Belajar dan hasil belajar

positif pada pembelajaran, menjadikan proses pembelajaran lebih variatif dan membantu mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam menggunakan software berbasis komputer. Jayadi 2008 membuktikan bahwa penggunaan jurnal belajar dengan macromedia flash dapat meningkatkan kualitas pembelajaran materi ekosistem dan pencemaran. Thatcher 2006 menyatakan bahwa animasi adalah media pendidikan yang efektif untuk meningkatkan pemahaman siswa mengenai konsep-konsep dasar ilmu pengetahuan. Selain itu, dari penelitian yang dilakukan oleh Rotbain et al. 2008 diketahui bahwa: the integration of the computer animation model in molecular genetics instruction results in better understanding when compared to the traditional lecture format. Students in the computer animation group mentioned that the activity with the computer animation enabled them to work individually in their own time and pace, and enabled the teachers to move between them and give them direct feedback. Another advantage that students raised was the possibility to run the animation over and over as much as they needed, while controlling the pace of the animation. Students also mentioned the benefit of the computer animation’s interactivity and the immediate feedback. Senada dengan hasil penelitian sebelumnya, penelitian yang dilakukan Haryoko 2009 pada mahasiswa teknik jaringan komputer Universitas Negeri Makassar diketahui bahwa hasil belajar mahasiswa teknik jaringan komputer yang diajar dengan menggunakan media audio-visual memiliki skor yang jauh lebih tinggi dibanding dengan mahasiswa teknik jaringan komputer yang diajar menggunakan pendekatan konvensional.

5. Belajar dan hasil belajar

Warsita 2008 mengungkapkan konsep belajar sebagai suatu upaya atau proses perubahan perilaku seseorang sebagai akibat interaksi peserta didik dengan berbagai sumber balajar yang ada di sekitarnya. Salah satu tanda seseorang telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut meliputi perubahan pengetahuan kognitif, keterampilan psikomotor, dan nilai sikap afektif. Konsep belajar menurut UNESCO, menuntut setiap satuan pendidikan untuk dapat mengembangkan empat pilar pendidikan baik untuk masa sekarang dan masa depan, yaitu: 1 learning to know belajar untuk mengetahui, 2 learning to do belajar untuk melakukan sesuatu dalam hal ini dituntut untuk terampil dalam melakukan sesuatu, 3 learning to be belajar untuk menjadi seseorang, dan 4 learning to live together belajar untuk menjalani kehidupan bersama. Selanjutnya Warsita 2008 menjelaskan bahwa dalam proses pembelajaran, peserta didik harus termotivasi untuk melibatkan diri dalam proses pembelajaran. Untuk mendorong dan memudahkan peserta didik dalam belajar perlu disediakan empat kondisi motivasional, yaitu attention, relevance, confidence, dan satisfaction model ARCS. Model ARCS merupakan prinsip- prinsip motivasional dalam proses pembelajaran untuk merangsang, meningkatkan, dan memelihara motivasi peserta didik dalam belajar. Oleh karena itu, proses pembelajaran menjadi menarik, bermakna, dan memberikan tantangan kepada peserta didik. a. Perhatian Attention Kegiatan pembelajaran perlu menarik dan memepertahankan perhatian peserta didik. Strategi untuk merangsang membangun minat dan perhatian peserta didik dalam pembelajaran, yaitu: 1 menggunakan strategi pembelajaran yang bervariasi, 2menggunakan media pembelajaran, 3 menggunakan contoh- contoh peristiwa nyata dalam menjelaskan konsep, dan 4 menggunakan teknik bertanya untuk melibatkan peserta didik. b. Relevansi Relevance Relevansi menunjukkan adanya hubungan antara materi pembelajaran dengan kebutuhan dan kondisi peserta didik. Strategi untuk mengembangkan dan meningkatkan relevansi dalam pembelajaran dengan cara: 1 menjelaskan tujuan yang ingin dicapai, 2 menjelaskan manfaat pengetahuan dan keterampilan yang dipelajari, dan bagaimana dalam penerapannya di dunia kerja, 3 memberikan contoh, latihan atau tes yang sesuai dengan kondisi peserta didik. c. Kepercayaan diri Confidence Strategi untuk meningkatkan kepercayaan diri peserta didik dalam pembelajaran adalah: 1 meningkatkan harapan peserta didik untuk berhasil dengan memperbanyak pengalaman berhasil peserta didik, dengan cara menyusun kegiatan pembelajaran yang mudah dipahami, diurutkan dari materi yang mudah ke yang sukar, 2 menyusun kegiatan pembelajaran ke dalam kegiatan-kegiatan yang lebih kecil, sehingga peserta didik tidak dituntut untuk menguasai konsep yang banyak sekaligus, 3 meningkatkan harapan untuk berhasil dengan menyatakan persyaratan untuk berhasil, dengan cara menyampaikan tujuan dan kriteria keberhasilan ujian di awal tahun ajaran, 4 meningkatkan harapan untuk berhasil dengan menggunakan strategi yang memungkinkan kontrol keberhasilan pada peserta didik sendiri, 5 menumbuhkembangkan kepercayaan diri peserta d idik dengan mengatakan “tampaknya kalian telah menguasai materi dengan baik”, dan menyebut kelemahan peserta didik dengan hal-hal yang masih perlu dikembangkan, dan 6 memberikan umpan balik sesegera mungkin. d. Kepuasan Satisfaction Suatu upaya untuk melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan minat, karakteristik, dan kebutuhan peserta didik sehingga menimbulkan kepuasan dalam diri peserta didik. Strategi untuk meningkatkan kepuasan peserta didik dalam pembelajaran dengan cara: 1 memberikan pujian secara verbal dan umpan balik yang informatif, bukan cacian ancaman, 2 memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menerapkan pengetahuan yang dipelajarinya, 3 menyuruh peserta didik yang telah berhasil untuk membantu teman lain, dan 4 membandingkan prestasi peserta didik dengan prestasinya sendiri di masa lalu dengan standar tertentu. Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku yang diperoleh siswa setelah mengalami aktivitas belajar. Hasil belajar yang diharapkan dalam penelitian ini yaitu: 1. Peserta didik mampu menjelaskan macam-macam bahan baku pakan serta kandungan nilai gizinya 2. Peserta didik mampu menjelaskan persyaratan bahan baku pakan. 3. Peserta didik mampu menghitung formulasi gizi pakan 4. Peserta didik mampu menghitung kebutuhan bahan baku pakan. 5. Peserta didik mampu menjelaskan prosedur pembuatan pakan 6. Peserta didik mampu menjelaskan cara pengemasan pakan 7. Peserta didik mampu menjelaskan cara melakukan labelling sesuai prosedur teknis 8. Peserta didik mampu menjelaskan penyimpanan pakan sesuai persyaratan teknis.

6. Multimedia interaktif materi pakan buatan