giling ditentukan berdasarkan nilai paling rendah. Pabrik gula yang memiliki nilai ukuran kinerja bukan yang terbaik maka prioritas perbaikannya adalah ukuran
kinerja tersebut. Saran perbaikan diberikan sesuai dengan hasil identifikasi praktek terbaik.
5.4 Verifikasi dan Validasi Model
Verifikasi model dilakukan pada setiap sub model melalui perunutan secara terstruktur, yaitu dengan menjelaskan model berdasarkan komponen-
komponen model beserta argumentasi yang menjadi dasar penentuan pada setiap komponen model. Proses verifikasi model dilakukan dengan konsultasi dan
konfirmasi pakar yang terkait dengan sistem yang dimodelkan. Validasi model bertujuan untuk menentukan ketepatan dan kecermatan
suatu model dalam melakukan fungsinya sesuai dengan tujuan rancangbangun model. Validasi model dilakukan pada setiap sub model dengan uji coba
menggunakan data kinerja 11 pabrik gula yang terdiri dari enam pabrik gula berskala kecil kapasitas giling 3000 TCD, dua pabrik gula berskala menengah
kapasitas giling 3000 sampai dengan 6000 TCD, dan tiga pabrik gula berskala besar kapasitas giling 6000 TCD. Adapun metode yang digunakan pada proses
pemurnian nira adalah sama yaitu sulfitasi. Data yang digunakan adalah data kinerja pabrik gula yang ada di PTPN X pada tahun 2008. Model dikatakan valid
apabila model dapat melakukan fungsinya dan telah sesuai dengan tujuan rancangbangun model.
5.4.1 Model Pengelompokan
Berdasarkan karakteristik pembeda pabrik gula yang telah ditentukan dan jumlah pabrik gula pada PTPN X maka hirarki keputusan untuk pengelompokan
pabrik gula seperti yang ditunjukkan pada Gambar 61. Berdasarkan proses pemurnian yang digunakan pada PTPN X, maka 11 pabrik gula dapat
dikelompokan menjadi tiga kelompok yaitu : 1 pabrik gula dengan proses pemurnian sulfitasi yang berskala besar, 2 pabrik gula dengan proses
pemurnian sulfitasi yang berskala menengah dan 3 pabrik gula dengan proses pemurnian sulfitasi yang berskala kecil.
Gambar 61 Hirarki Pengelompokan Pabrik Gula
Berdasarkan data pada Tabel 21 dan skema pengambilan keputusan pengelompokan pabrik gula maka matriks keputusan untuk pengelompokan
pabrik gula pada PTPN X ditunjukkan pada Tabel 22.
Tabel 21 Daftar Karakteristik Pembeda PG PTPN X
Nama Pabrik Kode
Pabrik Proses
Pemurnian Kapasitas
Giling TTH Watoetoelis
PG 1 Sulfitasi
2350 Toelangan
PG 2 Sulfitasi
1400 Kremboong
PG 3 Sulfitasi
1600 Gempolkrep
PG 4 Sulfitasi
6600 Djombang Baru
PG 5 Sulfitasi
2600 Tjoekir
PG 6 Sulfitasi
3200 Lestari
PG 7 Sulfitasi
3850 Meritjan
PG 8 Sulfitasi
2450 Pesantren Baru
PG 9 Sulfitasi
6200 Ngadiredjo
PG 10 Sulfitasi
6200 Modjopangoong
PG 11 Sulfitasi
2750 Label 0 pada kriteria proses pemurnian menunjukkan bahwa proses pemurnian
pabrik gula bukan karbonatasi. Sedangkan untuk skala pabrik gula, label 1 menunjukkan skala pabrik kecil, 0-1 menunjukkan skala pabrik menengah, dan 0-
0 menunjukkan skala pabrik besar.
Pengelompokan Pabrik Gula
Metode dalam proses pemurnian
PG 5
Skala Pabrik Gula Goal
Kriteria
Alternatif PG
4 PG
3 PG
2 PG
1 PG
6 PG
7 PG
10 PG
8 PG
9 PG
11
Tabel 22 Matriks Keputusan Pengelompokan Pabrik Gula pada PTPN X
Alternatif Kriteria
Pabrik Proses
Pemurnian Skala
Pabrik
PG 1 1
PG 2 1
PG 3 1
PG 4 0-0
PG 5 1
PG 6 0-1
PG 7 0-1
PG 8 1
PG 9 0-0
PG 10 0-0
PG 11 1
Hasil pengelompokan pabrik gula pada PTPN X dengan menggunakan model pengelompokan pabrik gula dapat di lihat pada Tabel 23. Hasil
pengelompokan pabrik gula pada PTPN X menunjukkan bahwa terdapat tiga kelompok pabrik gula yaitu 1 pabrik gula dengan proses pemurnian sulfitasi
yang berskala besar, 2 pabrik gula dengan proses pemurnian sulfitasi yang berskala menengah, 3 pabrik gula dengan proses pemurnian sulfitasi yang
berskala kecil.
Tabel 23 Hasil Pengelompokan Pabrik Gula
Proses Pemurnian
Skala Pabrik
Pabrik
Sulfitasi Besar
PG 4 PG 9
PG 10 Menengah
PG 6 PG 7
Kecil PG 1
PG 2 PG 3
PG 5 PG 8
PG 11
Berdasarkan Tabel 23 tersebut di atas dapat diketahui bahwa jumlah pabrik gula dalam kelompok pabrik gula dengan proses pemurnian sulfitasi
yang berskala besar ada tiga, jumlah pabrik gula dalam kelompok pabrik gula dengan proses pemurnian sulfitasi yang berskala menengah ada dua,
sedangkan jumlah pabrik gula dalam kelompok pabrik gula dengan proses pemurnian sulfitasi yang berskala kecil ada enam. Hal ini sesuai dengan
kondisi yang ada pada PTPN X. Hasil pengelompokan tersebut di atas menunjukkan bahwa model
pengelompokan pabrik gula yang dirancangbangun telah sesuai dengan tujuan rancangbangun model. Oleh karena itu, model pengelompokan pabrik gula
dapat direkomendasikan sebagai model pengelompokan pabrik gula yang merupakan bagian dari model analisis perbaikan kinerja pabrik gula.
5.4.2 Model Pengukuran Kinerja