pakan adalah materi yang tergolong sulit. Selain butir tersebut, hampir semua peserta didik menyatakan bahwa pada saat pembelajaran menggunakan
multimedia interaktif, mereka merasa tertarik, menyukai proses pembelajaran, dan lebih termotivasi dalam belajar. Hal ini terlihat dari kriteria sangat tinggi yang
didapatkan oleh kesembilan butir pernyataan.
g. Produk akhir
Tahap terakhir dari proses pengembangan multimedia adalah produksi akhir. Produk akhir atau disebut juga dengan produk final adalah produk yang
telah diperbaiki direvisi setelah uji coba skala luas. Produk final yang dihasilkan dari serangkaian proses pengembangan media ini berupa multimedia interaktif
materi pakan buatan. Produk ini dapat disebarluaskan dan digunakan pada sekolah lain yang memiliki jurusan perikanan.
B. Pembahasan
Pengembangan multimedia pembelajaran secara umum bertujuan untuk memperoleh media pembelajaran yang efektif diterapkan dalam pembelajaran.
lebih lanjut, penelitian ini mendeskripsikan 1 penilaian kelayakan multimedia dan 2 hasil uji efektivitas multimedia dalam pembelajaran.
1. Penilaian kelayakan validasi multimedia
Penilaian multimedia terdiri atas dua aspek, yaitu penilaian multimedia dari segi tampilan media dan penilaian multimedia dari segi muatan materi
content. Penilaian multimedia dari segi tampilan dilakukan oleh pakar media dari Jurusan Biologi Unnes yaitu Drs. Ibnul Mubarok dan guru mata pelajaran
produktif yaitu Desy Anjaryani, S.Pi. Data mengenai penilaian media diperoleh melalui lembar validasi. Aspek yang dinilai meliputi kualitas suara, kualitas
visual tampilan gambar, sajian animasi, pemilihan komposisi warna, daya dukung musik, serta pemilihan jenis dan ukuran font. Dari hasil penilaian multimedia
didapatkan rata-rata 2,67 yang termasuk dalam kriteria layak Tabel 6. Multimedia dikatakan layak jika rata-rata yang didapatkan dari penilaian pakar
berada di dalam range antara 2,36 – 3,00. Hasil ini menunjukkan bahwa dari segi
tampilan presentasi, multimedia interaktif yang dikembangkan layak untuk digunakan dalam pembelajaran materi pakan buatan karena telah memenuhi
kriteria kelayakan. Multimedia yang dikembangkan dalam penelitian ini menggabungkan
unsur audio dan visual. Pada setiap slide terdapat narasi yang menjelaskan teks, gambar, animasi, dan video yang disajikan. Kelemahan pada multimedia ini
adalah kualitas suara narasi yang tidak konstan dan bergema. Oleh karena itu, dilakukan proses rekaman ulang untuk sebagian besar suara narasi sehingga
didapatkan suara narasi yang konstan, jernih, dan tidak bergema. Penilaian multimedia dari segi materi content dilakukan oleh pakar
dalam bidang perikanan pada Jurusan Biologi Unnes yaitu Ir. Tyas Agung P, M.Sc.ST dan guru mata pelajaran produktif yaitu Desy Anjaryani, S.Pi. Dari
penilaian kedua pakar ini, didapat rata-rata sebesar 2,93 Tabel 5. Angka ini menunjukkan bahwa multimedia dinyatakan layak, karena berkisar dalam range
2,36 – 3,00. Dengan kata lain, multimedia yang dikembangkan dapat digunakan
sebagai sumber belajar karena sesuai dengan kurikulum yang berlaku, kedalaman materi sesuai dengan tingkat pendidikan, penyajian mudah dipahami, serta mudah
dalam penggunaan. Gooch 2012 menjelaskan bahwa umpan balik yang didapat dari para
pakar berfungsi untuk membimbing dan membentuk perencanaan dan pengembangan produk. Masukan yang didapat dari para pakar berfungsi untuk
mempertajam kebutuhan dari produk yang dikembangkan. Data dari pakar didapat dari lembar evaluasi dengan format jawaban berbentuk skala likert. Rating yang
didapat dari para pakar menunjukkan penilaian mereka terhadap produk dalam skala 1
– jelek, 2 – cukup, dan 3- bagus. Dengan hasil penilaian aspek tampilan sebesar 2,67 dan aspek materi content sebesar 2,93, dapat dikatakan bahwa
media yang dikembangkan telah dinilai cukup bagus oleh para pakar.
2. Efektivitas multimedia