Menyusun laporan keuangan perusahaan jasa C.

Beban Perlengkapan Rp 250.000,00 Perlengkapan Rp 250.000,00 Keterangan: Pada awalnya nilai sebesar Rp 750.000,00 tetapi pada akhir periode menjadi Rp 500.000,00 berarti nilai perlengkapan itu berkurang Rp 250.000,00 nilai inilah disebut nilai bebanpengorbanan.

2. Jurnal penyesuaian akun beban dibayar dimuka dengan kebijakan yang

dipakai oleh perusahaan baik akun nominal maupun akun riil. Beban dibayar dimuka atau persekot adalah beban perusahaan yang sudah dibayar tetapi belum menjadi beban. Pada akhir periode harus dipisahkan apabila beban itu telah jatuh tempo. Pada saat jatuh tempo akan terdapat beban dan beban dibayar dimuka. Contoh beban dibayar dimuka antara lain asuransi dibayar dimuka, sewa dibayar dimuka, dll. Jurnal penyesuaiannya: Jika diakui sebagai harta Pendekatan neraca Beban Asuransi XXX Asuransi dbyr dimuka XXX Jika diakui sebagai beban Pendekatan LR Asuransi dbyr dimuka XXX Beban Asuransi XXX Contoh: Dalam neraca sisa terdapat akun asuransi dibayar dimuka senilai Rp 1.200.000,00 untuk satu tahun. Pembayaran dilakukan pada tanggal 1 maret. Pada akhir periode diadakan tutup buku. Jurnal Penyesuaiannya: Jika diakui sebagai Harta Pendekatan neraca Beban Asuransi Rp 1.000.000,00 Asuransi dbyr dimuka Rp 1.000.000,00 Jika diakui sebagai Beban Pendekatan LR Asuransi dbyr dimuka Rp 200.000,00 Beban Asuransi Rp 200.000,00 Keterangan: Penyesuaian tanggal 31 Desember, Berarti ysng telsh menjadi beban selama 10 bulan Maret, April, Mei, Juni, Juli, agustus, september, Oktober, November, Desember. Maka bebannya 10 X Rp 100.000,00

3. Jurnal penyesuian akun pendapatan diterima dimuka dengan kebijakan yang

dipakai oleh perusahaan baik dengan akun nominal maupun akun riil Pendapatan diterima dimuka adalah pendapatan usaha yang sudah diterima tetapi perusahaan belum memberikan jasanya ataupun pelayanan kepada pelanggan atau konsumen. Misalnya perusahaan menyewakan ruangan dan menerima uang sewa itu untuk jangka waktu 1 tahun. Jurnal penyesuaiannya: Jika diakui sebagai utang Pendekatan Neraca Pendapatan Sewa XXX Sewa diterima dimuka XXX Jika diaklui sebagai Pendapatan Pendekatan LR Sewa diterima dimuka XXX Pendapatan Sewa XXX Contoh: Diterima pendapatan sewa ruangan senilai Rp 2.400.000,00 untuk satu tahun. Pada akhir periode yang telah menjadi pendapatan Rp 1.200.000,00. Jika diakui sebagi utang Pendekatan Neraca Sewa diterima dimuka Rp 1.200.000,00 Pendapatan sewa Rp 1.200.000,00 Jika diakui sebagai pendapatan Pendapatan Sewa Rp 1.200.000,00 Sewa diterima dimuka Rp 1.200.000,00 Keterangan: Pada saat menerima jumlahnya Rp 2.400.000,00. Pada akhir periode disesuaikan senilai Rp 1.200.000,00 maka nilai yang menjadi utang pendapatan masih Rp 1.200.000,00.

F. Model Pembelajaran :

Pembelajaran Kooperatif Tipe Number Head Together

G. Langkah-langkah dalam pembelajaran :

No. Keterangan Waktu 1. Kegiatan awal : Perkenalan Appersepsi 10 menit

2. Kegiatan Inti :

A. Eksplorasi

Siswa membaca bahan ajar melalui buku ajar yang ditunjukkan oleh guru Guru mempresentasikan penyusunan jurnal penyesuaian

B. Elaborasi

Guru mengatur tempat duduk siswamengelompokan siswa sesuai nomor sedemikian sehingga siswa lebih mudah berdiskusi Guru memberikan latihan soal untuk didiskusikan tiap kelompok Siswa berdiskusi menyelesaikan latihan soal dengan berpikir bersama Guru memantau jalannya kerja kelompokmembantu kesulitan siswa

C. Konfirmasi

Guru menunjuk satu nomor dan para siswa dari tiap kelompok dengan nomor yang sama mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban untuk seluruh kelas. 70menit

3. Kegiatan Akhir :

a. Menyimpulkan materi pembelajaran 10 menit

H. Alat dan Bahan Sumber :

1. Sumber Bahan : Buku EkonomiAkuntansi jilid 3, MT Ritonga-Yoga Firdaus Modul Belajar Akuntansi dagang Tim MGMP Buku Akuntansi Keuangan Dasar, Kusmuriyanto

I. Penilaian :

1. Aspek yang dinilai Kognitif Afektif Psikomotorik 2. Bentuk Instrument: Lembar soal uraian dan Lembar observasi Semarang, April 2011 Mengetahui Guru Pamong Guru Praktikan Ely Nuryani S.Pd Rahman Erfian NIP. 197305022007012009 NIM.7101407023 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMENT Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Mata Pelajaran : AKUNTANSI Kelas Semester : XI ISII Pertemuan ke : I Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. Standar Kompetensi :

1. Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa

B. Kompetensi Dasar :

1.1. Menyusun laporan keuangan perusahaan jasa

C. Indikator :

1. Siswa dapat mendeskripsikan fungsi jurnal penyesuaian 2. Siswa dapat membuatmenyusun jurnal penyesuaian akun penyusutan aktiva dengan metode garis lurus 3. Siswa dapat membuatmenyusun jurnal penyesuaian akun beban yang masih harus dibayar 4. Siswa dapat membuatmenyusun jurnal penyesuaian akun pendapatan yang masih harus diterima

D. Tujuan Pembelajaran :

1. Dapat mendeskripsikan definisi jurnal penyesuaian 2. Dapat membuatmenyusun jurnal penyesuaian akun penyusutan aktiva dengan metode garis lurus 3. Dapat membuatmenyusun jurnal penyesuaian akun beban yang masih harus dibayar 4. Dapat membuatmenyusun jurnal penyesuaian akun pendapatan yang masih harus diterima

E. Materi Pembelajaran :

1. Fungsi Jurnal Penyesuaiannya

Pada akhir periode terdapat beberapa akun yang perlu disesuaikan. Penyesuaian perlu dilakukan agar akun yang sudah benar-benar menjadi pendapatan dan beban terlihat di akhir tahun pembukuan. Yang dimaksud dengan penyesuaian adalah suatu perhitungan keuangan terhadap akun-akun yang telah menjadi pendapatan atau beban. Untuk memudahkan penentuan letak akun itulah maka dibuatlah jurnal penyesuaian. Manfaat jurnal penyesuaian adalah: a Untuk menentukan akun yang telah benar-benar menjadi beban. b Untuk menentukan akun yang telah benar-benar menjadi pendapatan. Sedangkan fungsi jurnal penyesuaian adalah untuk menyesuaikan sedemikian rupa nilai akun sehingga neraca saldo memperlihatkan saldo sebenarnya dari harta,utang, kewajiban perusahaan, pendapatan dan juga beban. Setelah ayat jurnal penyesuaian dibukukan, maka seluruh akun-akun dikelompokan menjadi akun riil dan nominal. Akun riil ini yang akhirnya dimasukan kedalam kolom neraca dan akun nominal dicatat kedalam kolom LR.

2. Aktiva Tetap

Tidak semua aktiva tetap mempunyai nilai yang sama kecuali tanah. Aktiva tetap lama-kelamaan akan berkurang nilainya. Berkurangnya nilai ini biasa disebut dengan penyusutan. Nilai penyusutan ini merupakan kebijakan intern perusahaan. Biasanya nilai penyusutan untuk tiap periode dicatat sebagai beban penyusutan atau despresi penyusutan Jurnal penyesuaiannya: Beban Penyusutandespresi penyusutan XXX Akumulasi penyusutan XXX Contoh: Terdapat sebuah kendaraan seharga Rp150.000.000,00. Pada akhir periode disusutkan 10. Bagaimana jurnalnya? Jurnal penyesuaiannya: Beban Penyusutan Kendaraan Rp 15.000.000,00 Akumulasi Peny Kendaraan Rp 15.000.000,00 Keterangan: nilai beban penyusutan senilai Rp 15.000.000,00 berasal dari 10 x 150.000.000 = Rp 15.000.000,00

3. Beban yang masih harus dibayarutang beban

Beban yang masih harus dibayar adalah beban yang telah jatuh tempo, tetapi perusahaan belum membayar. Kejadian tersebut membuat perusahaan mempunyai utang atau kewajiban. Contoh beban yang sering jatuh tempo tetapi belum dibayar antara lain beban gaji, beban bunga, beban telepon, beban air, dan lain-lain. Pada akhirnya perusahaan mengkredit akun utang untuk beban yang harus dibayar. Jurnal penyesuaiannya: Beban........ XXX Utang beban....... XXX Contoh: Belum dibayar beban listrik dan air senilai Rp 500.000,00 padahal sudah jatuh tempo. Jurnal penyesuaiannya: Beban Listrik dan Air Rp 500.000,00 Utang Listrik dan Air Rp 500.000,00

4. Pendapatan yang masih harus diterimapiutang pendapatan

Piutang pendapatan adalah suatu pendapatan yang seharusnya diterima, tetapi belum dibayarkan. Dengan kata lain suatu perusahaan telah menjual barangnya kepada pelanggan atau konsumen tetapi belum diterima pembayarannya. Jurnal penyesuaiannya: Piutang Pendapatan XXX Pendapatan Jasa XXX

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X (Studi Kasus: SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

0 4 169

Pengaruh Strategi Pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Mathaul Huda

0 5 173

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Pengaruh metode Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di SMP Al-Zahra Indonesia Pamulang

0 4 177

Effect of Method Numbered Head Together (NHT) to the Student Results on Subjects of Fiqh at Al-Zahra Indonesian Junior Pamulang.

0 25 177

Pengaruh strategi pemecahan masalah “ideal” dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) terhadap kemampuan berpikir kritis matematik siswa

1 10 208

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Konsep Mol Melalui Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Di Kelas X-6 SMAN 8 Kota Tangerang Selatan

0 3 8

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER Eksperimen Pembelajaran Matematika dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) dan Talking Stick Terhadap Hasil Belajar Matema

0 3 19

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER Eksperimen Pembelajaran Matematika dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) dan Talking Stick Terhadap Hasil Belajar Matema

0 2 18

Komparasi Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) dengan Metode Konvensional pada Mata Pelajaran Akuntansi Siswa Kelas XI IS SMA N 8 Semarang”.

0 1 103