara kualitatif maupun kuantitatif di suatu negara atau daerah. Factor endowment meliputi tanah, tenaga kerja dan modal.
Makin banyak factor endowment yang dimiliki suatu negara atau daerah maka makin banyak pula yang harus diperhatikan dalam menentukan lokasi suatu
industri.
2. Pasar dan Harga
Suatu daerah yang berpenduduk banyak secara potensial merupakan pasar yang perlu diperhatikan pengusaha. Bila daerah ini disertai pendapatan per
kapita yang tinggi, maka pasar tersebut akan menjadi efektif. Gejala ini makin meningkat, bila distribusi pendapatan merata.
3. Bahan baku dan Energi
Proses produksi merupakan usaha untuk mentransformasikan bahan baku ke dalam hasil akhir yang mempunyai nilai lebih tinggi. Proses transformasi ini
terjadi dengan mempergunakan energi dalam berbagai bentuk. Bahan baku yang dipergunakan dapat merupakan bahan mentah atau barang setengah jadi.
Minyak bumi, biji besi, dan kayu gelondongan merupakan bahan mentah, sedangkan besi baja, kayu lapis dan bebagai sekrup atau baut merupakan
barang setengah jadi.
4. Aglomerasi, Kaitan antar Industri dan Penghematan Ekstern
Kota-kota besar biasanya sering dijadikan sebagai lokasi industri sehingga kota mudah terjadi gejala aglomerasi. Berkumpulnya berbagai jenis industri
mengakibatkan timbulnya penghematan eksternal, dalam hal ini merupakan penghematan aglomerasi. Penghematan ini terjadi karena faktor-faktor luar
yang dinikmati oleh semua industri yang ada di kota tersebut. Terdapat dua jenis penghematan aglomerasi, yaitu :
1. Penghematan yang diperoleh industri sejenis atau industri yang mempunyai hubungan satu sama lain.
2. Penghematan yang diperoleh perusahaan individual yang berlokasi di daerah perkotaan. Penghematan ini terutama didapat karena adanya infrastruktur di
daerah perkotaan yang telah berkembang pesat. Infrastruktur meliputi jalan yang lebar dan licin, pelabuhan laut dan udara, sarana telekomunikasi, daerah
pertokoan, lembaga pendidikan dan latihan, lembaga penelitian dan jasa lainnya.
5. Kebijaksanaan Pemerintah