d Kurikulum yang dikembangkan berdasarkan standar
Isi pembelajaran harus disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
e Responsif terhadap budaya
Guru harus menghargai kepercayaan dan kebudayaan siswa dan masyarakat sekitar tempat ia mengajar.
f Penilaian autentik
Penggunaan berbagai strategi penilaian dapat menjadi pedoman untuk mengetahui hasil pembelajaran.
Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa karakteristik pendekatan kontekstual adalah melakukan hubungan yang bermakna, penerapan
pengetahuan, belajar yang diatur sendiri, bekerja sama, berpikir kritis dan kreatif, memelihara pribadi siswa, mencapai standar yang tinggi, responsif terhadap budaya,
dan penilaian autentik.
2.2.3.3 Pendekatan Kontekstual Komponen Learning Community
Menurut Nurhadi dan Senduk 2003:31 ada tujuh komponen utama pembelajaran kontekstual di kelas, yaitu a konstruktivisme constructivism, b
menemukan inquiry, c bertanya questioning, d masyarakat belajar learning community, e pemodelan modeling, f refleksi reflection, dan g penilaian
yang sebenarnya authentic assessment. Dalam penelitian ini, hanya akan membahas pendekatan kontekstual komponen learning community.
Dalam masyarakat belajar, hasil pembelajaran dapat diperoleh dari kerja sama dengan orang lain. Konsep masyarakat belajar menyarankan hasil pembelajaran
diperoleh dari hasil kerjasama dari orang lain. Hasil belajar diperoleh dari kerja sama antarteman, antarkelompok, dan antara yang sudah tahu dan yang belum tahu
Nurhadi dan Senduk 2003:47. Masyarakat belajar terjadi apabila ada komunikasi dua arah dari pihak-pihak
yang terlibat dalam pembelajaran tersebut. Kegiatan saling belajar ini bisa terjadi apabila tidak ada pihak yang dominan dalam pembelajaran, tidak ada pihak yang
merasa segan untuk bertanya, tidak ada pihak yang menganggap paling tahu, semua pihak saling mendengarkan dan bekerja sama untuk memecahkan suatu masalah.
Dalam Nurhadi dan Senduk 2003:47-48, learning community atau masyarakat belajar itu mengandung arti sebagai berikut:
a adanya kelompok belajar yang berkomunikasi untuk berbagi gagasan
dan pengalaman; b
ada kerja sama untuk memecahkan masalah; c
hasil kerja kelompok lebih baik daripada kerja secara individual; d
ada rasa tanggung jawab kelompok, semua anggota dalam kelompok mempunyai tanggung jawab yang sama;
e membangun motivasi belajar bagi anak yang belum mampu;
f menciptakan situasi dan kondisi yang memungkinkan seorang anak
belajar dengan anak lainnya; g
ada rasa tanggung jawab dan kerja sama antara anggota kelompok untuk saling memberi dan menerima;
h ada fasilitator guru yang memandu proses belajar dalam kelompok;
i ada komunikasi dua arah atau multi arah;
j ada kemauan untuk menerima pendapat yang lebih baik;
k ada kesediaan untuk menghargai pendapat orang lain;
l tidak ada kebenaran yang hanya satu saja;
m tidak ada dominasi siswa-siswa pintar;
n siswa bertanya kepada teman-temannya itu sudah mengandung arti
learning community. Dalam masyarakat belajar, guru harus memantau kerja siswa dalam
kelompok. Jangan sampai ada siswa yang dominan dalam kelompok tersebut. Masyarakat belajar bisa terjadi apabila ada komunikasi dua arah dan tidak ada pihak
yang dominan. Kalau setiap orang mau belajar dan berbagi pengetahuan dengan orang lain, maka setiap orang akan kaya dengan pengetahuan dan pengalaman.
Metode pembelajaran dengan teknik learning community ini sangat membantu proses pembelajaran di kelas, termasuk pembelajaran menulis paragraf persuasif melalui
media brosur. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa, learning community
adalah salah satu komponen pendekatan kontesktual yang menyarankan hasil
pembelajaran diperoleh dari hasil kerja sama dari orang lain. Hasil belajar diperoleh dari kerja sama antarteman, antarkelompok, dan antara yang sudah tahu dan yang
belum tahu. Masyarakat belajar tejadi apabila ada komunikasi dua arah, dua kelompok atau lebih yang terlibat dalam komunikasi pembelajaran saling belajar.
Ada beberapa langkah dalam pembelajaran kontekstual komponen learning community, yaitu penyampaian tujuan dan memotivasi siswa, penjelasan mengenai
langkah-langkah pembentukan kelompok, presentasi, dan refleksi. Langkah pertama adalah penyampaian tujuan dan memotivasi siswa. Pada
tahap ini guru menyampaikan tujuan pembelajaran, apa yang hendak dicapai pada pembelajaran, dan guru juga memotivasi siswa supaya semangat dalam mengikuti
pembelajaran. Langkah ke dua adalah pembentukan kelompok. Pembentukan kelompok
merupakan langkah awal dari konsep learning community. Dalam masyarakat belajar, hasil pembelajaran dapat diperoleh dari kerja sama dengan orang lain. Konsep
masyarakat belajar menyarankan hasil pembelajaran diperoleh dari hasil kerjasama dari orang lain. Hasil belajar diperoleh dari kerja sama antarteman, antarkelompok,
dan antara yang sudah tahu dan yang belum tahu. Pendekatan ini bertujuan supaya siswa lebih semangat karena bisa saling bertukar pendapat dengan temannya.
Masyarakat belajar bisa membantu siswa yang kurang paham terhadap materi pelajaran karena mereka bisa bekerja sama dengan teman mereka yang lebih tahu.
Langkah ke tiga adalah presentasi kelas. Salah satu siswa maju membacakan hasil pekerjaannya untuk mengetahui apakah mereka benar-benar melaksanakan
masyarakat belajar learning community. Langkah terakhir adalah refleksi. Pada tahap terakhir ini guru bersama siswa
mengadakan refleksi terhadap pembelajaran yang telah berlangsung kemudian memberikan simpulan atas pembelajaran hari itu.
Ketika siswa ditugaskan oleh guru untuk menulis paragraf persuasif diharapkan siswa lebih mudah menulis menggunakan pendekatan kontekstual
komponen learning community melalui brosur sebagai media pembelajaran untuk membantu siswa menemukan ide dalam menulis paragraf persuasif.
2.2.4 Media Brosur