4.1.2.2.4 Perilaku Siswa Dilihat dari Dokumentasi Foto
Dokumentasi foto ini digunakan dengan tujuan untuk memperoleh gambaran secara visual tentang pembelajaran yang dilakukan di kelas. Selain untuk
dokumentasi, dokumentasi foto juga digunakan untuk melihat perilaku siswa selama pembelajaran berlangsung. Adapun gambar yang diambil melalui foto adalah 1
suasana kelas saat proses pembelajaran berlangsung, 2 aktivitas siswa ketika berkelompok, 3 saat siswa menulis paragraf persuasif, 4 saat wawancara dengan
perwakilan siswa.
Gambar 1 Suasana Kelas saat Pembelajaran Berlangsung Pada dokumentasi tersebut terlihat bahwa pada saat pembelajaran
berlangsung, masih ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru. Ada beberapa siswa yang menunduk dan tidak menghadap ke depan, dan berbicara
sendiri dengan teman sebangkunya. Permasalahan ini harus dipecahkan dan diperbaiki pada tindakan siklus II.
Gambar 2 Aktivitas Siswa ketika Berkelompok Gambar tersebut menunjukkan aktivitas siswa ketika berkelompok. Ada
beberapa siswa yang masih belum bisa bekerja sama dengan teman sekelompok mereka. Ketika siswa berkelompok untuk membuat kerangka paragraf persuasif
berdasarkan brosur, guru berkeliling melihat pekerjaan siswa, guru menanyakan kesulitan yang dihadapi siswa dan memberikan penjelasan bagi siswa yang belum
paham. Setelah siswa membuat kerangka paragraf persuasif berdasarkan brosur secara berkelompok, selanjutnya secara individu siswa menulis paragraf persuasif
berdasarkan kerangka paragraf yang telah mereka buat.
Gambar 3 Saat Siswa Menulis Paragraf Persuasif
Gambar tersebut menunjukkan aktivitas siswa ketika menulis paragraf persuasif secara individu. Dari gambar tersebut terlihat bahwa masih ada siswa yang
merasa kesulitan mengembangkan kerangka paragraf tersebut menjadi sebuah paragraf yang utuh. Siswa tersebut memanfaatkan brosur untuk membantu mereka
mengembangkan kerangka paragraf yang telah mereka buat. Selain itu, masih ada juga siswa yang belum bisa menciptakan situasi dan kondisi yang memungkinkan
seorang anak belajar dengan anak lainnya yang sesuai dengan karakteristik pendekatan kontesktual komponen learning community. Hal itu terlihat pada gambar
yang menunjukkan ada seorang siswa yang mengganggu temannya ketika temannya sedang menulis paragraf persuasif. Permasalahan tersebut harus dipecahkan dan
diperbaiki pada siklus II.
Gambar 4 Saat Wawancara dengan Perwakilan Siswa Gambar tersebut menunjukkan aktivitas guru saat mewawancarai
perwakilan siswa. Setelah pembelajaran berakhir, peneliti menunjuk beberapa siswa, yaitu satu siswa yang mendapat nilai sangat baik, satu siswa yang mendapat nilai
cukup dan satu siswa yang mendapat nilai kurang untuk diwawancarai. Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap proses pembelajaran
menulis paragraf persuasif dengan pendekatan kontekstual komponen learning community melalui media brosur.
4.1.2.3 Refleksi Siklus I
Berdasarkan hasil tes keterampilan menulis paragraf persuasif siswa kelas X MA Sunan Muria dengan pendekatan kontekstual komponen learning community
melalui media brosur pada siklus I belum mencapai nilai ketuntasan belajar yang ditargetkan oleh peneliti yaitu 75 dari jumlah siswa dan nilai rata-rata kelas sebesar
70 atau dalam kategori baik. Nilai rata-rata kelas yang dicapai pada siklus I sebesar 68,5 atau termasuk dalam kategori cukup. Hanya ada 8 siswa yang sudah berhasil
mencapai nilai ketuntasan minimal. Masih ada 17 siswa yang belum mencapai nilai yang ditargetkan oleh peneliti. Hal tersebut disebabkan nilai rata-rata siswa di
beberapa aspek penilaian yang masih kurang. Nilai siswa yang kurang memuaskan terdapat pada aspek pengembangan kerangka paragraf menjadi paragraf, imbauan
atau ajakan, ejaan dan tanda baca, dan penggunaan kalimat. Nilai rata-rata untuk aspek tersebut masih kurang dari nilai kriteria ketuntasan minimal. Hal ini disebabkan
1 pada saat guru menjelaskan materi, ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru, masih ada yang menunduk, tidak menghadap ke depan, dan
berbicara sendiri dengan teman sebangkunya, 2 siswa belum bisa menulis kalimat imbauan yang menarik, santun, dan dapat memengaruhi pembaca, 3 siswa tidak