Uji ketuntasan hasil belajar. Analisis Deskriptif Persentase

Dengan 1 2 1 1 n s w , 2 2 2 1 n s w , 1 1 1 1 n t t , 1 2 1 2 n t t Sudjana,2005:241 Keterangan: : nilai rata-rata kelas eksperimen, : nilai rata-rata kelas kontrol, : varians data pada kelas eksperimen, : varians data pada kelas kontrol, : banyaknya subyek pada kelas eksperimen, : banyaknya subyek pada kelas kontrol.

4. Uji ketuntasan hasil belajar.

Setelah melalui tahap awal dan tahap akhir maka dilakukan uji ketuntasan hasil belajar yaitu untuk mengetahui sejauh mana metode pengajaran yang digunakan berperan dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi secara tuntas. Sehingga metode tersebut dapat dikatakan efektif. Dikatakan tuntas jika nilai standar 72 sesuai KKM mata pelajaran ekonomi akuntansi SMA N 14 Semarang. Ho :µ µo 72= tuntas Ho : µo µo 72= tidak tuntas t = Sudjana,2005:227 keterangan : X = nilai rata – rata kelas µ0 = nilai rata – rata standar S = standar deviasi 1 X 2 X 2 1 s 2 2 s 1 n 2 n Kriteria penerimaan hipotesis yaitu hipotesis diterima jika: Thitung t1- αn-1

5. Analisis Deskriptif Persentase

Metode analisis deskriptif persentase digunakan untuk mengetahui tingkat presentase aktivitas siswa per aspek dan kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran ditentukan dengan perhitungan indeks persentase. Perhitungan indeks persentase dihitung dengan rumus sebagai berikut: 100 x N n Keterangan: : Nilai persentase atau hasil N : Jumlah nilai yang diperoleh N : Jumlah seluruh nilai total skor ideal Ali, 1993:184 Langkah-langkah menggunakan rumus analisis deskriptif presentase adalah sebagai berikut Penentuan tabel kategori untuk observasi aspek aktivitas siswa: Data maksimal = 32x 1 x 5 = 160 Data minimum = 32 x 1 x 1 = 32 Range = data maksimal – data minimum = 160 – 32 = 128 Kelas interval = Range Banyak Kelas = 128 5 = 25,6 16 100 5 80 . 4 80 20 100 tan Re . 3 20 100 5 1 . 2 100 100 5 5 . 1 x rsentase IntervalPe Persentase g n x Minimum Persentase x Maksimal Persentase Tabel 3.5 Interval Kelas dan Kategori Aspek Aktivitas Siswa Skor Internal Interval Kategori 134,4 - ≤ 160,0 84,00 - ≤ 100,00 Sangat Baik 108,8 - ≤ 134 68,00 - ≤ 84,00 Baik 83,2 - ≤ 109 52,00 - ≤ 68,00 Cukup Baik 57,6 - ≤ 83,2 36,00 - ≤ 52,00 Kurang Baik ≥ 32,0 - ≤ 57,6 ≥ 20,00 - ≤ 36,00 Tidak Baik Penentuan tabel kategori untuk observasi aspek pengelolaan pembelajaran: Data maksimal = 8x 1 x 5 = 40 Data minimum =8 x 1 x 1 = 8 Range = data maksimal – data minimum = 40 – 8 = 32 Kelas interval = Range Banyak Kelas = 32 5 = 6,4 16 100 5 80 . 4 80 20 100 tan Re . 3 20 100 5 1 . 2 100 100 5 5 . 1 x rsentase IntervalPe Persentase g n x Minimum Persentase x Maksimal Persentase Tabel 3.6 Interval Kelas dan Kategori Aspek Pengelolaan Pembelajaran Skor Interval Interval Kategori 33,6 - ≤ 40,0 ≥ 84,00 - ≤ 100,00 Sangat Baik 27,2 - ≤ 33,6 ≥ 68,00 - ≤ 84,00 Baik 20,8 - ≤ 27,2 ≥ 52,00 - ≤ 68,00 Cukup Baik 14,4 - ≤ 20,8 ≥ 36,00 - ≤ 52,00 Kurang Baik ≥ 8,0 - ≤ 14,4 ≥ 20,00 - ≤ 36,00 Tidak Baik

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 14 Semarang dengan populasi penelitian kelas XI Ilmu Sosial tahun ajaran 20102011. Kelas XI IS SMA Negeri 14 Semarang terdiri dari empat kelas yaitu kelas XI IS 1 berjumlah 30 siswa, XI IS 2 berjumlah 32 siswa, XI IS 3 berjumlah 32 siswa dan XI IS 4 berjumlah 32 siswa. Jenis penelitian eksperimen ini adalah Classical Experiment Design satu kelas eksperimen-satu kelas pembanding atau kontrol. Tahapan yang dilakukan adalah membagi subjek ke dalam dua kelas, kemudian pada kelas eksperimen kelas XI IS 4 diberikan perlakuan treatment berupa pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together NHT, sedangkan pada kelas pembanding XI kelas IS 1 diberikan perlakuan treatment berupa pembelajaran konvensional.

4.1.2 Keefektifan Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT

Proses awal pembelajaran pada kelas eksperimen adalah guru menjelaskan tentang model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together NHT dan memberikan apersepsi untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa terhadap pokok bahasan jurnal penyesuaian. Peneliti sebagai guru sedangkan guru 67

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X (Studi Kasus: SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

0 4 169

Pengaruh Strategi Pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Mathaul Huda

0 5 173

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Pengaruh metode Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di SMP Al-Zahra Indonesia Pamulang

0 4 177

Effect of Method Numbered Head Together (NHT) to the Student Results on Subjects of Fiqh at Al-Zahra Indonesian Junior Pamulang.

0 25 177

Pengaruh strategi pemecahan masalah “ideal” dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) terhadap kemampuan berpikir kritis matematik siswa

1 10 208

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Konsep Mol Melalui Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Di Kelas X-6 SMAN 8 Kota Tangerang Selatan

0 3 8

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER Eksperimen Pembelajaran Matematika dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) dan Talking Stick Terhadap Hasil Belajar Matema

0 3 19

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER Eksperimen Pembelajaran Matematika dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) dan Talking Stick Terhadap Hasil Belajar Matema

0 2 18

Komparasi Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) dengan Metode Konvensional pada Mata Pelajaran Akuntansi Siswa Kelas XI IS SMA N 8 Semarang”.

0 1 103