Adapun skema pengambilan keputusan pemilihan kinerja terbaik per jenis kinerja digambarkan sebagai berikut :
MULAI meletakkan  nilai kinerja dalam
satu struktur data memilih  nilai kinerja tertinggi
dalam  struktur data  dan meletakkan pada urutan mulai
urutan pertama
Apakah masih ada nilai kinerja yang belum diurutkan
?
Nilai kinerja per jenis
kinerja
Urutan kinerja terbaik per jenis kinerja
Ya Tidak
SELESAI
Gambar 56  Skema Pengambilan Keputusan Pemilihan Kinerja Terbaik per Jenis Kinerja
5.3.4 Model Analisis Praktek Terbaik
Model Analisis Praktek Terbaik bertujuan untuk mengidentifikasi praktek terbaik yang menghasilkan kinerja terbaik. Identifikasi praktek terbaik dilakukan
melalui  studi  dokumentasi  dan  masukan  dari  pakar.  Input  model  berupa    basis data  yang  diperlukan  untuk  analisis  praktek  terbaik.  Output  dari  model  berupa
keterkaitan antar ukuran kinerja yang digunakan dan faktor penyebab yang cukup penting  untuk  dipertimbangkan  serta  identifikasi  praktek  terbaik  yang  bisa
dilakukan  pabrik  gula.    Pendekatan  yang  digunakan  untuk  melakukan  analisis praktek terbaik adalah  root cause  analysis.  Root  cause  analysis  dapat  digunakan
untuk  mengidentifikasi  hubungan  sebab  akibat  antar  ukuran  dan  faktor  penentu yang  menentukan  kinerja.  Adapun  model  analisis  praktek  terbaik  ditunjukkan
pada Gambar 57 dan diagram alir model analisis praktek terbaik dapat dilihat pada Gambar 58.
Praktek Terbaik Keterkaitan antar
ukuran kinerja dan penentu kinerja serta
praktek terbaiknya Root cause analysis
Ukuran kinerja dan keterkaitannya
Faktor penentu kinerja
Gambar
57
Model Analisis Praktek Terbaik
MULAI
Ukuran kinerja keterkaitannya, faktor
penentu kinerja, praktek terbaik
Apakah keterkaitan antar ukuran kinerja telah
lengkap ?
Peta keterkaitan antar ukuran kinerja
Memetakan kembali keterkaitan antar ukuran
kinerja dengan lengkap
Memetakan faktor penentu kinerja untuk setiap ukuran kinerja
Mengidentifikasi praktek terbaik untuk setiap ukuran kinerja
SELESAI Keterkaitan antar ukuran kinerja dan
penentu kinerja serta praktek terbaiknya
Tidak
Ya
Gambar  58  Diagram Alir Model Analisis Praktek Terbaik
. 5.3.5 Model Penentuan Prioritas Perbaikan
Model penentuan prioritas perbaikan bertujuan untuk menentukan prioritas
perbaikan  yang  harus  dilakukan  oleh  PG.    Input  model  berupa    basis  data  yang
diperlukan  untuk  penentuan  prioritas  perbaikan.  Output  dari  model  berupa
prioritas  perbaikan  yang  harus  dilakukan  oleh  PG  terkait  dengan  ukuran  kinerja dan saran perbaikannya. Penentuan prioritas perbaikan menggunakan pendekatan
yang menyerupai framework yang dikembangkan oleh Davies dan Kochar 2000 berupa  diagnostik  atau  penelusuran  secara  sistematis  untuk  memilih  praktek
terbaik. Penelusuran secara sistematis dilakukan pada setiap kelompok pabrik gula.
Untuk  pabrik  gula  yang  akan  diperbaiki  kinerja  keseluruhan,  kinerja  setiap  jenis kinerja,  dan  kinerja  setiap  ukuran  kinerja  akan  diperbandingkan  dengan  kinerja
pabrik  gula  lain  dalam  kelompoknya.  Gambar  59  di  bawah  ini  menunjukkan model penentuan prioritas perbaikan :
Nilai kinerja per jenis kinerja
Nilai ukuran kinerja Praktek terbaik
Prioritas perbaikan kinerja dan saran perbaikan
diagnostic Kelompok PG
Gambar 59 Model Penentuan Prioritas Perbaikan
Alternatif    PG  yang  akan  diperbaiki      adalah  seluruh  pabrik  gula  pada setiap  kelompok  pabrik  gula  yang  telah  dihasilkan  dari  model  pengelompokan.
Kriteria  yang  digunakan  untuk  menentukan  prioritas  perbaikan  adalah  nilai  nilai kinerja  per  jenis  kinerja  ,  dan  nilai  kinerja  setiap  ukuran  kinerja.    Bobot  kriteria
untuk menentukan prioritas perbaikan ditentukan berdasarkan pertimbangan pakar yaitu  sama  besar  untuk  setiap  kriteria.  Adapun  diagram  alir  Model  penentuan
prioritas perbaikan dapat dilihat pada Gambar 60. Penentuan  prioritas  perbaikan  pabrik  gula  per  jenis  kinerja  dilakukan
dengan  membandingkan  nilai  kinerja  per  jenis  kinerja  untuk  setiap  kelompok. Pabrik gula yang memiliki nilai kinerja dengan urutan prioritas peringkat selain
peringkat  1  ditetapkan  sebagai  pabrik  gula  yang  memiliki  prioritas  untuk diperbaiki  kinerjanya  per  jenis  kinerja.  Sebagai  contoh  yaitu  kelompok  pabrik
gula dengan proses pemurnian  yang menggunakan metode sulfitasi dengan skala
pabrik besar terdiri dari PG X, PG Y, dan PG Z. Untuk kinerja strategis peringkat 1 adalah PG Z maka pabrik gula yang memiliki prioritas untuk diperbaiki kinerja
strategisnya adalag PG X dan PG Y.
MULAI
PG memiliki nilai kinerja strategis
Terbaik ? Prioritas PG yang
diperbaiki kinerja strategisnya
Ya PG memiliki
kinerja operasional Terbaik ?
Ada nilai ukuran kinerja
bukan terbaik ?
Tidak
Ya Nilai kinerja
per jenis kinerja, nilai
per ukuran kinerja,
praktek terbaik
Prioritas perbaikan kinerja strategis
dan saran perbaikan Tidak
Ada nilai ukuran kinerja
bukan terbaik ?
Prioritas PG yang diperbaiki kinerja
operasionalnya Tidak
Prioritas perbaikan kinerja operasional
dan saran perbaikan Ya
Ya
SELESAI Tidak
Gambar 60 Skema Pengambilan Keputusan Prioritas Perbaikan
Selanjutnya dilakukan pemeriksaan untuk ukuran kinerja pada setiap jenis kinerja.  Untuk  ukuran  kinerja  yang  sama,  nilainya  akan  diperbandingkan  antar
pabrik  gula  dalam  kelompok.  Ukuran  kinerja  yang  memiliki  potensi  untuk diperbaiki  adalah  nilai  ukuran  kinerja  yang  bukan  nilai  terbaik  dalam  kelompok.
Adapun penentuan nilai ukuran kinerja terbaik berdasarkan nilai kinerja tertinggi, kecuali  untuk  ukuran  kinerja  umur  mesin,  hilang  dalam  proses,  dan  jam  henti
giling ditentukan berdasarkan nilai paling rendah. Pabrik gula yang memiliki nilai ukuran  kinerja  bukan  yang  terbaik  maka  prioritas  perbaikannya  adalah  ukuran
kinerja  tersebut.  Saran  perbaikan  diberikan  sesuai  dengan  hasil  identifikasi praktek terbaik.
5.4 Verifikasi dan Validasi Model