Pembelajaran Konvensional Landasan Teori

2.1.8. Pembelajaran Konvensional

Pembelajaran konvensional merupakan kegiatan belajar mengajar yang diawali dengan penyajian informasi bahan ajar yang akan dipelajari yang disertai dengan pemberian contoh soal, pemberian tugas, diskusi,dan tanya jawab sampai pada akhirnya siswa dapat mengerti apa yang diajarkan oleh guru Trianto, 2007:41. Penyajian materi pelajaran secara lisan sangat berbeda dengan penyampaian secara tertulis. Hal ini tergantung pada cara guru mengajar, kecepatan bicaranya serta volume bicara guru. Pembelajaran konvensional lebih berpusat pada guru teacher centered. Kegiatan pembelajaran yang berpusat pada guru menekankan pentingnya aktivitas guru dalam membelajarkan peserta didik. Peserta didik berperan sebagai pengikut dan penerima pasif dari kegiatan yang dilaksanakan. Guru dalam pembelajaran konvensional biasanya menyampaikan mata pelajaran yang dalam bentuk ceramah atau penjelasan lisan, siswa diharapkan dapat mengungkapkan kembali semua yang telah dimiliki ketika diberi pertanyaan oleh guru. Komunikasi yang digunakan adalah searah, kegiatan siswa terbatas pada ucapan guru, mencatat dan sesekali bertanya. Lingkungan belajar kurang mendapat perhatian, siswa kebanyakan pasif hanya sebagai pendengar. Pembelajaran konvensional memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1. Dominasi guru dalam kegiatan pembelajaran sedangkan peserta didik bersifat pasif dan hanya melakukan kegiatan melalui perbuatan pendidik. 2. Bahan belajar terdiri atas konsep-konsep dasar atau materi belajar tidak dikaitkan dengan pengetahuan awal siswa 3. Pembelajaran tidak dilakukan secara kelompok 4. Pembelajaran tidak dilaksanakan melalui kegiatan laboratoriun Kelebihan metode pembelajaran konvensional: 1. Bahan belajar dapat dituntaskan secara tuntas 2. Dapat dipahami oleh peserta didik dalam jumlah besar 3. Pembelajaran dapat dilaksanakan sesuai dengan alokasi waktu 4. Target materi relatif mudah dicapai Kekurangan pembelajaran konvensional: 1. Sangat membosankan karena mengurangi motivasi dan kreativitas siswa 2. Keberhasilan perubahan sikap dan perilaku peserta didik relatif sulit diukur 3. Kualitas pencapaian tujuan belajar yang telah ditetapkan adalah relatif rendah karena pendidik sering hanya mengejar targrt waktu untuk menghabiskan target materi pembelajaran 4. Pembelajaran kebanyakan menggunakan ceramah dan Tanya jawab Pembelajaran konvensional yang dilakukan terdiri dari tiga tahap yaitu tahap persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Adapun tahapan dan masing-masing langkahnya adalah sebagai berikut: 1. Persiapan Didalam fase persiapan ini hal-hal yang dilakukan meliputi: menyusun perangkat pembelajaran seperti rencana pelaksanaan pembelajaran RPP yang didalamya telah mencakup tujuan pembelajaran dan pokok-pokok materi yang akan diceramahkan atu dijelaskan. 2. Pelaksanaan Didalam fase pelaksanaan ini hal-hal yang dilakukan meliputi: a. Menyampaikan apersepsi dan motivasi pada siswa b. Menghubungkan materi pelajaran yang lalu dengan materi yang akan disampaikan c. Menyampaikan materi pembelajaran dengan cara bertutur dengan sesekali mengajukan pertanyaan kepada siswa, dan siswa bebas menjawab tanpa ditunjuk atau guru menunjuk siswa yang pandai untuk menjawab d. Guru memberikan contoh soal pada siswa secara umum definisi dan cara penyelesaian dikerjakan oleh guru. Guru memerintahkan apa yang harus dikerjakan dan bagaimana cara menyimpulkan. Kemudian selanjutnya siswa diberi latihan soal dan yang menyelesaikan soal adalah guru sedangkan siswa hanya menyalin e. Guru menutup ceramah atau pembelajaran dengan menyimpulkan materi pelajaran yang baru disampaikan 3. Evaluasi Hal yang dilakukan dalam tahap evaluasi ini biasanya dengan menilai tugas yang telah diberikan sebelumnya atau hasil dari tugas yang dikerjakan selama pembelajaran.

2.2 Kerangka Berpikir

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X (Studi Kasus: SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

0 4 169

Pengaruh Strategi Pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Mathaul Huda

0 5 173

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Pengaruh metode Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di SMP Al-Zahra Indonesia Pamulang

0 4 177

Effect of Method Numbered Head Together (NHT) to the Student Results on Subjects of Fiqh at Al-Zahra Indonesian Junior Pamulang.

0 25 177

Pengaruh strategi pemecahan masalah “ideal” dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) terhadap kemampuan berpikir kritis matematik siswa

1 10 208

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Konsep Mol Melalui Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Di Kelas X-6 SMAN 8 Kota Tangerang Selatan

0 3 8

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER Eksperimen Pembelajaran Matematika dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) dan Talking Stick Terhadap Hasil Belajar Matema

0 3 19

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER Eksperimen Pembelajaran Matematika dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) dan Talking Stick Terhadap Hasil Belajar Matema

0 2 18

Komparasi Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) dengan Metode Konvensional pada Mata Pelajaran Akuntansi Siswa Kelas XI IS SMA N 8 Semarang”.

0 1 103