Kerangka Berpikir LANDASAN TEORI

2. Pelaksanaan Didalam fase pelaksanaan ini hal-hal yang dilakukan meliputi: a. Menyampaikan apersepsi dan motivasi pada siswa b. Menghubungkan materi pelajaran yang lalu dengan materi yang akan disampaikan c. Menyampaikan materi pembelajaran dengan cara bertutur dengan sesekali mengajukan pertanyaan kepada siswa, dan siswa bebas menjawab tanpa ditunjuk atau guru menunjuk siswa yang pandai untuk menjawab d. Guru memberikan contoh soal pada siswa secara umum definisi dan cara penyelesaian dikerjakan oleh guru. Guru memerintahkan apa yang harus dikerjakan dan bagaimana cara menyimpulkan. Kemudian selanjutnya siswa diberi latihan soal dan yang menyelesaikan soal adalah guru sedangkan siswa hanya menyalin e. Guru menutup ceramah atau pembelajaran dengan menyimpulkan materi pelajaran yang baru disampaikan 3. Evaluasi Hal yang dilakukan dalam tahap evaluasi ini biasanya dengan menilai tugas yang telah diberikan sebelumnya atau hasil dari tugas yang dikerjakan selama pembelajaran.

2.2 Kerangka Berpikir

Pelaksanaan pembelajaran akuntansi di kelas tidak bisa hanya menggunakan metode ceramah saja tanpa latihan secara mandiri, sedangkan mata pelajaran akuntansi banyak memerlukan latihan untuk melatih kemampuan dan keterampilan dalam pencatatan akuntansi yang benar. Hasil belajar akuntansi dipengaruhi oleh beberapa hal yang salah satunya adalah penggunaan model pembelajaran. Model pembelajaran yang efektif sangat diperlukan untuk mengembangkan dan meningkatkan hasil belajar sesuai dengan apa yang diharapkan. Setiap guru dalam proses belajar mengajar senantiasa mengharapkan anak didiknya dapat mencapai hasil belajar yang semaksimal mungkin. Untuk itu guru harus mampu memilih dan menentukan model mengajar yang tepat. Sehingga materi yang disajikan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Pemakaian model yang tepat dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran, sedangkan penggunaan model tidak tepat akan menghambat proses belajar mengajar. Berkaitan dengan kepasifan siswa dalam pembelajaran akuntansi khususnya kelas XI IS SMA Negeri 14 Semarang maka akan digunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Model ini diharapkan lebih baik dari model konvensional. Penerapan Model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together NHT dalam pembelajaran akuntansi bertujuan agar siswa lebih memahami materi pembelajaran serta siswa diajarkan untuk bekerjasama dengan anggota kelompok untuk menyelesaikan suatu permasalahan. Melalui model pembelajaran seperti ini siswa dituntut untuk terlibat secara maksimal, sehingga tidak hanya bergantung dari teman sekelompoknya. Pemilihan model pembelajaran kooperatif diperkuat oleh penelitian terdahulu. Smialek dan Roburka 2006 meneliti tentang pengaruh efektifitas latihan pembelajaran koopertif pada kemampuan mendengarkan secara kritis di perguruan tinggi menunjukan hasil bahwa nilai rata-rata pada kelas eksperimen yang diberi perlakuan pembelajaran secara signifikan lebih baik dari nilai rata-rata kelas kontrol yang diberi perlakuan pembelajaran tradisional ceramah. Hal ini dapat dilihat pada nilai pelajaran musical style period. Nilai rata-rata kelas eksperimen 83,87 sedangkan nilai rata-rata kelas control 76,23. Hasil penelitian Munaharoh 2008 menunjukan bahwa penggunaan pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPS 2 MA AL-ASROR pada bahasan jurnal penyesuaian dapat dilihat dari hasil siklus I nilai rata-rata sebesar 64,44 pada siklus II meningkat menjadi 75.22. Mufid 2007 menunjukan bahwa penggunaan pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII-A MTs Islamiyah Sumpiuh pada pokok bahasan operasi hitung bentuk aljabar hasil siklus I rata-rata 64,11 dan pada siklus II meningkat 76,63. Melalui penelitian ini akan dibuat mekanisme pembelajaran dengan menggunakan dua model pembelajaran yang diterapkan pada dua kelas yaitu kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan kelas kontrol dengan menggunakan model pembelajaran konvensional, dimana nantinya hasil belajar kedua model pembelajaran akan dibandingkan. Mekanisme berpikir di atas dapat dilihat pada gambar berikut ini: Gambar 2.1 Kerangka berpikir 2.3 Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini berdasarkan kerangka berpikir yaitu: 1. Ada perbedaan hasil belajar antara pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together NHT dengan pembelajaran konvensional. 2. Ada perbedaan efektifitas pembelajaran antara pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together NHT dengan pembelajaran konvensional. SISWA Pembelajaran menggunakan Model NHT Pembelajaran menggunakan Metode konvensioanl Hasil belajar dan efektifitas pembelajaran Hasil belajar dan efektifitas pembelajaran dibandingkan Ada perbedaan hasil belajar dan efektifitas pembelajaran yang diperoleh kelas eksperimen pembelajaran kooperatif model NHT dengan kelas kontrol pembelajaran konvensional Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Metode Populasi dan Sampel Penelitian

3.1.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian Arikunto, 2002:108. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IS semester genap di SMA Negeri 14 Semarang tahun ajaran 20102011 yang terdiri dari 4 kelas yaitu kelas XI IS 1, XI IS 2, XI IS 3 dan XI IS 4.

3.1.2 Sampel

Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik simple random sampling yaitu dengan mengambil sampel siswa sebanyak dua kelas secara acak dari populasi. Pengambilan sampel dengan pertimbangan bahwa siswa mendapatkan materi berdasarkan kurikulum yang sama, di kelas yang sama, diajar oleh guru yang sama dan dalam pembagian kelas tidak ada kelas unggulan. Untuk memperoleh sampel dalam penelitian ini dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas dari populasi, yaitu kelas XI IS 1,2,3 dan 4. Uji normalitas digunakan untuk menentukan apakah semua kelompok populasi berdistribusi normal atau atau tidak, sehingga dapat ditentukan statistik yang akan digunakan dalam mengolah data. Sedangkan uji homogenitas dilakukan untuk memperoleh asumsi bahwa sampel penelitian berasal dari kondisi yang sama atau homogen sebagai dasar yaitu digunakan nilai ujian tengah semester. Berdasarkan hasil dari uji normalitas dan homogenitas populasi yang dilakukan, 44

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X (Studi Kasus: SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

0 4 169

Pengaruh Strategi Pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Mathaul Huda

0 5 173

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Pengaruh metode Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di SMP Al-Zahra Indonesia Pamulang

0 4 177

Effect of Method Numbered Head Together (NHT) to the Student Results on Subjects of Fiqh at Al-Zahra Indonesian Junior Pamulang.

0 25 177

Pengaruh strategi pemecahan masalah “ideal” dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) terhadap kemampuan berpikir kritis matematik siswa

1 10 208

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Konsep Mol Melalui Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Di Kelas X-6 SMAN 8 Kota Tangerang Selatan

0 3 8

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER Eksperimen Pembelajaran Matematika dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) dan Talking Stick Terhadap Hasil Belajar Matema

0 3 19

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER Eksperimen Pembelajaran Matematika dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) dan Talking Stick Terhadap Hasil Belajar Matema

0 2 18

Komparasi Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) dengan Metode Konvensional pada Mata Pelajaran Akuntansi Siswa Kelas XI IS SMA N 8 Semarang”.

0 1 103