Data pada tabel tersebut menunjukkan bahwa keterampilan siswa dalam menulis paragraf persuasif aspek pengembangan kerangka paragraf menjadi paragraf
pada siklus II untuk kategori sangat baik dengan skor 4 dicapai oleh 2 siswa atau sebesar 8. Kategori baik dengan skor 3 dicapai oleh 11 siswa atau sebesar 44,
kategori cukup dengan skor 2 dicapai oleh 11 siswa atau sebesar 44. Kategori kurang dengan skor 1 dicapai oleh 1 siswa atau sebesar 1.
Dari data tersebut dapat disimpulkan nilai rata-rata pembelajaran menulis paragraf persuasif aspek pengembangan kerangka paragraf menjadi paragraf pada
siklus I adalah sebesar 64 dan termasuk dalam kategori cukup. Ini menunjukkan adanya peningkatan dari siklus I yang semula 59 menjadi 64 yaitu 5 atau sebesar
8,4. Artinya, siswa sudah cukup mampu mengembangkan kerangka paragraf menjadi paragraf.
4.1.3.1.2 Hasil Tes Keterampilan Menulis Paragraf Persuasif Aspek Kohesi dan Koherensi
Hasil tes keterampilan menulis paragraf persuasif dengan pendekatan
kontekstual komponen learning community melalui media brosur aspek kohesi dan koherensi dapat dilihat pada tabel 18 berikut.
Tabel 18 Hasil Tes Keterampilan Menulis Paragraf Persuasif Aspek Kohesi dan Koherensi
No. Skor
Frekuensi Jumlah
Skor Rata-Rata
1 4
5 20
20 x 100
= 75 kategori baik
2 3
15 45
60 3
2 5
10 20
4 1
Jumlah 25
75 100
Data pada tabel tersebut menunjukkan bahwa keterampilan siswa dalam menulis paragraf persuasif aspek kohesi dan koherensi pada siklus II untuk kategori
sangat baik dengan skor 4 dicapai oleh 5 siswa atau sebesar 20. Kategori baik dengan skor 3 dicapai oleh 15 siswa atau sebesar 60, kategori cukup dengan skor 2
dicapai oleh 5 siswa atau sebesar 20. Pada aspek ini tidak ada siswa yang memperoleh skor dalam kategori kurang atau sebesar 0.
Dari pemerolehan data tersebut dapat disimpulkan nilai rata-rata pembelajaran menulis paragraf persuasif aspek kohesi dan koherensi adalah sebesar
75 dan termasuk dalam kategori baik. Ini menunjukkan adanya peningkatan dari siklus I yang semula 71 menjadi 75 yaitu 4 atau sebesar 5,6. Artinya, sebagian
besar siswa sudah bisa menggunakan penanda kohesi dengan tepat.
4.1.3.1.3 Hasil Tes Keterampilan Menulis Paragraf Persuasif Aspek Argumen atau Alasan dan Bukti
Hasil tes keterampilan menulis paragraf persuasif dengan pendekatan
kontekstual komponen learning community melalui media brosur aspek argumen atau alasan dan bukti dapat dilihat pada tabel 19 berikut.
Tabel 19 Hasil Tes Keterampilan Menulis Paragraf Persuasif Aspek Argumen atau Alasan dan Bukti
No. Skor
Frekuensi Jumlah
Skor Rata-Rata
1 4
14 56
56 x 100
= 89 kategori sangat
baik 2
3 11
33 44
3 2
4 1
Jumlah 25
89 100
Data pada tabel tersebut menunjukkan bahwa keterampilan siswa dalam menulis paragraf persuasif aspek argumen atau alasan dan bukti pada siklus II untuk
kategori sangat baik dengan skor 4 dicapai oleh 14 siswa atau sebesar 56. Kategori baik dengan skor 3 dicapai oleh 11 siswa atau sebesar 44. Pada aspek ini tidak ada
siswa yang memperoleh skor dalam kategori cukup dan kurang atau sebesar 0. Dari pemerolehan data tersebut dapat disimpulkan nilai rata-rata pembelajaran menulis
paragraf persuasif aspek argumen atau alasan dan bukti adalah sebesar 89 dan termasuk dalam kategori sangat baik. Ini menunjukkan adanya peningkatan dari
siklus I yang semula 86 menjadi 89 yaitu sebesar 3 atau 3,5. Artinya, sebagian besar siswa sudah menyertakan argumen sesuai dengan brosur yang mereka baca.
4.1.3.1.4 Hasil Tes Keterampilan Menulis Paragraf Persuasif Aspek Imbauan atau Ajakan