hari ini, akan menghasilkan keuntungan yang dapat diinvestasikan dan akan dihargai lebih pada masa yang akan datang. Bagaimanapun, jika ikan telah
dipanen hari ini maka biaya akan lebih tinggi dan ukuran stok akan berkurang, yang mana memiliki konsekwensi biologi dan ekonomi pada masa yang akan
datang Milon et al. 1999. Selanjutnya diasumsikan tujuan manajemen sumberdaya adalah untuk
memaksimalkan keuntungan disamping melestarikan stok, model yang tepat untuk menemukan tingkat effort yang optimal secara ekonomi solusi MEY. Hal
ini disempurnakan dengan memaksimalkan net present value dari pemanenan yang berdasarkan kurva hasil tangkapan lestari. Solusi jangka panjang
digambarkan dengan tambahan cost yaitu marginal user cost dari peningkatan effort pada periode sekarang. Marginal user cost merupakan present value dari
penurunan panen di masa yang akan datang. Dengan suatu discount rate yang positif, tingkat optimum dari effort akan berada antara E
MEY
dan E
OAE
Milon et al. 1999.
2.7.3 Keterkaitan model dinamik dengan model statik
Menurut Fauzi 2004 terdapat keterkaitan antara model dinamik dengan model statik. Secara matematis keterkaitan kedua pendekatan tersebut bisa
dilihat dari persamaan Golden Rule yaitu:
h x
∂ ∂
= ∂
∂
π π
δ
1
, dimana jika nilai δ sangat
tinggi dan mendekati tak hingga
∞ =
δ
, komponen sebelah kanan dari persamaan di atas akan menjadi nol, hal ini berarti net price atau rente
sumberdaya sama dengan nol, yang identik dengan konsep pengelolaan dalam kondisi akses terbuka open access, sebaliknya jika nilai
δ = 0 maka persamaan di atas akan menghasilkan
= ∂
∂ x
π
yang identik dengan maksimisasi rente sumberdaya dalam kondisi sole owner MEY.
Dalam konteks dinamik, perikanan yang open access dapat dilihat sebagai kasus dimana discount rate tak terhingga. Dengan demikian, meski rente positif
dapat diperoleh dengan menekan tingkat upaya, namun pelaku ekonomi tidak ada yang mau melakukan hal tersebut, karena jika melakukannya, pihak lain
akan mendapatkan keuntungan tanpa mengurangi terhadap keuntungan saat ini
current revenue. Akibatnya, kembali akan memicu entry ke industri yang pada gilirannya menihilkan setiap manfaat yang diperoleh dari pengurangan upaya.
Dengan kata lain, dalam perikanan dengan akses terbuka, dampak positif masa depan dari pengurangan upaya saat ini diabaikan, seolah-olah manfaat positif
tersebut didiskon dengan discount rate yang sangat tinggi infinite. Dengan logika yang sama, pengelolaan optimal dalam kondisi statik MEY dapat dilihat
dalam konteks dinamik sebagai kasus dengan discount rate nol. Jika discount rate sama dengan nol, maka manfaat di masa mendatang sama bobotnya
dengan manfaat yang kita peroleh saat ini. Dengan kata lain, dalam kondisi discount rate nol, manfaat ekonomi yang diperoleh dari sumberdaya ikan tidak
dibandingkan dengan manfaat yang diperoleh dari aset finansial lainnya, sehingga keputusan yang terbaik adalah melakukan pemanenan pada saat rente
yang diperoleh adalah yang terbesar, yakni pada tingkat upaya sebesar E Fauzi
2004. Untuk tingkat discount rate yang positif dan terbatas finite, Sebagaimana
yang ditampilkan pada Gambar 6, maka tingkat optimal upaya pada model dinamik berada di antara dua keseimbangan ekstrem tersebut
dan .
Posisi yang pasti dari tingkat optimal
MEY
E
OA
E
∗ E
akan sangat tergantung dari nilai discount rate itu sendiri dan fungsi biaya. Nilai discount rate yang tinggi akan
menyebabkan tingkat upaya yang optimal mendekati keseimbangan open access. Selanjutnya semakin meningkat nilai discount rate , semakin berkurang
keseimbangan biomas, sehingga dapat disimpulkan bahwa keseimbangan biomas yang optimal dalam kondisi dinamik akan berada antara open access
dan sole owner atau
x x
x ≤
∗ ≤
∞
Fauzi 2004.
3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian