Tabel 2 Panjang garis pantai dan jumlah pulau kecil per KabupatenKota di Sumatera Barat
Pulau-Pulau Kecil No
KabKota Daratan
Sumatera Garis Pantai
Km Jumlah
Total garis pantaiKm
1 Pasaman 135.40
7.55 5
142.95 2 Agam
36.97 1.49
2 38.47
3 Pd Pariaman
58.19 4.14
6 62.33
4 Padang 76.05
23.58 19
99.63 5 Pesisir
Selatan 234.20
44.00 20
278.20 6
Mentawai -
1 798.80 323
1 798.80 Jumlah
540.81 1 879.57 375 2
420.38 Sumber CRITC Sumatera Barat 2000
Berdasarkan hasil konvensi dari evaluasi potensi sumberdaya ikan laut tahun 1997 yang dilaksanakan oleh Komisi Nasional Pengkajian Stok
Sumberdaya Ikan, maka potensi lestari MSY perikanan laut Sumatera Barat + 289 936 tontahun Propeda Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Sumatera
Barat Tahun 2001 – 2005 yang tersebar di perairan pantai sampai Zona Ekonomi Ekslusif ZEE.
4.3. Perkembangan Perikanan Tangkap di Propinsi Sumatera Barat
Produksi perikanan tangkap di propinsi Sumatera Barat terdiri dari ikan pelagis kecil seperti kembung Rastrelliger sp., layang Decapterus sp., selar
selar sp., lemuru Sardinella longiceps , tetengkek Megalaspis cordyla,
layaran Istiopurus plepterus, tembang Sardinella fimbriata dan teri Stolephorus sp., ikan pelagis besar terdiri dari ikan tuna Thunnus sp.,
cakalang Katsuwonus pelamis, tongkol Auxis thazard dan tenggiri Scomberomurus sp. serta ikan-ikan demersal dan ikan karang seperti kakap
merah Lates calcariper, kerapu Ephynephelus sp., kuwe Caranx sp., manyung Tachysurus sp. , bambangan Lutjanus sp., gerot-gerot Pomadasys
sp., kurisi Nemipterus spp., beloso Synodontidae, layur Trichioridae, ikan sebelah Psettodidae, lidah Cynoglossus spp., peperek Leiognathidae,
swangi Priacanthus spp., pari Trigonidae, bawal hitam Formio niger dan bawal putih Pampus argenteus, serta jenis udang-udangan seperti udang putih
Penaeus merguiensis, udang windu Penaeus monodon, udang dogol Metapenaeus spp., udang lobsterbarong Panulirus sp.. Sebagai gambaran,
musim penangkapan yang terbanyak terjadi pada bulan Januari dan April-Mei
serta puncak musim penangkapan terjadi pada bulan Nopember – Desember Merta et al., 1998.
Dari keseluruhan hasil tangkapan ikan, yang paling banyak didominasi oleh ikan pelagis terutama pelagis kecil. Hal ini disebabkan sebagian besar nelayan
yang berada di Sumatera Barat melakukan penangkapan di perairan dekat pantai, dimana kecenderungan ikan pelagis kecil umumnya berada di perairan
pantai. Perkembangan hasil tangkapan ikan dari tahun 1984 sd 2004 dapat dilihat pada Tabel 3 dan Gambar 9.
Tabel 3 Perkembangan hasil tangkapan ikan di Provinsi Sumatera Barat tahun 1984– 2004
Hasil tangkapan ikan ton Tahun
Pelagis kecil
Pelagis besar
Demersal +karang
Udang +bin.lunak
Jumlah
1984 1985
1986 1987
1988 1989
1990 1991
1992 1993
1994 1995
1996 1997
1998 1999
2000 2001
2002 2003
2004 9 784.60
9 965.30 13 249.30
16 847.90 18 416.20
23 106.30 24 439.35
26 447.50 23 869.60
19 793.40 27 214.30
26 194.10 26 532.00
30 085.80 31 535.80
33 831.60 33 284.80
32 993.40 24 672.50
30 162.00 28 660.79
14 878.74 14 931.40
16 475.06 17 216.38
23 504.00 19 575.86
20 690.47 22 064.42
25 679.44 30 964.60
35 722.48 34 454.90
40 467.90 43 750.31
50 514.30 45 413.70
48 862.78 49 126.86
45 876.30 39 791.70
34 716.84 4 293.56
2 817.60 4 476.74
4 360.62 1 561.20
5 882.24 6 211.81
5 915.78 9 142.36
13 657.20 6 310.82
10 103.40 10 682.70
11 981.89 11 689.50
9 908.21 10 116.92
11 834.94 11 334.40
18 373.50 30 610.78
540.50 563.90
703.50 820.20
1 209.80 1 647.10
1 687.73 984.20
1 098.20 1 239.20
1 605.30 3 025.00
2 501.40 2 652.00
2 834.00 2 972.00
3 315.80 6 924.40
3 861.80 5 585.30
8 379.60 29 497.40
28 278.20 34 904.60
39 245.10 44 691.20
50 211.50 53 029.36
55 411.90 59 789.60
65 658.70 70 852.90
73 777.40 80 184.00
88 470.10 96 573.60
92 125.60 95 580.30
100 879.60 85 745.00
98 441.00 102 368.00
Sumber: DiskanDKP Sumbar 1985-2005
20000 40000
60000 80000
100000 120000
198 4
19 86
19 88
199 19
92 199
4 19
96 199
8 200
200 2
200 4
Tahun H
asi l t
an g
kap an
to n
Pel.besar Pel.kecil
demersal+karang udang+bin.lunak
Prod.total
Gambar 9 Perkembangan hasil tangkapan ikan laut di perairan Sumatera Barat tahun 1984 – 2004.
Nelayan yang menangkap ikan terdiri dari nelayan penuh dan sambilan utama, jumlah nelayan cenderung mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Jumlah nelayan menurut wilayah kabupaten dan kota keadaan tahun 2004 seperti pada Tabel 4. Sedangkan perkembangan jumlah nelayan selama 10
tahun terakhir seperti pada Tabel 5 dan Gambar 10. Tabel 4 Jumlah nelayan di wilayah KabupatenKota Pesisir
Provinsi Sumatera Barat tahun 2004 Nelayan
No. KabupatenKota Penuh Sambilan
Jumlah
1. 2.
3. 4.
5. 6.
7. Pasaman Barat
Agam Padang Pariaman
Pariaman Padang
Pesisir Selatan Kepulauan Mentawai
3 662 2 176
5 305 700
4 887 6 332
1 225 1 775
714 2 160
293 1 669
2 020 1 102
5 437 2 890
7 465 993
6 556 8 352
2 327 Jumlah
24 287 9 733
34.020 Sumber : BPS Sumbar 2004
Tabel 5 Perkembangan jumlah nelayan perikanan tangkap tahun 1995 – 2004
Jumlah Nelayan orang Tahun
Penuh Sambilan utama
Jumlah 1995
1996 1997
1998 1999
2000 2001
2002 2003
2004 23 316
24 606 24 249
24 106 24 283
24 373 25 843
23 258 24 284
24 287 8 579
8 114 8 591
8 575 8 052
7 994 6 549
8 389 7 937
9 733 31 895
32 720 32 840
32 681 32 335
32 367 32 392
31 647 32 221
34 020
Sumber: DiskanDKP Sumbar 1985-2005
5000 10000
15000 20000
25000 30000
35000 40000
1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004
Tahun ju
m lah
n el
ayan o
ran g
Nelayan Penuh Sambilan Utama
total nelayan
Gambar 10 Perkembangan nelayan perikanan tangkap tahun 1995-2004.
4.4. Armada dan Alat Tangkap yang digunakan