Model Pengukuran Kinerja Verifikasi dan Validasi Model

Berdasarkan Tabel 23 tersebut di atas dapat diketahui bahwa jumlah pabrik gula dalam kelompok pabrik gula dengan proses pemurnian sulfitasi yang berskala besar ada tiga, jumlah pabrik gula dalam kelompok pabrik gula dengan proses pemurnian sulfitasi yang berskala menengah ada dua, sedangkan jumlah pabrik gula dalam kelompok pabrik gula dengan proses pemurnian sulfitasi yang berskala kecil ada enam. Hal ini sesuai dengan kondisi yang ada pada PTPN X. Hasil pengelompokan tersebut di atas menunjukkan bahwa model pengelompokan pabrik gula yang dirancangbangun telah sesuai dengan tujuan rancangbangun model. Oleh karena itu, model pengelompokan pabrik gula dapat direkomendasikan sebagai model pengelompokan pabrik gula yang merupakan bagian dari model analisis perbaikan kinerja pabrik gula.

5.4.2 Model Pengukuran Kinerja

Berdasarkan kriteria pengukuran kinerja yang telah ditentukan dan jumlah pabrik gula pada PTPN X maka hirarki keputusan untuk pengukuran kinerja seluruh pabrik gula di bawah manajemen PTPN X dapat di lihat pada Gambar 62 berikut ini : Gambar 62 Hirarki Keputusan Pengukuran Kinerja PTPN Pengukuran Kinerja Pabrik Gula Kinerja Strategis PG 5 Kinerja Operasional Goal Faktor Kriteria Alternatif PG 4 PG 3 PG 2 PG 1 PG 6 PG 7 PG 10 PG 8 PG 9 PG 11 Kinerja Taktis UM KG JT KT HP JHG OR EK HG R Adapun data setiap ukuran kinerja adalah sebagai berikut : Tabel 24 Data Kinerja setiap Ukuran Kinerja Pabrik UM KG JT KT HP JHG OR EK HG R PG 1 12 2350 107.5 10.2 9.49 10.17 84.59 58.5 5.99 7.54 PG 2 5.5 1400 115 10.2 1.99 2.93 76.65 59.5 7.0 7.77 PG 3 10 1600 118.1 10.8 2.10 6.79 83.13 58.59 6.8 8.27 PG 4 6 6600 111.3 10.2 2.10 12.49 76.69 69.9 7.19 7.79 PG 5 10 2600 115 10.3 0.53 3.13 76.08 69.5 6.95 8.10 PG 6 12 3200 106.9 11.0 0.87 3.74 79.92 62.37 8.15 8.73 PG 7 9 3850 91.9 10.1 2.39 5.92 75.72 63.7 7.0 7.66 PG 8 9 2450 100 11.0 0.58 2.48 85.71 60.5 7.24 8.46 PG 9 9 6200 110.6 10.8 2.11 13.66 79.05 59.86 7.24 8.57 PG 10 8 6200 105.6 11.3 1.03 5.54 79.15 65.68 8.79 8.96 PG 11 7 2750 111.9 11.2 0.02 4.35 79.07 65.65 6.99 8.81 Berdasarkan data tersebut di atas, kualifikasi ukuran kinerja Tabel 12, skema pengambilan keputusan pengukuran kinerja Gambar 43, dan aturan yang telah di tetapkan Lampiran 15 dan 16 maka hasil konversi nilai ukuran kinerja ke dalam linguistic label kategori rendah, sedang, atau tinggi dan kesimpulannya ditunjukkan pada matriks keputusan untuk setiap jenis kinerja. Tabel 25 di bawah ini menunjukkan matriks keputusan untuk kinerja strategis. Tabel 25 Matriks Keputusan untuk Kinerja Strategis Pabrik Umur Mesin Kapasitas Giling Jumlah Tebu Kualitas Tebu Kinerja Strategis PG 1 Rendah Rendah Tinggi Sedang Rendah PG 2 Sedang Rendah Tinggi Sedang Sedang PG 3 Rendah Rendah Tinggi Sedang Rendah PG 4 Sedang Tinggi Tinggi Sedang Sedang PG 5 Rendah Rendah Tinggi Sedang Rendah PG 6 Rendah Sedang Tinggi Sedang Sedang PG 7 Rendah Sedang Sedang Sedang Rendah PG 8 Rendah Rendah Tinggi Tinggi Sedang PG 9 Rendah Tinggi Tinggi Sedang Sedang PG 10 Rendah Tinggi Tinggi Tinggi Sedang PG 11 Rendah Rendah Tinggi Tinggi Sedang Tabel 26 di bawah ini menunjukkan matriks keputusan untuk kinerja operasional. Tabel 26 Matriks Keputusan untuk Kinerja Operasional Pabrik Hilang dalam Proses Jam Henti Giling Overall Recovery Efisiensi Ketel Kinerja Operasional PG 1 Rendah Rendah Sedang Rendah Rendah PG 2 Tinggi Sedang Sedang Rendah Rendah PG 3 Tinggi Rendah Sedang Rendah Rendah PG 4 Tinggi Rendah Sedang Rendah Rendah PG 5 Tinggi Sedang Sedang Rendah Rendah PG 6 Tinggi Sedang Sedang Rendah Rendah PG 7 Tinggi Rendah Sedang Rendah Rendah PG 8 Tinggi Tinggi Tinggi Rendah Sedang PG 9 Tinggi Rendah Sedang Rendah Rendah PG 10 Tinggi Rendah Sedang Rendah Rendah PG 11 Tinggi Sedang Sedang Rendah Rendah Tabel 27 di bawah ini menunjukkan matriks keputusan untuk kinerja taktis. Tabel 27 Matriks Keputusan untuk Kinerja Taktis Pabrik Hablur Gula Rendemen Kinerja Taktis PG 1 Rendah Sedang Rendah PG 2 Sedang Sedang Sedang PG 3 Sedang Tinggi Sedang PG 4 Sedang Sedang Sedang PG 5 Sedang Tinggi Sedang PG 6 Tinggi Tinggi Tinggi PG 7 Sedang Sedang Sedang PG 8 Sedang Tinggi Sedang PG 9 Sedang Tinggi Sedang PG 10 Tinggi Tinggi Tinggi PG 11 Sedang Tinggi Sedang Setelah hasil pengukuran dikonfirmasi oleh pakar Lampiran 17, selanjutnya, hasil pengukuran kinerja tersebut dikonversi menjadi nilai kinerja per jenis kinerja dalam bentuk crisp dengan proses defuzzifikasi. Proses defuzzifikasi dilakukan dengan menggunakan alat bantu berupa software Matlab 7.01. Adapun hasil defuzzifikasi adalah sebagai berikut : Tabel 28 Hasil Defuzzifikasi Pabrik Gula Kinerja Strategis Kinerja Operasional Kinerja Taktis PG 1 31,8 30 36,8 PG 2 65 39,5 65 PG 3 PG 4 PG 5 44,9 65 33 38,7 30,6 35,9 65 72,7 65 PG 6 65 29,9 85,1 PG 7 37,3 30,2 65 PG 8 PG 9 PG 10 65 65 65 65 30,3 30,2 74 74 85,1 PG 11 65 31 65 Kesesuaian hasil defuzzifikasi dalam bentuk crisp dengan kesimpulan yang dihasilkan dari matriks keputusan ditunjukkan pada Tabel 29, Tabel 30, dan Tabel 31. Tabel 29 Kesesuaian Hasil Defuzzifikasi untuk Kinerja Strategis Pabrik Gula Kinerja Strategis Hasil Defuzzifikasi Kesesuaian PG 1 Rendah 31.8 √ PG 2 Sedang 65 √ PG 3 Rendah 44,9 √ PG 4 Sedang 65 √ PG 5 Rendah 33 √ PG 6 Sedang 65 √ PG 7 Rendah 37,3 √ PG 8 Sedang 65 √ PG 9 Sedang 65 √ PG 10 Sedang 65 √ PG 11 Sedang 65 √ Tabel 30 Kesesuaian Hasil Defuzzifikasi untuk Kinerja Operasional Pabrik Gula Kinerja Operasional Hasil Defuzzifikasi Kesesuaian PG 1 Rendah 30 √ PG 2 Rendah 39,5 √ PG 3 Rendah 38,7 √ PG 4 Rendah 30,6 √ PG 5 Rendah 35,9 √ PG 6 Rendah 29,9 √ PG 7 Rendah 30,3 √ PG 8 Sedang 65 √ PG 9 Rendah 30,3 √ PG 10 Rendah 30,2 √ PG 11 Rendah 31 √ Tabel 31 Kesesuaian Hasil Defuzzifikasi untuk Kinerja Taktis Pabrik Gula Kinerja Taktis Hasil Defuzzifikasi Kesesuaian PG 1 Rendah 36,8 √ PG 2 Sedang 65 √ PG 3 Sedang 65 √ PG 4 Sedang 72,7 √ PG 5 Sedang 65 √ PG 6 Tinggi 85,1 √ PG 7 Sedang 65 √ PG 8 Sedang 74 √ PG 9 Sedang 74 √ PG 10 Tinggi 85,1 √ PG 11 Sedang 65 √ Hasil tersebut di atas menunjukkan bahwa model pengukuran kinerja yang dirancangbangun telah sesuai dengan tujuan rancangbangun model. Oleh karena itu, model pengukuran kinerja dapat direkomendasikan sebagai model pengukuran kinerja pabrik gula yang merupakan bagian dari model perbaikan kinerja pabrik gula.

5.4.3 Model Pemilihan Kinerja Terbaik Pemilihan Kinerja Terbaik secara Keseluruhan