tersebut, kemudian siswa membuat paragraf persuasif dengan tujuan agar pembaca mau bersikap atau melakukan sesuatu sesuai dengan yang ada dalam brosur tersebut.
Kalau dalam brosur hanya ada gambar dan kalimat persuasif yang singkat, dalam paragraf persuasif ini siswa harus mengorganisasikan kalimat yang singkat tersebut
menjadi sebuah paragraf yang utuh. Isi paragraf tersebut tentunya harus sesuai dengan isi brosur.
Langkah-langkah penggunaan media brosur dalam pembelajaran menulis paragraf persuasif dengan pendekatan kontekstual komponen learning community
melalui media brosur yaitu, 1 siswa membentuk kelompok secara heterogen, 2 guru membagikan beberapa brosur kepada masing-masing kelompok, 3 guru
menjelaskan bagaimana penggunaan brosur tersebut, 4 secara berkelompok, siswa membuat kerangka paragraf berdasarkan brosur yang telah mereka dapat, 5 secara
individu, siswa mengembangkan kerangka paragraf persuasif tersebut menjadi sebuah paragraf yang utuh.
2.2.5 Pembelajaran Menulis Paragraf Persuasif dengan Pendekatan
Kontekstual Komponen Learning Community melalui Media Brosur
Keterampilan menulis dalam pembelajaran bahasa Indonesia memiliki berbagai macam bentuk. Salah satunya adalah menulis paragraf. Dalam menulis
paragraf, siswa dilatih untuk dapat menuangkan ide atau gagasan mereka, kemudian menyusun kalimat demi kalimat menjadi sebuah paragraf yang utuh dan mudah
dipahami pembaca.
Menurut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP kelas X, salah satu kompetensi dasar menulis yang harus dikuasai siswa adalah menulis gagasan untuk
meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif. Siswa dianggap mencapai kompetensi tersebut jika siswa mampu
menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakukan sesuatu dalam bentuk paragraf persuasif sesuai dengan kriteria penulisan paragraf
persuasif yang baik. Paragraf persuasif adalah salah satu jenis karangan atau tulisan yang
bertujuan untuk memengaruhi pembaca. Oleh karena itu, sebuah tulisan persuasif memerlukan data sebagai penunjang. Data yang digunakan dalam tulisan atau
karangan persuasif lebih baik berupa fakta. Dalam tulisan atau karangan persuasif biasanya menggunakan kalimat-kalimat yang sifatnya mengajak atau memengaruhi
pembaca agar bersikap atau melakukan sesuatu Oken 2009. Pada penelitian ini, pembelajaran menulis paragraf persuasif dengan
pendekatan kontekstual komponen learning community melalui media brosur ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa kelas X
MA dan diharapkan dapat memenuhi indikator yang harus dicapai oleh siswa sesuai dengan kriteria ketuntasan belajar yang telah ditentukan dalam pembelajaran menulis
paragraf persuasif. Dengan learning community atau masyarakat belajar ini, siswa berkelompok untuk memecahkan suatu masalah. Masalah yang diberikan kepada
siswa berupa brosur dengan berbagai tema, gambar, dan beberapa kalimat penjelas brosur. Secara berkelompok, siswa berdiskusi membuat kerangka karangan
berdasarkan tema, gambar, dan beberapa kalimat penjelas dari brosur tersebut. Setelah itu, secara individu siswa mengembangkan hasil identifikasi kelompok
menjadi sebuah paragraf persuasif untuk menjelaskan brosur yang mereka baca agar pembaca mau berbuat atau bersikap sesuai dengan brosur tersebut.
Langkah-langkah menulis paragraf persuasif dengan pendekatan kontekstual komponen learning community melalui media brosur terdiri atas tiga tahapan, yaitu
pendahuluan, inti, dan penutup. Pada tahap inti dibagi menjadi tiga tahap, yaitu eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Untuk tahap selanjutnya akan dibahas sebagai
berikut. Tahap pendahuluan, yaitu guru memberikan beberapa ilustrasi mengenai
materi yang akan dipelajari, menyampaikan kriteria ketuntasan minimal KKM yang harus dicapai oleh siswa, dan manfaat yang akan diperoleh setelah pembelajaran
selesai. Tahap inti, 1 eksplorasi; pada tahap ini guru memberikan contoh paragraf
persuasif. Kemudian, guru bersama siswa menganalisis paragraf tersebut. Setelah itu, guru bersama siswa mengambil simpulan mengenai pengertian, ciri-ciri, dan langkah-
langkah menulis paragraf persuasif berdasarkan contoh paragraf persuasif yang telah dibahas. Guru juga memberi contoh bagaimana cara menulis paragraf persuasif
berdasarkan brosur. Ini bertujuan agar siswa mempunyai gambaran tentang paragraf persuasif dan bagaimana cara menulis paragraf, 2 elaborasi; pada tahap ini siswa
membentuk kelompok secara heterogen yang terdiri atas 4-5 orang dibantu guru. Masing-masing kelompok diberi beberapa brosur dengan berbagai tema, selanjutnya
membuat kerangka paragraf sesuai dengan keadaan brosur tersebut tema, gambar, dan beberapa kalimat penjelas dalam brosur. Setelah itu, secara individu siswa
mengembangkan kerangka paragraf tersebut menjadi sebuah paragraf persuasif untuk menjelaskan brosur yang mereka baca agar pembaca mau berbuat atau bersikap
sesuai dengan brosur tersebut. Sebelum siswa menulis sendiri, guru memberikan contoh terlebih dahulu. Kegiatan ini tentunya dengan bantuan dan pengawasan guru,
3 konfirmasi; pada tahap ini, salah satu siswa maju untuk membacakan hasil pekerjaannya untuk mengetahui apakah siswa tersebut benar-benar mampu menulis
paragraf persuasif berdasarkan brosur yang mereka baca, hasil pekerjaan siswa dikumpulkan kepada guru kemudian diadakan penilaian dengan rambu-rambu
penilaian yang sudah disiapkan sebelumnya. Selanjutnya adalah tahap penutup. Pada tahap ini guru bersama siswa
melakukan refleksi, evaluasi, dan menyimpulkan hasil pembelajaran pada hari itu. Guru juga memberikan motivasi pada siswa untuk tetap berlatih menulis paragraf
persuasif agar mereka dapat menulis paragraf persuasif dengan baik.
2.3 Kerangka Berpikir
Keterampilan menulis dalam pembelajaran bahasa Indonesia memiliki berbagai macam bentuk. Salah satunya adalah menulis paragraf. Dalam menulis
paragraf, siswa dilatih untuk dapat menuangkan ide atau gagasan mereka, kemudian menyusun kalimat demi kalimat menjadi sebuah paragraf yang utuh dan mudah
dipahami pembaca.