Model Penduga Waktu Pencapaian Keberhasilan Revegetasi.

35 Verifikasi dilakukan untuk mengetahui keterhandalan model dan mengukur apakah model tersebut menjelaskan kondisi di lapangan dengan benar. Pemilihan model terbaik dilakukan berdasarkan rangking dari sejumlah kriteria yaitu koefisien determinasi R 2 , Simpangan Agregat SA, Simpangan Rata-rata SR, Root Mean Square Error RMSE, bias e dan uji beda nyata Khi Kuadrat atau X 2 hitung X 2 table, dengan rumus-rumus sebagai berikut: Keterangan : Ym = nilai dugaan yang dihasilkan dari model Ya = nilai aktual untuk uji validasi

3.4.8.2. Model Penduga Keberhasilan Revegetasi

Model keberhasilan revegetasi diawali dengan membangun hubungan antara kesuburan tanah dengan kelimpahan Collembola. Selanjutnya dibangun model kelimpahan Collembola berdasarkan indikator dan peubah-peubah biofisik yang mempengaruhinya. Kelimpahan Collembola juga dipengaruhi oleh kondisi tanaman di setiap kelompok umur tanaman. Secara matematis hubungan antara keberhasilan revegetasi dengan kelimpahan Collembola serta antara kelimpahan Collembola dengan faktor biofisik kawasan dapat disajikan sebagai berikut: KR = f C= fw Keterangan : KR adalah Keberhasilan revegetasi dari aspek kesuburan tanah fC adalah fungsi dari kelimpahan Collembola tanah fw adalah fungsi dari umur revegetasi 36 Penyusunan model keberhasilan revegetasi dibangun berdasarkan hubungan antara nilai skor terstandarisasi dengan nilai kelimpahan Collembola. Bobot setiap peubah dan indikator diperoleh secara kuantitatif menggunakan analisis regresi ganda. Bobot dari model dikelompokkan menjadi bobot makro dan bobot mikro. Sedangkan model persamaan matematik kelimpahan Collembola tanah dibangun dengan beberapa indikator dan faktor sebagai berikut: n i i i P n i i i S n i i i V n i i i K n i i i F SP BP W SS BS W SV BV W SK BK W SF BF W C Keterangan : C adalah nilai skor kelimpahan Collembola tanah W F adalah bobot makro sifat fisik tanah W K adalah bobot makro sifat kimia tanah W T adalah bobot makro komposisi vegetasi W S adalah bobot makro ketebalan serasah W P adalah bobot makro predator adalah bobot mikro sifat fisik tanah ke-i adalah bobot mikro sifat kimia tanah ke-i adalah bobot mikro komposisi vegetasi ke-i adalah bobot mikro ketebalan serasah ke-i adalah bobot mikro predator ke-i SF i adalah skor dari faktor-faktor fisik tanah ke-i SK i adalah skor dari faktor-faktor kimia tanah ke-i SV i adalah skor dari faktor-faktor vegetasi ke-i SS i adalah skor dari faktor-faktor serasah ke-i SP i adalah skor dari faktor-faktor predator ke-i

3.4.9. Verifikasi Model

Verifikasi model dilakukan untuk mengetahui seberapa tepat model yang dibuat terhadap kondisi sebenarnya di lapangan. Verifikasi dilakukan menggunakan matrik kesalahan confussion matrix untuk menghitung akurasi rata-rata umum overall occuracy dan akurasi kappa kappa accuracy. Matrik kesalahan Confussion matrix adalah matrik bujur sangkar yang memuat jumlah piksel atau polygon yang diklasifikasikan secara konvensional. Akurasi rata-rata umum overall occuracy dilakukan untuk menghitung akurasi berdasarkan persentase jumlah piksel dan polygon yang dikelaskan secara benar polygon pada model masuk pada kelas yang sama pada polygon acuan, dibagi jumlah total