BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ini berada di Kelurahan Saribu Dolok, Kecamatan Silimakuta, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara. Pemilihan lokasi
ditentukan secara purposive purposive sampling atau purposial sampling yakni sampel yang ditetapkan dengan sengaja oleh peneliti berdasarkan pertimbangan
bahwa Kelurahan Saribu Dolok dipandang sebagai salah satu Lokalita percontohan yang cukup berhasil dalam penerapan program pengembangan kawasan agropolitan
di Provinsi Sumatera Utara. Waktu pelaksanaan penelitian ini berlangsung selama 2 dua bulan, mulai
bulan pertengahan bulan Juni sampai dengan Agustus 2011.
3.2. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang dibutuhkan dalam penelitian ini terdiri dari 2 dua jenis yakni data primer dan data sekunder. Data primer berSumber dari hasil survey wawancara
terhadap petani yang mengembangkan komoditi unggulan bentuk kuisioner pada Lampiran 1. Data sekunder berSumber dari instansi terkait seperti Bappeda Provinsi
Sumatera Utara, Bappeda Kabupaten Simalungun, Dinas Pertanian Provinsi dan Dinas Pertanian Kabupaten Simalungun, Kecamatan Silimakuta, Badan Penyuluhan
Pertanian Peternakan dan Perikanan BP4 Kabupaten Simalungun, dan publikasi
53
Universitas Sumatera Utara
resmi BPS Provinsi Sumatera Utara dan BPS Kabupaten Simalungun serta hasil-hasil penelitian dan literatur yang dianggap relevan dengan penelitian ini.
3.3. Populasi dan Sampel
Dari Kecamatan Silimakuta Dalam Angka tahun 2008, diperoleh data Rumah Tangga Petani yang ada di Kelurahan Saribu Dolok pada tahun 2003 berjumlah 1.059
KK, atau 69,17 dari jumlah rumah tangga seluruhnya. Sedangkan secara kelembagaan, petani produsen di Lokalita ini sebagian
besar sudah membentuk kelompok tani. Dan sudah ada sebanyak 36 kelompok tani
yang bergabung dalam wadah gabungan kelompok tani Gapoktan.
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan prosedur Purposive Sampling. Menurut Burhan Bungin 2005, teknik
sampling ini digunakan pada penelitian yang lebih mengutamakan tujuan penelitian daripada sifat populasi dalam menentukan sampel penelitian.
Menurut Sugiyono 1998, Purposive Sampling adalah teknik penentuan sampel untuk tujuan tertentu. Sampel yang digunakan disesuaikan dengan kriteria-
kriteria tertentu, yaitu homogenseragam, sederhana sehingga mudah dilaksanakan, dan dapat menghasilkan gambaran yang dapat dipercaya dari seluruh populasi yang
diteliti serta dapat memberikan keterangan sebanyak mungkin dengan biaya seminimal mungkin.
Dari buku Rancang Bangun Lokalita Percontohan KADTBB diperoleh data bahwa komoditi unggulan yang dikembangkan di Saribu Dolok adalah tanaman
Universitas Sumatera Utara
jagung, kentang dan nenas. Sementara dari hasil penelusuran data Program Pengembangan Kawasan Agropolitan yang telah dilaksanakan di Kabupaten
Simalungun dari tahun 2008-2010, khususnya yang berlokasi pada Kelurahan Saribu Dolok diperoleh data bahwa komoditi unggulan yang dikembangkan di Saribu Dolok
adalah tanaman pangan jagung, tanaman hortikultura kentang dan tanaman perkebunantahunan kopi dan nenas.
Dari hasil pra-penelitian diketahui bahwa untuk tanaman jagung kurang dikembangkan di Lokalita ini karena menurut petani setempat bibit jagung hibrida
yang diberikan kurang sesuai untuk ditanam didaerah ini, pada umumnya mereka hanya mengembangkan jagung lokal, sehingga program Agropolitan lebih diarahkan
kepada pengembangan tanaman kentang. Demikian juga untuk tanaman nenas juga tidak masuk menjadi objek penelitian ini karena merupakan tanaman tahunan,
sehingga sulit untuk memperoleh data yang menyangkut produksinya karena program pengembangan lokalita percontohan ini baru dimulai pada tahun 2009.
Berdasarkan data pra-penelitian tersebut maka peneliti menetapkan bahwa yang dipilih menjadi populasi penelitian adalah rumah tangga petani kentang di
Kelurahan Saribu Dolok yang telah mendapat bantuan dan pembinaan dari program Agropolitan sebanyak 125 KK.
Untuk penelitian ini diambil sampel sebanyak 40, merujuk pendapat Gulo 2002 yang mengatakan bahwa penarikan sampel sebesar 25 persen dari total
populasi dalam penelitian sosial dianggap cukup representatif. Sedangkan Roscoe dalam Sugiyono, 2005 mengatakan bahwa ukuran sampel yang layak digunakan
Universitas Sumatera Utara
dalam penelitian sosial adalah antara 30 sampai dengan 500. Sehingga ditetapkan jumlah sampel yang diteliti sebanyak 49 KK petani kentang.
3.4. Metode Pengumpulan Data