4.2.1 Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Persuasif
Perolehan hasil tes peningkatan keterampilan menulis paragraf persuasif pada kondisi awal yang belum menggunakan pendekatan kontekstual komponen
learning community melalui media brosur dan hasil tes dengan menggunakan pendekatan kontekstual komponen learning community melalui media brosur pada
siklus I dan siklus II sebagai berikut.
Tabel 27 Peningkatan Nilai Rata-Rata Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II
No. Kategori
Kondisi Awal Siklus I
Siklus II Nilai
Persentase Nilai
Presentase Nilai
Presentase 1
Sangat Baik 93,1
4 358,2
16 2
Baik 218
12 549,8
28 1285,4
68 3
Cukup 447
28 786,1
48 265,2
16 4
Kurang 801
60 284,5
20 Jumlah
1466 100
1713,5 100
1881,8 100
Rata-rata 58,6
68,5 75,2
Berdasarkan data pada tabel tersebut dapat dilihat peningkatan nilai rata-rata siswa pada kondisi awal, siklus I, dan siklus II. Pada kategori nilai sangat baik,
jumlah nilai siswa kondisi awal yaitu 0 atau sebesar 0, jumlah nilai siswa siklus I yaitu 93,6 atau sebesar 4, dan jumlah nilai siswa siklus II yaitu 358,2 atau sebesar
16. Pada kategori nilai baik, jumlah nilai siswa kondisi awal yaitu 218 atau sebesar 12, jumlah nilai siswa siklus I yaitu 549,8 atau sebesar 28, dan jumlah nilai siswa
siklus II yaitu 1285,4 atau sebesar 68. Pada kategori nilai cukup, jumlah nilai siswa kondisi awal yaitu 447 atau sebesar 28, jumlah nilai siswa siklus I yaitu 786,1 atau
sebesar 48, dan jumlah nilai siswa siklus II yaitu 265,2 atau sebesar 16. Pada kategori kurang, jumlah nilai siswa kondisi awal yaitu 801 atau sebesar 60, jumlah
nilai siswa siklus I yaitu 284,5 atau sebesar 20, dan jumlah nilai siswa siklus II yaitu 0 atau sebesar 0.
Kategori hasil tes keterampilan menulis paragraf persuasif dari kondisi awal,
siklus I, dan siklus II dapat dilihat pada diagram berikut ini. Diagram 6 Pengelompokan Nilai Keterampilan Menulis Paragraf Persuasif
Dari data pada diagram tersebut dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan keterampilan siswa dalam menulis paragraf persuasif. Hal ini terlihat
dari kategori nilai siswa. Terjadi peningkatan nilai siswa kondisi awal ke siklus I dengan kategori nilai sangat baik, baik, cukup, dan masih ada beberapa siswa yang
mendapatkan kategori nilai kurang. Sedangkan pada siklus I ke siklus II terjadi
200 400
600 800
1000 1200
1400
Sangat Baik Baik
Cukup Kurang
218 447
801
93,1 549,8
786,1
284,5 358,2
1285,4
319,2 265,2
Kondisi Awal Siklus I
Siklus II
peningkatan nilai siswa dengan kategori sangat baik, baik, cukup, dan tidak ada satu pun siswa yang medapatkan nilai kurang pada siklus II.
Lebih jelasnya hasil tes keterampilan membacakan puisi dari kondisi awal, siklus I, dan siklus II dapat dilihat pada diagram berikut ini.
Diagram 7 Hasil Nilai Rata-rata Keterampilan Menulis Paragraf Persuasif
Dari data pada diagram tersebut dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan keterampilan siswa dalam menulis paragraf persuasif dari kondisi awal,
siklus I, dan siklus II. Nilai rata-rata siswa pada kondisi awal yaitu 58,6, pada siklus I yaitu 68,5, dan pada siklus II yaitu 75,2. Peningkatan keterampilan menulis paragraf
persuasif siswa dari kondisi awal ke siklus I sebesar 9,9 atau 16,8 sedangkan peningkatan keterampilan menulis paragraf persuasif siswa dari siklus I ke siklus II
10 20
30 40
50 60
70 80
Kondisi awal Siklus I
Siklus II 58,6
68,5 75,2
sebesar 6,7 atau 9,8. Peningkatan nilai keterampilan menulis paragraf persuasif siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata masing-masing aspek sebagai berikut.
Tabel 28 Peningkatan Nilai Rata-Rata Tiap Aspek
No. Aspek
Siklus I Siklus II
Peningkatan Rata-rata
Rata-rata Skor
Persentase 100
1 Pengembangan
kerangka paragraf menjadi paragraf
59 64
5 8,4
2 Kohesi
dan koherensi
71 75
4 5,6
3 Argumen
atau alasan dan bukti
86 89
3 3,5
4 Imbauan
atau ajakan
68 75
7 10,3
5 Pilihan kata diksi
73 77
4 5,5
6 Penggunaan
kalimat 57
67 10
17,5 7
Ejaan dan tanda baca
51 62
11 21,1
8 Kerapian tulisan
95 97
2 2,1
Lebih jelasnya, peningkatan nilai rata-rata tiap aspek dapat dilihat pada diagram 8 berikut.
Diagram 8 Peningkatan Nilai Rata-Rata Tiap Aspek
Keterangan: 1.
Pengembangan kerangka paragraf menjadi paragraf 2.
Kohesi dan koherensi 3.
Argumen atau alasan dan bukti 4.
Imbauan atau ajakan 5.
Pilihan kata diksi 6.
Penggunaan kalimat 7.
Ejaan dan tanda baca 8.
Kerapian tulisan Peningkatan keterampilan menulis paragraf persuasif siswa merupakan
tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti. Pada kondisi awal, nilai keterampilan menulis paragraf persuasif siswa masih rendah. Setelah dilakukan tindakan siklus I dan siklus
II dengan pendekatan kontekstual komponen learning community melalui media brosur, keterampilan siswa dalam menulis paragraf persuasif meningkat dari siklus I
ke siklus II. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa peneliti sudah berhasil menggunakan pendekatan kontekstual komponen learning community melalui media
20 40
60 80
100
1 2
3 4
5 6
7 8
59 71
86 68
73 57
51 95
64 75
89 75
77 67
62 97
Siklus I Siklus II
brosur untuk membantu siswa dalam menulis paragraf persuasif. Selain itu, pendekatan dan media yang digunakan tersebut dapat memberikan suasana baru
dalam proses pembelajaran dan membantu siswa dalam belajar.
4.2 2 Perubahan Perilaku Siswa