biasanya menggunakan kalimat-kalimat yang sifatnya mengajak atau memengaruhi pembaca agar bersikap atau melakukan sesuatu Oken 2009.
Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa paragraf persuasif adalah salah satu jenis paragraf yang bertujuan untuk mempengaruhi
pembaca agar bersikap sesuatu sesuai yang disampaikan penulis. Oleh sebab itu, sebuah paragraf persuasif harus disertai dengan data dan fakta yang menunjang
tulisan tersebut.
2.2.2.3 Ciri-Ciri Paragraf Persuasif
Vendrafirdian 2008 mengungkapkan ciri-ciri persuasi adalah
a harus menimbulkan kepercayaan pendengar pembacanya;
b bertolak atas pendirian bahwa pikiran manusia dapat diubah;
a harus menciptakan persesuaian melalui kepercayaan antara
pembicarapenulis dan yang diajak berbicarapembaca; b
harus menghindari konflik agar kepercayaan tidak hilang dan tujuan tercapai;
c harus ada fakta dan data secukupnya.
Menurut Pratama 2009, ciri-ciri paragraf persuasif adalah c
mengungkapkan ide, gagasan, atau pendapat; d
bertujuan mempengaruhi sikap dan pendapat pembaca agar mereka mau berbuat, bertindak atau melakukan sesuatu secara sukarela, sesuai yang
diinginkan pengarang;
e membuktikkan kebenaran, pendapat pengarang sehingga tercipta
keyakinan dan kepercayaan pada diri pembaca; f
menggunakan beberapa teknik tertentu. Dari beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri paragraf
persuasif adalah mengungkapkan ide atau gagasan, bertujuan mempengaruhi pembaca, disertai dengan fakta untuk mendukung gagasan, dan menggunakan teknik
beberapa teknik tertentu.
2.2.2.4 Langkah-Langkah Menulis Paragraf Persuasif
Alfiansyah 2009 memaparkan langkah-langkah yang dapat ditempuh bila akan menulis paragraf persuasif adalah sebagai berikut ini.
a Menentukan Topik dan Tujuan dalam Paragraf Persuasif
Dalam paragraf persuasif, tujuan penulis dapat dikemukakan secara langsung.
b Membuat Kerangka Paragraf Persuasif
Agar susunan tulisan persuasif itu sistematis dan logis, kerangka tulisan perlu mendapat perhatian dalam perumusannya.
c Mengumpulkan Bahan untuk Paragraf Persuasif
Bahan dapat diperoleh melalui kegiatan pengamatan, wawancara, dan penyebaran angket kepada responden.
Pada saat mengumpulkan bahan, kita dapat membuat catatan, baik kutipan langsung maupun tidak langsung, yang nantinya dapat dijadikan
sebagai barang bukti. d
Menarik Simpulan dari Paragraf Persuasif Penarikan simpulan dalam suatu paragraf persuasif harus kita lakukan
dengan benar agar tujuan kita tercapai. Suatu kesimpulan dapat dibuat apabila data yang diperoleh telah dianalisis. Penarikan kesimpulan dapat
dilakukan dengan cara induksi atau deduksi. e
Menutup Paragraf Persuasif Pada bagian ini penulis menutup paragraf dengan imbauan atau ajakan
agar pembaca mau bertindak atau melakukan sesuatu sesuai yang diharapkan penulis.
Berdasarkan langkah-langkah menulis paragraf persuasif tersebut, contoh langkah-langkah menulis paragraf persuasif dengan media brosur sebagai berikut.
Contoh brosur:
Langkah-langkah menulis paragraf persuasif berdasarkan brosur tersebut adalah:
a Menentukan Topik dan Tujuan dalam Paragraf Persuasif
Berdasarkan brosur tersebut, topik yang dipilih adalah “Serunya IM3 CeeSan”. Tujuan penulisan yang dapat dirumuskan adalah meyakinkan
pembaca bahwa program IM3 CeeSan adalah salah satu program dari IM3 yang menyenangkan dan cocok untuk kaum muda dalam bergaul.
b Membuat Kerangka Paragraf Persuasif
Kerangka paragraf berdasarkan topik tersebut adalah: -
Pengertian IM3 CeeSan -
Syarat-syarat IM3 CeeSan -
Keuntungan IM3 CeeSan c
Mengumpulkan Bahan untuk Membuat Paragraf Persuasif Bahan untuk membuat paragraf persuasif dapat diperoleh dengan cara
membaca brosur tersebut dengan teliti dan mencatat hal-hal yang menarik dari brosur tersebut.
d Menarik Simpulan dari Paragraf Persuasif
Simpulan dari paragraf persuasif tersebut adalah IM3 CeeSan sangat cocok bagi kaum muda dan mempunyai banyak keuntungan.
e Menutup Paragraf Persuasif
Pada bagian ini, yang ditulis adalah imbauan atau ajakan agar pembaca mau menggunakan kartu IM3 dan mengikuti program CeeSan karena
banyak memberi keuntungan bagi yang memakainya.
2.2.3 Pendekatan Kontekstual Komponen Learning Community