Kelimpahan Collembola Tanah HASIL DAN PEMBAHASAN

40 Nurtjahya et al. 2008. Famili Collembola yang terkumpul merupakan kelompok kosmopolitan yang dapat beradaptasi pada berbagai habitat. Famili Arrhopalitidae berpotensi sebagai spesies indikator diantara 8 famili yang dikumpulkan karena famili ini memiliki kelimpahan yang tinggi hanya pada area revegetasi umur 6 tahun atau tahun tanam 2003. Famili Arrhopalitidae tergolong sebagai indikator positif karena famili ini secara alami berada dalam lingkungan yang terganggu dalam jumlah yang banyak. Pada umur revegetasi 6 tahun rata-rata kondisi lingkungan abiotik dan biotik Tabel 5 lebih baik dibanding dengan area revegetasi yang lain. Persentase pasir, ketebalan serasah dan jumlah individu Acarina pada umur 6 tahun paling tinggi namun memiliki nilai pH tanah yang paling rendah masam dibanding dengan lokasi penelitian lainnnya. Famili Arrhopalitidae diduga sebagai spesies indikator untuk tanah masam. Collembola berpotensi sebagai bioindikator tanah masam karena saluran pencernaan Collembola 23 bagian depan ususnya mempunyai pH 5.4 - 6.9 yang memungkinkan Collembola mengakumulasi logam berat dalam tubuhnya Suhardjono 2000. Di hutan alam famili Collembola tanah yang ditemukan ada sebanyak 3 famili. Jumlah tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan area revegetasi. Di area revegetasi jumlah famili tertinggi yang dikumpulkan sebanyak 5 famili, mulai dari umur revegetasi 5 tahun sampai 7 tahun. Namun besarnya jumlah famili yang terkumpul tidak diimbangi dengan perolehan jumlah individu. Hal ini tidak sejalan dengan yang diperoleh Agus 2007, dimana keragaman jenis dan famili Collembola di hutan lebih tinggi dibandingkan dengan keragaman di lahan yang dibudidaya. Menurut penelitian Rahmadi et al. 2004 semakin rendah keragaman famili maka jumlah individu akan semakin tinggi dan tingginya dominansi salah satu famili menyebabkan famili lainnya menjadi rendah karena terjadinya kompetisi yang tinggi. 41 Tabel 2 Kelimpahan famili Collembola tanah pada area revegetasi PT NNT Area revegetasi Tahun tanam Umur tahun Famili Jumlah Jenis Total individu Entomobryidae Isotomidae Paronellidae Dicyrtomidae Sminthuridae Arrhopalitidae Neanuridae Hypogastruridae East Dump 2008 1 2 1 2 Tonggoloka Dump 2007 2 2 1 2 Tonggoloka Dump 2007 2 3 1 3 Tonggoloka Dump 2007 2 2 1 2 3 Tonggoloka Dump 2007 2 4 1 4 Tonggoloka Dump 2007 2 13 1 13 Tonggoloka Dump 2006 3 Tonggoloka Dump 2006 3 1 1 1 Tonggoloka Dump 2006 3 1 1 1 1 4 4 Tonggoloka Dump 2006 3 4 1 1 3 6 Tonggoloka Dump 2005 4 9 1 2 10 Tonggoloka Dump 2005 4 5 10 2 15 Tonggoloka Dump 2005 4 22 1 22 Tonggoloka Dump 2005 4 27 2 3 3 32 East Dump 2004 5 2 1 1 4 4 8 East Dump 2004 5 5 3 3 4 4 15 East Dump 2004 5 10 6 2 3 1 5 22 East Dump 2004 5 13 8 22 3 1 5 47 East Dump 2003 6 3 4 1 31 1 5 40 East Dump 2002 7 12 22 4 1 2 5 41 East Dump 2002 7 21 21 3 3 45 East Dump 2002 7 5 10 6 3 25 5 49 East Dump 2002 7 11 40 19 2 4 72 East Dump 2002 7 15 54 6 1 3 5 79 East Dump 2001 8 49 9 3 1 4 62 East Dump 2001 8 31 45 3 3 4 82 Hutan Alam 50 86 1 3 137 TOTAL 321 306 13 85 11 34 4 42 79 816 41 42 Famili yang jumlah individunya paling banyak dikumpulkan berturut-turut adalah Entomobryidae, Isotomidae dan Dicyrtomidae. Ketiga famili tersebut ditemukan di hutan alam. Entomobryidae merupakan famili yang individunya ditemukan diseluruh area revegetasi dan hutan alam. Menurut Greenslade 1991 Entomobryidae merupakan salah satu famili yang mampu beradaptasi pada berbagai habitat dan dapat ditemukan baik di lahan hutan maupun lahan budidaya tanaman. Entomobryidae dan Dicyrtomidae merupakan Collembola yang aktif di permukaan dengan morfologi yang khas yaitu tubuh berukuran besar, berpigmen, antenna dan furka berkembang baik panjang. Sedangkan Isotomidae termasuk kelompok Collembola yang hidup di dalam tanah dan serasah Greenslade et al. 2000; Rahmadi et al. 2004; Widyawati 2008. Isotomidae mempunyai genus yang banyak dan sebaran yang luas kosmopolitan Greenslade 1996. Gambaran famili Collembola yang terkumpul secara garis besar dapat dilihat pada Gambar 9. Gambar 9 Famili Collembola tanah yang terkumpul di area revegetasi tambang PT NNT Famili Collembola Yang Terkumpul Entomobrydae Isotomidae Dicyrtomidae Sminthuridae Paronellidae Neanuridae Hypogastruridae Arrhopalitidae 43

4.2. Hubungan antara Umur Revegetasi dengan Kelimpahan Collembola

Tanah dan Nilai C-Organik Gambar 10 Hubungan antara umur revegetasi dengan kelimpahan Collembola tanah dan C-organik Sebagaimana ditunjukan pada Gambar 10. Tabel data dapat dilihat pada Lampiran 1 kelimpahan Collembola tanah akan semakin meningkat seiring dengan bertambahnya umur vegetasi. Jumlah individu Collembola akan terus bertambah sampai terjadi proses huminifikasi yaitu proses akhir dekomposisi bahan organik. Pada awal tahun penanaman yaitu umur 1 sampai dengan umur 3 tahun, terjadi fase lambat bagi pertambahan jumlah individu Collembola tanah, terlihat bahwa kelimpahan Collembola tidak segera bertambah jumlahnya. Hal ini diduga berhubungan dengan kandungan nilai C-organik yang juga masih rendah pada awal tahun penanaman. C-organik adalah dasar untuk mengetahui kandungan bahan organik tanah yang merupakan indikator paling penting dan menjadi kunci dinamika kesuburan tanah. Bahan organik menyediakan makanan dan tempat hidup habitat untuk organisme tanah, menyediakan energi untuk 0.730 0.780 0.830 0.880 0.930 0.980 1.030 1.080 1.130 1.180 1.80 11.80 21.80 31.80 41.80 51.80 61.80 71.80 1 2 3 4 5 6 7 8 Esimasi Collembola Estimasi C-organik Umur tanaman tahun Jumlah Collembola individukoloni C-Organik 44 proses-proses biologi tanah dan memberikan kontribusi pada daya pulih resiliansi tanah. Umur revegetasi 4 tahun sampai dengan 8 tahun merupakan fase pertumbuhan terpacu bagi Collembola tanah diduga proses dekomposisi sedang berlangsung pada fase ini. Kondisi ini dapat dilihat dari laju pertambahan nilai C-organik yang tinggi pada umur revegetasi 4 sampai 7 tahun. Memasuki umur revegetasi 8 tahun nilai C-organik cenderung konstant diduga pada umur tersebut proses huminifikasi mulai berlangsung.

4.3. Pendugaan Waktu Pencapaian Keberhasilan Revegetasi

Pada penelitian ini, hutan alam yang sifatnya sudah dianggap stabil, dijadikan sebagai acuan dalam melakukan penilaian terhadap keberhasilan revegetasi. Hutan alam mempunyai karakteristik atau struktur tegakan yang sudah relatif stabil. Hutan alam dianggap dapat menjalankan fungsinya produksi, proteksi dan konservasi. Karakteristik hutan alam adalah memiliki keanekaragaman yang tinggi, memiliki stratifikasi tajuk, selalu hijau, adanya proses suksesi yang dapat dilihat dari adanya mekanisme yang berjalan, adanya regenerasi, adanya penambahan jenis dan terpenting adanya siklus hara tertutup yang merupakan pabrik kehidupan di dalam hutan. Siklus hara tertutup berhubungan dengan kesuburan tanah menyebabkan campur tangan manusia tidak diperlukan lagi di dalam hutan alam.Terjadinya siklus hara tertutup pada tanah hutan inilah yang menyebabkan tanaman hutan dapat tumbuh lebat, daun, ranting dan tanaman hutan bila mati akan gugur ke bumi. Daun tanaman dan organ akan dimakan oleh hewan tingkat tinggi ataupun hewan tingkat rendah termasuk fungi dan bakteri. Proses pemakanan jaringan tanaman oleh mahluk hidup tingkat tinggi dan rendah ini disebut dekomposisi. Tingkat akhir dari dekomposisi disebut mineralisasi Rosmarkam Yuwono, 2002. Pendugaan waktu pencapaian keberhasilan revegetasi berdasarkan kelimpahan Collembola tanah dapat diduga dari model hubungan antara kelimpahan Collembola tanah dengan umur revegetasi Gambar 11. Berdasarkan model tersebut diperoleh 3 bentuk persamaan regresi yaitu bentuk linear, logaritmik dan polinomial dengan koefisien determinasi di atas 50. Hasil