Uji coba skala luas dan revisi

Tabel 8 Rekapitulasi angket penilaian peserta didik terhadap multimedia No. Pernyataan Jawaban “ya” Jawaban “tidak” 1. Pemakaian multimedia praktis 100 2. Tulisan pada multimedia jelas 100 3. Bentuk dan ukuran huruf pada multimedia 100 mudah dibaca 4. Bahasa yang digunakan mudah dimengerti 88,8 11,1 5. Bahasa yang digunakan sederhana, lugas 100 dan komunikatif 6. Penggunaan gambar memudahkan pemahaman 100 7. Video memudahkan pemahaman 100 8. Multimedia meningkatkan motivasi belajar 100 9. Multimedia memudahkan penjelasan guru 88,8 11,1 10. Soal dalam multimedia dapat digunakan 100 untuk mengukur kemampuan diri sendiri Selain angket di atas, peserta didik memberikan masukan untuk memperbesar ukuran video-video yang terdapat dalam multimedia. Akan tetapi peneliti tidak dapat memperbesar ukuran video karena video tersebut adalah video yang diunduh dari www.youtube.com dan tidak terdapat resolusi yang lebih besar. Jika dipaksakan untuk memperbesar ukuran video, tampilannya akan terlihat pecah, sehingga dari uji coba skala terbatas ini tidak dilakukan revisi. Dilihat dari nilai dan tanggapan peserta didik yang sangat positif ini, dapat dikatakan bahwa multimedia sudah memenuhi kriteria dan dapat dilanjutkan ke tahap berikutnya yaitu uji coba skala luas.

f. Uji coba skala luas dan revisi

Uji coba skala luas bertujuan untuk menguji efektivitas multimedia yang dikembangkan dan untuk menggali kelebihan dan kelemahan dari penerapan multimedia pada proses pembelajaran materi pakan buatan. Uji coba skala luas dilakukan di SMK Perikanan Nusantara Demak pada kelas XI Jurusan Agribisnis Perikanan yang terdiri atas 17 peserta didik. Pada tahap ini, multimedia digunakan sebagai sumber pembelajaran pada materi pakan buatan. Pembelajaran berlangsung selama 14JP, dengan 8 JP untuk teori, 4JP untuk praktikum, dan 2 JP untuk evaluasi. Data yang diperoleh dari uji coba skala luas adalah nilai post test, nilai laporan, nilai evaluasi, serta tanggapan peserta didik dan tanggapan guru. Data ini kemudian dianalisis untuk mengetahui efektivitas multimedia. Multimedia dikatakan efektif sebagai sumber belajar apabila ketuntasan klasikal mencapai ≥85 dengan nilai hasil belajar peserta didik mencapai ≥80. 1 Hasil belajar peserta didik Hasil belajar diperoleh dari post test, laporan praktikum, dan ulangan evaluasi. a Skor post test Post test dilaksanakan sebanyak dua kali yaitu pada sub materi bahan baku pakan dan perhitungan formulasi pakan. Post test dilaksanakan pada akhir kegiatan pembelajaran, untuk sub materi bahan baku pakan, waktu yang dialokasikan adalah 15 menit, sementara itu waktu yang dialokasikan untuk sub materi perhitungan formulasi pakan adalah 45 menit. Jumlah soal post test untuk sub materi bahan baku pakan terdiri atas 8 soal uraian singkat. Rekapitulasi skor post test bahan baku pakan disajikan dalam tabel 9. Tabel 9 Rekapitulasi skor pos test bahan baku pakan Komponen yang diukur skor persentase ∑ peserta didik dengan kategori tuntas 17 100 ∑ peserta didik dengan kategori tidak tuntas Skor tertinggi 100 Skor terendah 77,5 Rerata skor peserta didik 88,24 Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 9 Pada post test bahan baku pakan, semua peserta didik memperoleh skor 76 sehingga ketuntasan klasikal mencapai 100. Peserta didik yang mendapat skor tertinggi sebesar 100 adalah peserta didik dengan kode AP1 dan AP12, sementara peserta didik yang mendapat skor terendah sebesar 77,5 adalah peserta didik dengan kode AP9, AP11, dan AP15. Hasil perolehan skor ini menunjukkan bahwa peserta didik telah memahami materi bahan baku pakan. Post test kedua dilaksanakan setelah penyampaian materi perhitungan formulasi pakan. Peserta didik diminta untuk mengerjakan satu butir soal dengan dua metode perhitungan, yaitu metode segiempat dan metode linier. Rekapitulasi skor post test perhitungan formulasi pakan disajikan dalam tabel 10. Tabel 10 Rekapitulasi skor pos test perhitungan formulasi pakan Komponen yang diukur skor persentase ∑ peserta didik dengan kategori tuntas 13 76 ∑ peserta didik dengan kategori tidak tuntas 4 24 Skor tertinggi 100 Skor terendah 50 Rerata skor peserta didik 87,94 Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 10 Pada post test perhitungan formulasi pakan, 41 peserta didik memperoleh skor 100, 35 mendapat skor ≥80, dan 24 memperoleh skor kurang dari 76. Dari 24 peserta didik yang mendapat skor kurang dari 76, 12 mendapat skor yang tergolong cukup bagus, yaitu ≥70, sementara sisanya mendapat skor ≤60. Skor tertinggi sebesar 100 diperoleh peserta didik dengan kode AP2, AP3, AP5, AP7, AP12, AP13, dan AP17, sementara skor terendah sebesar 50 diperoleh peserta didik dengan kode AP 15. Dari hasil post test perhitungan formulasi pakan ini, diketahui bahwa sebagian besar peserta didik telah memahami materi perhitungan formulasi pakan. b Skor laporan praktikum Dalam Standar Kompetensi memproduksi pakan ikan, terdapat Kompetensi Dasar membuat pakan yang menuntut peserta didik untuk dapat menjelaskan proses pembuatan pakan. Untuk mendapat pemahaman menyeluruh mengenai proses pembuatan pakan, perlu diadakan praktikum pembuatan pakan. Dalam praktikum ini, pakan yang dibuat berbentuk pelet dengan kandungan protein sebesar 30. Bahan baku yang digunakan dalam proses pembuatan pelet adalah tepung ikan, tepung jagung, tepung kedelai, tepung kanji, vitamin premix aquavita, dan air tawar. Alat yang digunakan berupa timbangan, kompor, wajan, spatula, gayung, baskom, penggiling daging, dan pisau. Praktikum dilaksanakan secara berkelompok, masing-masing kelompok terdiri atas 4 sampai 5 orang. Masing-masing kelompok membuat pelet dalam jumlah yang berbeda. Seluruh peserta didik diminta untuk mengenakan masker dan sarung tangan saat pelaksanaan praktikum untuk meminimalkan resiko kecelakaan kerja. Skor diambil dari laporan praktikum yang disusun secara individu. Peserta didik diberi tugas untuk menyusun laporan praktikum yang terdiri atas judul, tujuan, dasar teori termasuk perhitungan kebutuhan bahan baku, alat dan bahan, cara kerja, hasil, pembahasan, dan kesimpulan. Selain itu peserta didik juga diminta untuk mencantumkan identitas dan menuliskan pustaka yang dipakai dalam penyusunan laporan. Salah satu laporan yang disusun oleh peserta didik dapat dilihat pada lampiran 11. Rekapitulasi skor laporan praktikum pembuatan pelet disajikan dalam tabel 11. Tabel 11 Rekapitulasi skor laporan praktikum pembuatan pelet Komponen yang diukur skor persentase ∑ peserta didik dengan kategori tuntas 16 95 ∑ peserta didik dengan kategori tidak tuntas 1 5 Skor tertinggi 100 Skor terendah 75 Rerata skor peserta didik 86,47 Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 12 Perolehan skor dari laporan praktikum cukup bagus, ketuntasan klasikal mencapai 94,12 dengan skor ≥80. Skor tertinggi sebesar 100 diperoleh peserta didik dengan kode AP3 dan AP13, sementara skor terendah diperoleh peserta didik dengan kode AP11 sebesar 75. Dari kegiatan praktikum dan penyusunan laporan praktikum ini, peserta didik telah mampu memahami dan melakukan proses pembuatan pakan dengan benar. c Skor evaluasi ulangan Evaluasi diberikan pada akhir proses pembelajaran materi pakan, berupa tes tertulis dengan bentuk soal pilihan ganda sebanyak 36 butir soal. Waktu yang dialokasikan sebanyak 2JP 90 menit. Soal yang digunakan untuk evaluasi ini telah melalui uji validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran soal Tabel 4. Rekapitulasi skor evaluasi materi pakan buatan disajikan dalam tabel 12. Tabel 12 Rekapitulasi skor evaluasi materi pakan buatan Komponen yang diukur skor persentase ∑ peserta didik dengan kategori tuntas 17 100 ∑ peserta didik dengan kategori tidak tuntas Skor tertinggi 97,2 Skor terendah 76 Rerata skor peserta didik 83,92 Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 13 Skor tertinggi diperoleh peserta didik dengan kode AP3 sebesar 97,2, sementara skor terendah sebesar 76 diperoleh peserta didik dengan kode AP11. Ketuntasan klasikal dari hasil evaluasi mencapai 100 dengan rerata skor peserta didik sebesar 83,92. Data ini mengindikasikan bahwa peserta didik telah memahami kompetensi materi pakan buatan. d Nilai hasil belajar Nilai hasil belajar diolah dari skor post test bahan baku pakan, skor post test perhitungan formulasi pakan, skor laporan, dan skor ulangan. Ketuntasan klasikal mencapai 88, dari total 17 orang peserta didik, 15 peserta didik tuntas belajar dengan KKM 76. Analisis kuantitatif hasil belajar materi pakan buatan dapat dilihat pada tabel 13. Tabel 13 Rekapitulasi nilai hasil belajar peserta didik Komponen yang diukur Skor Persentase ∑ peserta didik dengan kategori tuntas 15 88 ∑ peserta didik dengan kategori tidak tuntas 2 12 Rerata hasil belajar peserta didik 85,96 Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 14 Dalam indikator keberhasilan dijelaskan bahwa multimedia dikatakan efektif digunakan dalam pembelajaran apabila telah mencapai indikator yang ditentukan, yaitu ketuntasan klasikal ≥85 dan memperoleh nilai ≥80. Berdasarkan hasil uji efektivitas media, diketahui bahwa multimedia yang dikembangkan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Hal ini terbukti dari angka ketuntasan klasikal yang mencapai 88, dan semua peserta didik yang tuntas belajar memperoleh nilai ≥80. Walaupun demikian, terdapat dua orang peserta didik yang belum tuntas karena mendapatkan nilai kurang dari 76. Kedua peserta didik ini menunjukkan performa yang rendah dalam post test, tugas laporan praktikum, dan ulangan sehingga akumulasi nilai yang didapat tidak dapat memenuhi tuntutan KKM. 2 Tanggapan peserta didik Tanggapan peserta didik diperoleh melalui lembar angket. Lembar angket digunakan untuk mengetahui respon peserta didik terhadap pembelajaran menggunakan multimedia interaktif materi pakan buatan. Data hasil pendapat peserta didik disajikan pada tabel 14. Tabel 14 Rekapitulasi tanggapan peserta didik No. Butir tanggapan Persentase Kriteria 1 Materi pakan buatan merupakan materi yang tergolong sulit 23,53 rendah 2 Saya tertarik mengikuti pembelajaran materi pakan buatan 100 sangat tinggi menggunakan multimedia 3 Saya menyukai pembelajaran materi pakan buatan 94,12 sangat tinggi menggunakan multimedia 4 Multimedia cocok sebagai media untuk pembelajaran 100 sangat tinggi materi pakan buatan 5 Saya menyetujui penggunaan multimedia dalam pembelajaran 100 sangat tinggi pakan buatan 6 Multimedia memudahkan saya dalam memahami 94,12 sangat tinggi materi pakan buatan 7 Saya tidak mengalami kesulitan saat menggunakan multimedia 100 sangat tinggi 8 Latihan soal dalam multimedia jelas 88,24 sangat tinggi 9 Latihan soal dalam multimedia mudah dipahami 88,24 sangat tinggi 10 Multimedia membuat saya lebih termotivasi dalam 100 sangat tinggi mempelajari materi pakan buatan Rata-rata 89,41 sangat tinggi Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 15 Data pada tabel di atas menunjukkan bahwa tanggapan peserta didik terhadap pembelajaran materi pakan buatan menggunakan multimedia interaktif sangat positif. Terdapat satu butir tanggapan yang mendapatkan persentase rendah yaitu pernyataan bahwa materi pakan buatan adalah materi yang sulit. Tampaknya peserta didik tidak setuju dengan pernyataan tersebut, mereka menganggap materi pakan buatan tidak termasuk materi yang sulit. Namun hal ini agak janggal karena peserta didik yang menyatakan bahwa materi pakan adalah materi yang tergolong sulit adalah empat orang peserta didik yang mendapat nilai 86, bahkan salah satunya adalah peserta didik yang memperoleh nilai tertinggi. Dilihat dari perolehan skor post test yang dilaksanakan dua kali, yaitu pada kompetensi bahan baku dan kompetensi perhitungan formulasi pakan, 50 peserta didik memperoleh nilai yang lebih rendah pada kompetensi perhitungan formulasi. Hal serupa juga terlihat pada ulangan, dimana sebagian besar peserta didik memilih jawaban yang salah pada soal-soal yang mengukur kompetensi perhitungan formulasi. Ini mengindikasikan bahwa peserta didik yang benar-benar memahami kompetensi perhitungan formulasi pakan setuju dengan pernyataan bahwa materi pakan adalah materi yang tergolong sulit. Selain butir tersebut, hampir semua peserta didik menyatakan bahwa pada saat pembelajaran menggunakan multimedia interaktif, mereka merasa tertarik, menyukai proses pembelajaran, dan lebih termotivasi dalam belajar. Hal ini terlihat dari kriteria sangat tinggi yang didapatkan oleh kesembilan butir pernyataan.

g. Produk akhir