Usaha Perikanan tangkap Analisis kapasitas perikanan pelagis di Perairan Pesisir Provinsi Sumatera Barat

perubahan dalam teknologi atau sistem pengelolaan perikanan maka fishing fee jauh lebih adaptable dibanding kuota. Keempat, aspek co-existence yakni share atas pemanfaatan sumberdaya ikan dengan pihak ketiga kapal dari daerah lain atau kapal asing.

2.2 Usaha Perikanan tangkap

Dalam pemanfaatan potensi sumberdaya perikanan laut sebagian besar dilakukan melalui usaha perikanan tangkap. Perikanan tangkap merupakan suatu kegiatan ekonomi dalam bidang penangkapan atau pengumpulan hewan atau tanaman air yang hidup di laut atau perairan umum secara bebas Monintja 1994. Menurut UU No.9 tahun 1985 penangkapan ikan adalah kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh ikan pada perairan yang dalam keadaan tidak dibudidayakan dengan alat tangkap atau cara apapun, termasuk kegiatan yang menggunakan kapal untuk menampung, mengangkut, menyimpan, mendinginkan, mengolah dan mengawetkan. Dalam melakukan usaha perikanan tangkap diperlukan beberapa sarana penangkapan berupa input atau dalam perikanan disebut effort yang terdiri dari alat tangkap, tenaga kerja, kapal dan lain-lain. Berdasarkan skala usaha yang ada atau investasi yang dibutuhkan, perikanan tangkap di Indonesia dibagi menjadi 3 yaitu skala kecil, menengah dan skala besar. Perikanan tangkap skala kecil adalah perikanan yang dalam usaha penangkapan ikan tidak menggunakan perahu, perahu tanpa motor dan perahu yang memiliki mesin diluar outboard atau perahu motor tempel. Perikanan skala menengah menggunakan kapal motor inboard engine dan kapal yang berukuran menengah, sedangkan usaha perikanan tangkap skala besar diusahakan oleh perusahaan, memiliki fasilitas penangkapan yang lengkap, kapal motor dengan mesin yang memiliki daya yang besar serta ukuran kapal yang besar. Pada usaha perikanan tangkap skala besar ini, pemilik usaha juga melengkapinya dengan berbagai fasilitas penanganan, pengolahan dan pemasaran ikan Bailey et al. 1987. Berdasarkan data yang diperoleh dari Ditjenkan Tangkap DKP 2005 sampai saat ini usaha perikanan tangkap di Indonesia masih didominasi oleh usaha perikanan skala kecil dan menengah, hal ini terlihat dari data jumlah perahukapal perikanan tangkap di Indonesia pada tahun 2004 yang masih didominasi oleh perahu tanpa motor sebesar 200 000 buah 42.58, perahu motor tempel sebanyak 146 270 buah 31.14 dan kapal motor sebanyak 123 440 buah 26.28 seperti terlihat pada Gambar 2 di bawah ini. Selanjutnya dari 123 440 buah 26.28 kapal motor sebagian besar masih didominasi oleh perahukapal motor di bawah 5 GT dan antara 5 – 10 GT yaitu masing-masing sebanyak 79 180 buah 64.14 dan 24.060 buah 19.49 yang dapat dikatagorikan ke dalam usaha skala menengah, sedangkan kapal yang berukuran di atas 200 GT hanya sebanyak 670 buah 0.54. perahu tanpa motor 42.58 perahu motor tempel 31.14 kapal motor 26.28 Gambar 2 Jumlah PerahuKapal Perikanan Laut di Indonesia tahun 2004. Sumber: Ditjenkan Tangkap DKP 2005

2.3 Sumberdaya Ikan Pelagis