yang jelas dalam merancang suatu pengajaran untuk diikuti siswa, misalnya: tujuan, prisip, keyakinan, prosedur,dan kebijakan yang jelas agar materiyang
disampaikan kepada siswa dapat diterima dan dipahami. 3.
Pembelajaran Kooperatif Model pembelajaran kooperatif bernaung pada teori kontruktivisme.
Pembelajaran kooperatif muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi
dengan temannya. Pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dalam kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan
berbeda. Pembelajaran kooperatif sebagai proses pembelajaran berbasis kerja sama. Dalam pelajaran kooperatif siswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil
yang akan bekerja sama dalam memecahkan masalah yang diberikan guru Budimansyah, 2002:9.
Lie 2002:29 menjelaskan ada lima unsur dalam kodel pembelajaran kooperatif yaitu saling ketergantungan positif, tanggung jawab perseorangan,
tatap muka, komunikasi antar kelas, evaluasi proses kelas. Menurut Eggen dan Kauchak dalam Trianto, 2007:42 pembelajaran kooperatif merupakan sebuah
strategi pengajaran yang melibatkan siswa bekerja secara kolaborasi untuk mencapai tujuan bersama.
2.1.4. Efektifitas Pembelajaran
Efektifitas adalah suatu keadaan yang mengandung pengertian mengenai terjadinya efek atau akibat yang dikehendaki seseorang. Efektifitas berkaitan
dangan pencapaian target yang berkaitan dengan pencapaian untuk kerja secara
maksimal, dalam arti pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas, dan waktu. Efektifitas merupakan suatu ukuran yang memberikan gambaran
seberapa jauh target yang dicapai Mulyasa, 2004:132-133. Pembelajaran dikatakan efektif apabila mencapai sasaran yang diinginkan,
baik dari segi tujuan pembelajaran dan prestasi siswa yang maksimal, sehingga yang merupakan indikator keefektifan pembelajaran yaitu ketercapaian ketuntasan
belajar, ketercapaian keefektifan aktivitas siswa, yaitu pencapaian waktu ideal yang digunakan siswa untuk melakukan setiap kegiatan termuat dalam rencana
pembelajaran, ketercapaian efektifitas kemampuan guru mengelola pembelajaran, respon siswa terhadap pembelajaran yang positif Pardomuan, 2008:78.
Mengajar yang efektif adalah mengajar yang dapat membawa belajar siswa belajar efektif pula. Untuk melaksanakan mengajar yang efektif diperlukan syarat-
syarat seperti belajar secara aktif, baik mental maupun fisik, guru harus mempergunakan banyak metode pada waktu mengajar, guru harus bisa
memberikan motivasi kepada siswa tepat sasaran. Kurikulum yang baik dan seimbang, guru perlu mempertimbangkan perbedaan individual, guru senantiasa
membuat perencanaan sebelum mengajar, pengaruh guru sugestif perlu diberikan pula kepada siswa, guru harus memiliki keberanian menghadapi siswa-siswanya,
juga masalah-masalah yang timbul waktu proses belajar berlangsung, guru harus menciptakan suasana yang demokratis di sekolah Slameto, 2003:92-94.
Simpulan dari pengertian di atas maka efektifitas pembelajaran adalah pengaruh atau akibat yang ditimbulkan dari pembelajaran yang telah
dilaksanakan. Efektifitas menunjukan taraf tercapainya suatu tujuan, suatu
pembelajaran dikatakan efektif apabila telah mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan. Kriteria efektifitas dalam penelitian ini mengacu pada ketuntasan hasil
belajar siswa dan rata-rata nilai ketuntasan belajar pada pokok bahasan jurnal penyesuaian.
2.1.5. Model Pembelajaran