Sistem Manajemen Basis Pengetahuan Mekanisme Inferensi

e Data Penentuan Prioritas Perbaikan Data penentuan prioritas perbaikan terdiri dari data nilai kinerja per jenis kinerja, data nilai kinerja keseluruhan, data ranking nilai kinerja keseluruhan dalam kelompok, data ranking nilai kinerja per jenis kinerja dalam kelompok, data nilai ukuran kinerja seluruh pabrik gula, dan data saran perbaikan untuk setiap ukuran kinerja . Data nilai kinerja per jenis kinerja merupkan output dari pengukuran kinerja, data nilai kinerja keseluruhan, data ranking nilai kinerja keseluruhan dalam kelompok, data ranking nilai kinerja per jenis kinerja dalam kelompok merupakan output dari pemilihan kinerja terbaik. Data saran perbaikan untuk setiap ukuran kinerja merupakan output dari analisis praktek terbaik.

5.2.4 Sistem Manajemen Basis Pengetahuan

Sistem manajemen basis pengetahuan meliputi akuisisi pengetahuan, dan representasi pengetahuan. Sumber pengetahuan diperoleh melalui studi literatur, hasil penelitian terdahulu, dan pendapat pakar. Interaksi dengan pakar dilakukan melalui kuestioner dan diskusi. Basis pengetahuan yang digunakan pada setiap model adalah sebagai berikut : a Model pengukuran kinerja : ukuran-ukuran kinerja dan keterkaitannya, kualifikasi nilai kinerja per jenis kinerja, kualifikasi nilai ukuran kinerja, parameter representasi fuzzy, aturan-aturan If-Then-Rules b Model pengelompokan : karakteristik pembeda pabrik gula c Model pemilihan kinerja terbaik : kriteria dan fungsi kriteria, fungsi preferensi setiap kriteria, parameter d Model analisis praktek terbaik : keterkaitan ukuran kinerja dan faktor penentu untuk praktek terbaik Untuk model pengukuran kinerja, representasi pengetahuan dalam bentuk aturan-aturan merupakan pengetahuan yang telah berhasil diakuisisi dari pengetahuan pakar. Pengetahuan yang direpresentasikan dalam bentuk aturan akan implementasikan dalam sistem untuk memproses data dan dituliskan dalam bentuk IF kondisi THEN aksi. Representasi pengetahuan yang dipilih dalam sistem penunjang keputusan intelijen yang dirancangbangun merupakan bentuk yang tepat karena secara umum lebih mudah dipahami dan dipelajari. Berdasarkan jenis kinerja yang akan diukur, maka pengetahuan yang akan direpresentasikan akan dikelompokkan sesuai dengan jenis kinerja. Jumlah aturan yang memungkinkan yaitu sesuai dengan banyaknya kategori yang digunakan dan variabel ukuran kinerja setiap jenis kinerja dan banyaknya ukuran kinerja.

5.2.5 Mekanisme Inferensi

Mekanisme mesin inferensi merupakan bagian yang mengarahkan dan memanipulasi fakta, pengetahuan, dan model yang disimpan dalam basis pengetahuan untuk memperoleh kesimpulan. Tugas utamanya adalah melakukan pengujian terhadap sejumlah fakta dan kaidah-kaidah yang digunakan serta memutuskan perintah sesuai dengan penalaran yang telah dilakukan. Berdasarkan kategori ukuran kinerja sebagai input dan kategori nilai kinerja sebagai output dibagi menjadi tiga himpunan fuzzy rendah, sedang, tinggi maka sistem inferensi fuzzy yang tepat untuk digunakan adalah metode Mamdani. Aplikasi fungsi implikasi pada metode Mamdani menggunakan fungsi implikasi minimum. Adapun komposisi aturan yang digunakan adalah metode maximum. Oleh karena itu, solusi himpunan fuzzy diperoleh dengan cara mengambil nilai maksimum aturan, kemudian menggunakannya untuk memodifikasi daerah fuzzy. Metode defuzzy yang digunakan yaitu metode centroid. Dengan menggunakan metode centroid, maka solusi crisp diperoleh dengan cara mengambil titik pusat daerah fuzzy.

5.2.6 Sistem Manajemen Basis Model