Alat tangkap pukat cincin

Tabel 8 Jenis dan nilai investasi yang digunakan untuk penangkapan ikan menggunakan alat tangkap bagan No Jenis Investasi Nilai Rp Umur Ekonomis tahun 1. 2. 3. Kapal - ukuran 0 - 15 GT - diatas 15 GT Mesin Alat tangkap 30-125 juta 150-500 juta 7 - 100 juta 5 juta 15 - 20 8 -10 8

4.4.4 Alat tangkap pukat cincin

Pukat cincin merupakan alat tangkap yang telah menerapkan teknologi maju sehingga sangat efektif untuk menangkap jenis-jenis ikan pelagis dalam jumlah besar. Pukat cincin yang dimiliki oleh nelayan di Sumatera Barat masih tergolong kepada mini purse seine. Prinsip dasar pengoperasian dari purse seine adalah melingkari kawanan ikan, kemudian ikan yang telah terkurung di dalam lingkungan jaring terkumpul dan tertangkap pada bagian yang berbentuk kantong setelah dilakukan proses pengerucutan jaring pursing dan hauling. Pada saat ini pukat cincin diusahakan oleh nelayan di Sasak Kecamatan Ranah Pesisir Kabupaten Pasaman Barat dan Kota Padang. Jenis ikan yang tertangkap dengan pukat cincin antara lain: tenggiri, tuna, tongkol, kakap merah, alu- alutete, layur, tongkol, tetengkek, cumi-cumi, kuwe, bawal dan lain-lain. Alat tangkap pukat cincin dioperasikan dengan menggunakan kapal motor dengan panjang berkisar antara 17 - 22 meter, tonnase antara 25 – 30 GT, dengan mesin penggerak berkekuatan antara 90 – 160 PK. Satu unit kapal membutuhkan anak buah kapal ABK sebanyak 13 - 19 orang. Hasil tangkapan dari alat tangkap pukat cincin berkisar antara 300 kilogram – 3000 kg per trip atau rata-rata 600 kilogram per trip. 1 kali trip penangkapan ikan membutuhkan waktu 2 -3 hari jadi rata-rata trip per bulannya sebanyak 10 – 11 kali, dengan biaya operasional berkisar antara Rp. 900 000 – Rp. 1 500 000 per trip. Bekal atau input yang dibutuhkan setiap kali melakukan operasi penangkapan ikan menggunakan alat tangkap pukat cincin antara lain: bahan bakar minyak berupa solar, minyak tanah dan oli untuk mesin, es dan bekal makanan. 1 trip penangkapan ikan membutuhkan bahan bakar berupa solar sebanyak 200 – 300 liter, minyak tanah 5 liter, dan es 5 – 10 batang, ransum rata-rata Rp.10 000 per orang per hari, dengan ABK sebanyak 15 orang berarti dibutuhkan ransum 15 x 10 000 x 3 = Rp. 450 000,-. Investasi yang dibutuhkan untuk 1 unit pukat cincin antara lain: 1 unit kapal yang biasanya terbuat dari kayu dengan panjang antara 17 – 22 meter, lebar kapal rata-rata 4.5 meter, tinggi 1.3 meter dengan tonnase 25 – 30 GT dan tenaga mesin rata-rata 190 PK dengan harga sekitar Rp 500 000 000,-, alat tangkap pukat cincin berupa jaring dengan ukuran 400 x 45 meter. Rata-rata biaya per trip untuk ke empat jenis alat tangkap yaitu pukat cincin, pancing tonda, bagan dan payang seperti pada Tabel 9. Tabel 9 Rata-Rata biaya per trip menurut jenis alat tangkap No Alat tangkap Biaya rata-rata Rptrip 1 2 3 4 Pukat cincin Pancing tonda Bagan Payang 1 366 832.62 2 469 086.49 512 114.68 219 705.66

4.5. Sumbangan sektor Perikanan terhadap PDRB