Padang dan rata-rata 8 knot dengan pola berubah-ubah namun arah dominannya hampir tegak lurus garis pantai. Lemahnya kecepatan angin timur
disebabkan karena arah angin musim timur telah mengalami pembelokan arah akibat gaya coriolis pada saat ITCZ Inter Tropical Convergence Zone yang
berada di bagian selatan khatulistiwa. Sebagaimana halnya suatu daerah dengan iklim tropis basah dan memiliki
bulan kering yang sangat pendek Sumatera Barat memiliki intensitas curah hujan selama lima tahun terakhir 1998-2002, berkisar antara 3 821.0 mm sampai 5
723.0 mm dengan curah hujan rata-rata per tahun 376.14 mm. Jika mengacu klasifikasi iklim Schmidt dan Ferguson serta Mahr, maka iklim Sumatera Barat
secara keseluruhan adalah Tipe A dan WB dengan jumlah bulan basah lebih dari 9 bulan.
4.2. Keragaan Potensi Sumberdaya Ikan
Dari 17 KabupatenKota di Sumatera Barat, ada dua kota dan lima Kabupaten yang mempunyai wilayah pesisir dan laut, masing-masing daerah
tersebut adalah : Kota Padang, Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Padang Pariaman, Kota Pariaman, Kabupaten Agam, Kabupaten Pasaman Barat dan
Kabupaten Mentawai. Total luas perairan laut Sumatera Barat adalah 186 580.00 Km
2
dengan luas perairan teritorial 57 880.00 Km
2
, 128 700.00 Km
2
perairan ZEE serta memiliki panjang garis pantai 2 420.38 Km dengan rincian sepanjang 375 km merupakan panjang garis pantai dari Air Bangis Kabupaten
Pasaman Barat sampai ke daerah Silaut Kabupaten Pesisir Selatan dan selebihnya adalah garis pantai di Kabupaten Kepulauan Mentawai. Luas
perairan laut Sumatera Barat melebihi dua pertiga dari luas daratan yang dimiliki.
Potensi sumberdaya kelautan dan pesisir di Sumatera Barat sangat kaya dan beragam. Sumberdaya tersebut ada yang dapat diperbaharui renewable
resources seperti sumberdaya perikanan perikanan tangkap, budidaya, industri pengolahan dan bioteknologi, mangrove, energi gelombang, pasang surut, angin
dan OTEC Ocean Thermal Energy Conversion; dan ada juga yang tidak dapat diperbaharui non-renewable resources seperti sumberdaya minyak dan gas
bumi dan berbagai jenis mineral. Selain dua jenis sumberdaya tersebut, juga terdapat berbagai jasa lingkungan kelautan yang dapat dikembangkan untuk
pembangunan pariwisata bahari, industri maritim, jasa angkutan dan sebagainya.
Tabel 2 Panjang garis pantai dan jumlah pulau kecil per KabupatenKota di Sumatera Barat
Pulau-Pulau Kecil No
KabKota Daratan
Sumatera Garis Pantai
Km Jumlah
Total garis pantaiKm
1 Pasaman 135.40
7.55 5
142.95 2 Agam
36.97 1.49
2 38.47
3 Pd Pariaman
58.19 4.14
6 62.33
4 Padang 76.05
23.58 19
99.63 5 Pesisir
Selatan 234.20
44.00 20
278.20 6
Mentawai -
1 798.80 323
1 798.80 Jumlah
540.81 1 879.57 375 2
420.38 Sumber CRITC Sumatera Barat 2000
Berdasarkan hasil konvensi dari evaluasi potensi sumberdaya ikan laut tahun 1997 yang dilaksanakan oleh Komisi Nasional Pengkajian Stok
Sumberdaya Ikan, maka potensi lestari MSY perikanan laut Sumatera Barat + 289 936 tontahun Propeda Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Sumatera
Barat Tahun 2001 – 2005 yang tersebar di perairan pantai sampai Zona Ekonomi Ekslusif ZEE.
4.3. Perkembangan Perikanan Tangkap di Propinsi Sumatera Barat