3.3.1 Variabel Keterampilan Menulis Paragraf Persuaif
Paragraf persuasif adalah salah satu jenis karangan atau tulisan yang bertujuan untuk memengaruhi pembaca. Oleh karena itu, sebuah tulisan persuasif
memerlukan data sebagai penunjang. Data yang digunakan dalam tulisan atau karangan persuasif lebih baik berupa fakta. Dalam tulisan atau karangan persuasif
biasanya menggunakan kalimat-kalimat yang sifatnya mengajak atau memengaruhi pembaca agar bersikap atau melakukan sesuatu.
Dalam hal ini, paragraf persuasif yang dibuat oleh siswa akan dinilai sesuai dengan empat aspek kriteria penilaian paragraf persuasif, yaitu: 1 aspek isi meliputi
pengembangan kerangka paragraf menjadi paragraf, kohesi dan koherensi, 2 aspek karakter paragraf persuasif meliputi argumen atau alasan dan bukti, dan imbauan
atau ajakan, 3 aspek bahasa meliputi pilihan kata diksi dan penggunaan kalimat dan 4 aspek teknis penulisan meliputi ejaan dan tanda baca, dan kerapian tulisan.
Siswa dinyatakan mencapai target dalam pembelajaran ini jika siswa mampu menuangkan ide atau gagasan mereka ke dalam bentuk paragraf persuasif sesuai
brosur yang mereka baca dan sesuai dengan kriteria penilaian paragraf persuasif.
3.3.2 Variabel Pendekatan Kontekstual Komponen Learning Communtity
melalui Media Brosur
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pendekatan kontekstual komponen learning community melalui media brosur. Pendekatan kontekstual
Contextual Teaching and Learning CTL adalah konsep belajar dengan cara guru
menghadirkan dunia nyata ke dalam kelas dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dan penerapannya dalam kehidupan mereka
sehari-hari. Dalam masyarakat belajar learning community, hasil pembelajaran dapat
diperoleh dari kerja sama dengan orang lain. Konsep masyarakat belajar menyarankan hasil pembelajaran diperoleh dari hasil kerja sama dari orang lain. Hasil
belajar diperoleh dari kerja sama antarteman, antarkelompok, dan antara yang sudah tahu dan yang belum tahu. Masyarakat belajar tejadi apabila ada komunikasi dua
arah, dua kelompok atau lebih yang terlibat dalam komunikasi pembelajaran saling belajar.
Dalam pendekatan kontekstual komponen learning community ini, proses pembelajaran dapat dilihat dengan ciri-ciri sebagai berikut. 1 Adanya kelompok
belajar yang berkomunikasi untuk berbagi gagasan dan pengalaman. 2 Ada kerja sama untuk memecahkan masalah. 3 Ada rasa tanggung jawab kelompok, semua
anggota dalam kelompok mempunyai tanggung jawab yang sama. 4 Membangun motivasi belajar bagi anak yang belum mampu. 5 Menciptakan situasi dan kondisi
yang memungkinkan seorang anak belajar dengan anak lainnya. 6 Ada rasa tanggung jawab dan kerja sama antara anggota kelompok untuk saling memberi dan
menerima. 7 Ada fasilitator guru yang memandu proses belajar dalam kelompok. 8 Ada komunikasi dua arah atau multi arah. 9 Ada kemauan untuk menerima
pendapat yang lebih baik. 10 Ada kesediaan untuk menghargai pendapat orang lain. 11 Dominasi siswa-siswa pintar perlu diperhatikan agar yang lambat lemah bisa
pula berperan. 12 Penggunaan media brosur dalam kelompok. 13 Pemanfaatan media brosur untuk menemukan ide atau gagasan.
3.4 Instrumen Penilaian