Ciri-ciri Umum Collembola Tinjauan Umum Collembola Tanah

13 Collembola dikenal juga dengan istilah Springtail Ekor pegas karena sifat dari ekor Collembola yang seperti pegas. Ekor pegas Collembola mempunyai struktur bercabang furka pada bagian ventral ruas abdomen keempat. Saat istirahat furka terlipat ke dapan dan dijepit oleh gigi retinakulum. Retinakulum atau tenakulum merupakan embelan berbentuk capit yang terdapat pada bagian ventral abdomen ke tiga. Ketika otot berkontraksi, furka kembali ke posisi tidak lentur kemudian akan memukul substrat sehingga mendorong Collembola tanah ke udara Greenslade 1996. Collembola tidak mengalami metamorphosis sempurna, tetapi hanya terjadi pergantian kulit sebanyak 5-6 kali. Bentuk pradewasa dan dewasa mirip satu dengan yang lainnya. Kedua bentuk stadia tersebut dibedakan oleh ukuran, jumlah seta dan tidak adanya organ genitalia atau bidang genitalia pada stadia pradewasa. Persamaan penampilan ini mempermudah pengenalan sampai taraf takson tertentu. Pergantian kulit tetap berlangsung meskipun telah mencapai kematangan alat reproduksi, Biasanya dapat berlangsung 3-12 kali. Kenyataan ini sering menimbulkan permasalahan dalam taksonomi, karena pergantian kulit tersebut Collembola mengalami perubahan nisbah ukuran organ-organ tertentu. Periode perkembangan pertumbuhan Collembola beravariasi bergantung pada jenisnya, berkisar dari beberapa hari sampai beberapa bulan Suhardjono 1992. Kebanyakan Collembola hidup di dalam tanah dan serasah Suhardjono 1992. Collembola dapat juga hidup di tempat yang tersembunyi seperti pada jamur, reruntuhan pohon, di bawah kulit kayu, kayu-kayu yang membusuk, vegetasi tanaman, kanopi, gua guano kelelawar, laut, pesisir pantai dan air tawar Greenslade et al. 2000; Rahmadi et al. 2004; Triplehorn dan Jhonson 2005.

2.3.2. Lingkungan Abiotik dan Biotik Collembola Tanah

Keberadaan Collembola tanah dipengaruhi faktor lingkungan abiotik dan lingkungan biotik. Faktor lingkungan abiotik dapat berupa faktor sifat fisik tanah dan sifat kimia tanah serta iklim. Sedangkan faktor lingkungan biotik berupa komposisi vegetasi, ketebalan serasah dan predator. Faktor sifat fisik tanah diantaranya adalah suhu tanah, kelembaban tanah, ketinggian atau elevasi dan tekstur tanah. Suhu dan penguapan dapat 14 mempengaruhi komunitas Collembola tanah. Setiap kenaikan suhu lebih dari 4 o C di hutan pinus Latvia utara kekayaan spesies Collembola tanah mengalami penurunan Jucevica Meleis 2005. Menurut Christiansen 1964 dalam Suhardjono 1992 pertumbuhan Collembola dipengaruhi oleh faktor luar yaitu suhu. Kelembaban tanah memainkan peranan penting dalam penyebaran Collembola tanah. Menurut Holt 1985 kelembaban merupakan penyebab utama rendahnya tingkat populasi Collembola pada bulan-bulan kering. Beberapa spesies Collembola peka terhadap kelembaban tanah sehingga variasi komposisi spesies dan populasi berbeda Imler 2004. Isotomurus palustris Muller dan Tomocerus minor Lubbock banyak terdapat dalam keadan kelembaban tinggi basah, sedangkan Hypogastrura armata Nicolet dan Folsomia quadrioculata Tullberg lebih menyukai keadaan kering Widyawati 2008. Dalam hubungannya dengan kelembaban Collembola tanah dimungkinkan untuk menjadi indikator keadaan air tanah. Kandungan air tanah akan mempengaruhi komposisi jenis tertentu dari komunitas Collembola dalam tanah Ananthakrisna 1978 dalam Suhardjono 1992. Menurut Takeda 1981 jika terjadi kekeringan atau kebanjiran, beberapa jenis Collembola melakukan migrasi ke lapisan tanah yang lebih dalam. Tekstur merupakan sifat fisik tanah yang turut mempengaruhi kelimpahan Collembola tanah. Tekstur tanah berhubungan dengan persentase pasir, debu dan liat. Tektur tanah berpengaruh pada jumlah ruang pori di dalam tanah termasuk kadar air tanah. Kadar air di dalam tanah berpengaruh pada aktivitas dan distribusi fauna tanah Brown 1980. Pertumbuhan Collembola tanah juga meningkat sejalan dengan naiknya proporsi tanah dan pasir di hutan, hal ini dapat dilihat dari jumlah N biomassa, total C dan total N, respirasi tanah dan bahan C organik Kaneda dan Kaneko 2004. Faktor sifat kimia tanah seperti pH tanah, bahan organik, nitrat dan kandungan bahan kimia mempengaruhi keberadaan Collembola. Menurut Hazra Choudhuri 1983 konsentrasi nitrat dan bahan organik tanah mempunyai korelasi positif terhadap sebaran populasi Collembola. Penurunan populasi dan keanekaragamn taksa Collembola juga terjadi pada tanah-tanah masam. Penyebab