Prinsip pengembangan multimedia Tinjauan Pustaka

3 Evaluasi kelompok kecil small group evaluation Evaluasi kelompok kecil dilakukan terhadap sekelompok peserta didik secara bersamaan. Jumlah kelompok kecil minimal terdiri dari lima orang peserta didik yang dapat mewakili populasi target. Peserta didik yang dipilih dalam kegiatan ini hendaknya mencerminkan karakteristik populasi. Diusahakan kelompok ini terdiri dari peserta didik yang kurang pandai, sedang, dan pandai, laki-laki dan perempuan, dan berbagai latar belakang. Informasi yang perlu digali dari evaluasi kelompok kecil yaitu efektivitas, efisiensi, kemudahan penggunaan implementasi, kemenarikan appealing.

b. Uji coba lapangan field test

Uji coba lapangan adalah uji coba master media sebelum direproduksi dan disebarluaskan. Informasi yang perlu digali dalam uji coba lapangan yaitu informasi implementasi, informasi efektivitas, dan informasi kemenarikan. Langkah-langkah yang dilakukan dalam kegiatan evaluasi meliputi perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan. Perancangan meliputi fokus evaluasi, penentuan pertanyaan evaluasi, penentuan subyek evaluasi, penentuan teknik pengumpulan data, dan pengembangan kisi-kisi dan instrumen. Pelaksanaan evaluasi mencakup dua kegiatan yaitu pengumpulan data dan analisis data. Alat pengumpulan data berupa tes dan non tes. Pelaporan yaitu melaporkan hasil dari kegiatan evaluasi. Isi utama dari laporan evaluasi adalah temuan berupa kelemahan-kelemahan dan kekuatan-kekuatan dari media yang sedang dikembangkan. Kelemahan tersebut yang akan menjadi acuan untuk melakukan revisi selanjutnya Warsita 2008.

3. Prinsip pengembangan multimedia

Mayer 2009 merangkum tujuh prinsip pengembangan multimedia berdasarkan teori kognitif multimedia learning: 1. Prinsip multimedia : murid-murid bisa belajar lebih baik dari kata-kata dan gambar-gambar daripada kata-kata saja. 2. Prinsip keterdekatan ruang : murid-murid bisa belajar lebih baik saat kata-kata dan gambar-gambar terkait disajikan saling berdekatan daripada saling berjauhan di halaman atau di layar. 3. Prinsip keterdekatan waktu: murid-murid bisa belajar lebih baik saat kata-kata dan gambar-gambar terkait disajikan secara simultan berbarengan daripada suksesif bergantian. 4. Prinsip koherensi: murid-murid bisa belajar lebih baik saat kata-kata, gambar- gambar, atau suara-suara ekstratambahan dibuang daripada dimasukkan. 5. Prinsip modalitas: murid-murid bisa belajar lebih baik dari animasi dan narasi daripada animasi dan teks on-screen. 6. Prinsip redundansi: murid-murid bisa belajar lebih baik dari animasi dan narasi daripada animasi, narasi, dan teks on-screen. 7. Prinsip perbedaan individual: pengaruh desain lebih kuat terhadap murid- murid berpengetahuan rendah daripada berpengetahuan tinggi, dan terhadap murid-murid berkemampuan spatial tinggi daripada berkemampuan spatial rendah. Hal ini senada dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Saguni 2006 bahwa: 1 Siswa yang diberi prinsip-prinsip pembelajaran dengan menggunakan modality yaitu pola narration dan spatial contiguity yaitu pola integrated text dan separated text hasil belajar retensi, transfer dan matching lebih baik dibandingkan siswa yang tidak diberi prinsip-prinsip pembelajaran tersebut; 2 Siswa dalam kelompok N narration lebih baik hasil belajarnya dibandingkan dengan siswa dalam kelompok IT integreted text; 3 Siswa dalam kelompok IT integrated text lebih baik hasil belajarnya dibandingkan dengan siswa dalam kelompok ST separated text. Format penyajian multimedia pembelajaran dapat dikategorikan dalam lima kelompok, yaitu tutorial, drill and practice, simulasi, percobaan, dan permainan. Multimedia interaktif yang disusun merupakan aplikasi dari metode tutorial. Program pembelajaran tutorial dengan komputer meniru sistem tutor yang dilakukan oleh guru atau instruktur. Informasi berupa konsep disajikan di layar komputer dengan teks, gambar, atau grafik. Pada saat peserta didik telah membaca dan menyerap konsep itu, suatu pertanyaan atau soal diajukan. Materi yang disajikan dilengkapi dengan soal latihan yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Respon peserta didik kemudian dianalisa komputer dan peserta didik diberi umpan balik sesuai jawabannya. Dalam pembelajaran ini, guru berperan sebagai fasilitator Arsyad 2004.

4. Manfaat multimedia