Perumusan Model Keberhasilan Revegetasi

64 lingkungan yang terpilih kemudian dihitung bobot masing – masing peubah bobot Tabel 13. Nilai bobot yang diperoleh menjadi dasar penyusunan model keberhasilan revegetasi dari aspek kesuburan tanah. Hasil analisis regresi bobot dapat dilihat pada Lampiran 9. Tabel 13 Bobot makro masing-masing indikator keberhasilan revegetasi dari aspek kesuburan tanah di area revegetasi tambang PT NNT Indikator model 1 Koefisien regresi Bobot Sifat fisik F 0.103 0.088 Sifat kimia K 0.691 0.587 Komposisi vegetasi V 0.113 0.096 Predator P 0.141 0.120 Ketebalan serasah S 0.129 0.110 Jumlah 0.177 1.000 Indikator model 2 Koefisien regresi Bobot Sifat kimia K 0.634 0.645 Komposisi vegetasi V 0.059 0.059 Predator P 0.121 0.123 Ketebalan serasah S 0.170 0.173 Jumlah 0.984 1.000 Indikator model 3 Koefisien regresi Bobot Sifat kimia K 0.685 0.696 Predator P 0.125 0.127 Ketebalan serasah S 0.174 0.177 Jumlah 0.984 1.000 Indikator model 4 Koefisien regresi Bobot Sifat kimia K 0.782 0.750 Ketebalan serasah S 0.202 0.250 Jumlah 0.984 1.000 Indikator model 5 Koefisien regresi Bobot Sifat kimia K 0.879 1.000 Jumlah 0.879 1.000 Model 1 merupakan model yang dibangun berdasarkan seluruh nilai bobot makro. Model 2 dibangun berdasarkan pengurangan satu indikator yang memiliki nilai bobot makro paling rendah yaitu indikator sifat fisik tanah. Model 3 dibangun tanpa indikator komposisi vegetasi karena memiliki nilai bobot makro paling rendah. Model 4 dibangun berdasarkan indikator sifat kimia tanah dan 65 indikator ketebalan serasah. Model 5 dibangun berdasarkan satu indikator yang memiliki bobot makro tertinggi yaitu indikator sifat kimia tanah.

4.8. Model Keberhasilan Revegetasi dari Aspek Kesuburan Tanah

Keberhasilan revegetasi dari aspek kesuburan tanah merupakan fungsi dari kelimpahan Collembola tanah dan umur revegetasi. Kelimpahan Collembola tanah sangat berkaitan dengan faktor lingkungan abiotik dan lingkungan biotik yang terdiri atas indikator sifat fisik tanah, sifat kimia tanah, komposisi vegetasi, ketebalan serasah dan predator. Atas dasar tersebut dapat disusun 5 persamaan model kelimpahan Collembola tanah untuk memantau keberhasilan revegetasi dari aspek kesuburan tanah Tabel 14. Pemilihan model terbaik dilakukan berdasarkan hasil uji akurasi Tabel 15 dan uji signifikansi Tabel 16. Model terbaik yang terpilih dapat digunakan sebagai model untuk memantau keberhasilan revegetasi. Tabel 14 Model keberhasilan revegetasi dari aspek kesuburan tanah di area revegetasi tambang PT NNT Model Peubah lengkap Model 1 KR = {0.088 Fisik [Kelembaban]} + {0.587 Kimia [C-Organik]} + {0.096 Vegetasi [Kerapatan vegetasi tk tiang]} + {0.120 Predator}+ {0.110 Serasah} Model 2 KR = {0.645 Kimia [C-Organik]} + {0.059 Vegetasi [Kerapatan vegetasi tk tiang]} + {0.123 Predator} + {0.173 Serasah} Model 3 KR = {0.696 Kimia [C-Organik]} + {0.127 Predator} + {0.177 Serasah} Model 4 KR = {0.795 Kimia [C-Organik]} + {0.205 Serasah} Model 5 KR = {Kimia [C-Organik]} Uji model dilakukan untuk mengatahui dan mengukur ketelitian dari model yang dihasilkan dalam menduga tingkat keberhasilan revegetasi terhadap kondisi sebenarnya di lapangan. Referensi yang digunakan adalah standar nilai C-organik Puslitan 1983. Akurasi model dihitung berdasarkan koinsidensi antara model dan referensi dengan menggunakan matrik kesalahan Confusion matrix. Uji model dilakukan mengunakan akurasi umum Overall accurasy dan akurasi kappa Kappa accurasy. Akurasi umum biasanya memberikan hasil 66 penilaian yang tinggi over estimate, karena hanya mempertimbangkan piksel- piksel diagonal saja. Akurasi Kappa umumnya mempunyai nilai akurasi lebih kecil dari akurasi rata-rata umum. Akurasi kappa mempertimbangkan semua elemen dalam matrik. Berdasarkan hasil uji akurasi model 1 sampai dengan 5 Tabel 15, model 2 dan 3 memiliki nilai akurasi yang sama dan tertinggi dengan nilai akurasi umum sebesar 77 dan akurasi kappa sebesar 49.35 . Akurasi yang sama juga terjadi pada model 4 dan 5 dengan nilai akurasi umum sebesar 73 dan akurasi kappa yaitu 42.22 . Nilai akurasi yang paling rendah adalah model 1 dengan nilai akurasi umum sebesar 65 dan akurasi kappa sebesar 30.87 . Guna melihat beda nyata antar model dilakukan uji signifikansi. Tabel 15 Hasil uji akurasi model keberhasilan revegetasi berdasarkan aspek kesuburan tanah di area revegetasi tambang PT NNT Model Verifikasi Model Akurasi rata-rata umum Akurasi Kappa Model 1 65 30.97 Model 2 77 49.35 Model 3 77 49.35 Model 4 73 42.22 Model 5 73 42.22 Tabel 16 Hasil uji signifikansi model keberhasilan revegetasi berdasarkan aspek kesuburan tanah di area revegetasi tambang PT NNT Model Nilai Z Model 1 Model 2 Model 3 Model 4 Model 1 Model 2 5.32 Model 3 5.32 0.00 Model 4 1.80 1.37 1.37 Model 5 1.80 1.37 1.37 0.00 Hasil uji signifikansi Tabel 16 menunjukan bahwa model 1, model 2 dan 3 berbeda secara signifikan karena memiliki nilai z 1,96. Model 4 dan 5 tidak berbeda secara signifikan dengan model 1 karena nilai z 1,96. Model 1 dapat